Upaya Mengatasi Masalah Yang Dihadapi Anak Buah Kapal ABK

64 Jika terjadi demikian, dalam satu hari itu sama sekali anak buah kapal tidak memperoleh apa-apa. Terpaksa jalan satu-satunya adalah kembali berhutang, baik pada Toke maupun kepada pemilik warung yang menjual kebutuhan. 2. Toke Sering Tidak Melaut Toke sering tidak melaut disebabkan antara lain karena mesin kapal rusak, kapal bocor, jaring rusakdicuri orang. Masalah ini adalah masalah yang paling sering dihadapi oleh Toke dan secara langsung juga pasti berimbas kepada anak buah kapalnya. Hal ini sering terjadi, bahkan ketika sudah berada di tengah laut, mengakibatkan mereka harus kembali ke darat tanpa memperoleh hasil sedikitpun. Hal yang lebih parahnya lagi adalah seringnya Toke malas untuk melaut karena ketika mempertimbangkan kondisi cuaca nantinya hasil tangkapan juga akan sedikit, padahal biaya operasional yang harus dikeluarkan sangat besar terutama untuk bahan bakar yang digunakan pada mesin kapal.

3.3.2.3. Upaya Mengatasi Masalah Yang Dihadapi Anak Buah Kapal ABK

Upaya-upaya yang dilakukan nelayan buruh untuk mengatasi masalah- masalah yang dihadapinya : 1. Memutus Ketergantungan Terhadap Toke Ketergantungan anak buah kapal terhadap Toke sebenarnya karena tidak ada pilihan lain sebagai mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini merupakan akibat dari rendahnya pendidikan, dan kondisi alam yang tidak memungkinkan untuk mengembangkan usaha lain. Upaya yang harus dilakukan Universitas Sumatera Utara 65 oleh para anak buah kapal untuk mengatasi masalah ketergantungan terhadap Toke ini adalah dengan cara menghemat uang yang ada, dan sangat ditekankan agar anak buah kapal untuk mencari penghasilan tambahan seperti dengan menjadi tukang ojek angkutan sepeda motor yang hasilnya juga tidak terlalu banyak membantu akibat mahalnya harga bahan bakar minyak. 2. Melakukan Kegiatan Bermanfaat Ketika Tidak Melaut Tantangan-tantangan alam yang dihadapi nelayan ini sebenarnya tidak dapat dikendalikan. Jika terjadi pasang laut, gelombang besar dan angin laut yang keras para nelayan tidak akan melaut karena akan sangat membahayakan keselamatan. Waktu-waktu tidak kelaut seperti ini, diisi oleh anak buah kapal dengan bekerja untuk memperbaiki jaring pukat yang koyak, memperbaiki mesin dan kapal yang rusak. 3. Mengatasi Toke Yang Sering Tidak Melaut Masalah ini sebenarnya adalah masalah yang paling sering terjadi, apalagi sejak naiknya harga bahan bakar minyak sebagai salah satu perlengkapan yang harus ada untuk melaut. Karena untuk sekali melaut akan menghabiskan kira-kira 80 liter minyak tanah. Minyak tanah ini juga adalah sebagai pengganti solar yang harganya lebih tinggi lagi dari minyak tanah. Toke terpaksa harus menanggung resiko mesin mudah rusak dengan adanya penggantian bahan bakar ini. Disamping bahan bakar minyak, Toke juga harus menyediakan perlengkapan lain seperti jaringpukat yang siap pakai, mesin dengan kondisi baik yang juga akan menghabiskan banyak biaya. Sementara itu hasil yang akan diperoleh juga tidak pasti dan tidak sebanding dengan biaya operasional. Anak Universitas Sumatera Utara 66 buah kapal harus mensiasati hal tersebut dengan mencari juragan lain yang akan berangkat melaut apabila Toke yang biasa mereka tumpangi tidak berangkat. Anak buah kapal yang menumpang seperti ini biasanya akan diikutkan juga dalam pembagian hasil tangkapan.

3.4. Pengetahuan Mengenai Waktu Melaut