Waktu dan Tempat Pelaksanaan

94 gaib penunggu laut, melainkan sebagai media permohonan dan wujud syukur kepada Allah SWT. Namun, disisi lain masyrakat sekitar tetap mempercayai bahwa mahluk gain pengunggu laut itu tetap ada. Ritual Jamu Laut yang ada di Desa Bogak pertama kali yang membawakan adalah Suku Melayu yang ada di Kabupaten Batu Bara sampai sekarang dan sudah diikuti Suku Bangsa lainnya yaitu suku Jawa dan Suku Banjar terutama yang berkerja sebagai nelayan yang ada di Kabupaten Batu Bara yang dilaksanakan di Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara.

4.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Ritual Jamu Laut idealnya dilaksanakan 4 tahun sekali, namun itu bukan hal yang wajib, biasanya disesuaikan dengan datangnya isyarat biasanya berupa mimpi seperti hilangnya seorang nelayan yang dialami oleh pawang laut dan terakhir kali ritual tersebut dilaksanakan pada tahun 2011. Masyarakat lokal meyakini bahwa isyarat itu akan datang mengikuti keadaan masyarakat, misalnya ketika perolehan ikan dirasakan mulai berkurang. Bapak Yusuf65 tahun merupakan salah nelayan di Kecamatan Tanjung Tiram yang selalu mengikuti Ritual Jamu Laut di Desa Bogak Kabupaten Batu Bara. Menurut bapak Yusuf saat ini Ritual Jamu Laut sudah tidak dilakukan secara tetap dalam 3 tahun sekali. Saat ini Jamu Laut hanya diadakan pada saat-saat penting terkait dengan aktifitas melaut para nelayan. Universitas Sumatera Utara 95 Lebih lanjut bapak Yusuf mengatakan dalam wawancaranya : “ . . . Awalnya karena kami merasa ada aja halangan pada saat melaut atau kejadian kejadian yang kalau orang bilang tumbal yang nelayan itu jatuh la yang hilang anak buah lagi lagi tidur bisa uda gak ada la uda gitu yang nelayan banyak merugi dengan hasil yang didapat saat melaut jadi kami masyrakat disini membuat lah jamu laut itu prinsipnya si sama kayak kenduri yang biasa ada kenduri kenduri rumahan la gtu tau kan . . .” Ketentuan waktu pelaksanaan Ritual jamu Laut ditentukan oleh kesepakatan antara pawang laut, utusan pemerintah daerah, masyarakat, tokoh agama, dan anggota masyarakat lainnya pastinya juga para Nelayan. Ritual Jamu Laut biasanya berlangsung seharian saja. Sedangkan tempat penyelenggaraan Ritual Jamu Laut bagi masyarakat Pesisir di kabuapaten Batubara dapat dikategorikan menjadi beberapa bagian. Pertama, kawasan yang diperuntukkan untuk tahap persiapan penyelenggaraan, yaitu ruangan dari rumah atau ruang balai desa untuk bermusyawarah. Kedua, tempat yang diperuntukkan bagi seluruh peserta upacara, yaitu di pinggir laut atau pantai dalam jarak sekitar 300 meter menuju ke tengah laut. Ketiga, kawasan yang diperuntukkan dan dikuasai oleh pawang laut guna keperluan penyampaian persembahan, di sekitaran wilayah sekitar Pantai Bunga, Di desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara. Sementara untuk sumber pendanaannya sendiri Ritual Jamu Laut berasal dari dana-dana para Nelayan, Nelayan Buruh. Pengusaha, Pemerintah dan Para Toke. Menurut bapak Yusuf besaran dana sumbangan biasanya tidak ditentukan. Universitas Sumatera Utara 96 Namun bagi para Toke Kapal akan dikenakan biaya menyesuaikan banyaknya kapal yang dimiliki. Lebih lanjut bapak Yusuf mengatakan dalam wawancara sebagai berikut : “ . . . Pengusaha itu mengeluarkan dana berapa dana satu kapal satu kapal 100 ribu kalau 2 kapan 200 ribu kalau 500 ribu kalau 2 sejuta. Dikumpulkan uang itu berapa banyak kapal itu . . .“

4.3 Peralatan dan Bahan