2.2.10. Kapreomisin
Kapreomisin adalah antibiotik injeksi poliptida dan mekanisme belum diketahui Chambers, 2010. Obat ini terutama digunakan untuk infeksi paru oleh
M. tuberculosis yang resisten terhadap antituberkulosis primer. Kapreomisin kurang toksik dan efek bakteriostatiknya lebih besar. Kapreomisin juga merusak
saraf otak VIII, oleh karena itu perlu dilakukan audiometri dan pemeriksaan fungsi vestibuler sebelum mulai pemberian obatnya. Efek samping lain adalah
hipokalemia, memburuknya fungsi hati, eosinofilia, leukositosis dan leukopenia, serta trombositopenia Zubaidi, 2007.
2.3. Fisiologi Pendengaran
Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, tengah, dan dalam. Bagian luar dan tengah telinga menyalurkan gelombang suara dari udara ke telinga dalam
yang berisi cairan untuk memperkuat energi suara dalam proses tersebut. Telinga dalam berisi dua sistem sensorik yang berbeda: koklea, yang mengandung
reseptor-reseptor untuk mengubah gelombang suara menjadi impuls-impuls saraf, sehingga kita dapat mendengar; dan aparatus vestibularis, yang penting untuk
sensasi keseimbangan Sherwood, 2001. Telinga luar terdiri dari pinna bagian daun telinga, auricula, meatus
auditorius eksternus saluran telinga, dan membrana timpani gendang telinga Sherwood, 2001. Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit
Soetirto et al., 2007, mengumpulkan gelombang suara dan menyalurkannya ke saluran telinga luar. Karena bentuknya, daun telinga secara parsial menahan
gelombang suara yang mendekati telinga dari arah belakang dan, dengan demikian, membantu seseorang membedakan apakah suara datang dari arah depan
atau belakang. Korteks pendengaran mengintegrasikan semua petunjuk tersebut untuk menentukan lokasi sumber suara Sherwood, 2001.
Menurut Sherwood 2001, pintu masuk ke kanalis telinga saluran telinga dijaga oleh rambut-rambut halus. Kulit yang melapisi saluran telinga mengandung
kelenjar-kelenjar keringat termodifikasi yang menghasilkan serumen kotoran
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
telinga, suatu sekresi lengket yang menangkap partikel-partikel asing yang halus. Membrana timpani, yang teregang sewaktu menutupi pintu masuk ke telinga
tengah, bergetar sewaktu terkena gelombang suara. Daerah-daerah gelombang suara yang bertekanan tinggi dan rendah berselang-seling menyebabkan gendang
telinga yang sangat peka tersebut menekuk keluar-masuk seirama dengan frekuensi gelombang suara. Tekanan udara istirahat di kedua sisi membrana
timpani harus setara agar membrana dapat bergerak bebas sewaktu gelombang suara mengenainya. Bagian luar gendang telinga terpajan ke tekanan atmosfer
yang mencapainya melalui saluran telinga. Bagian dalam gendang telinga yang berhadapan dengan rongga telinga tengah juga terpajan ke tekanan atmosfer
melalui tuba Eustachius auditoria, yang menghubungkan telinga tengah ke faring bagian belakang tenggorokan.
Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke
koklea Soetirto et al., 2007. Telinga tengah memindahkan gerakan bergetar membran timpani ke cairan di telinga dalam. Pemindahan ini dipermudah oleh
adanya rantai yang terdiri dari tiga tulang yang dapat bergerak atau osikula maleus, inkus, dan stapes, yang berjalan melintasi telinga tengah. Tulang
pertama, maleus, melekat ke membran timpani, dan tulang terakhir, stapes, melekat ke jendela oval, pintu masuk ke koklea yang berisi cairan. Ketika
membran timpani bergetar sebagai respon terhadap gelombang suara, rantai tulang-tulang tersebut juga bergerak dengan frekuensi sama, memindahkan
frekuensi gerakan tersebut dari membran timpani ke jendela oval. Namun, seperti dinyatakan sebelumnya, diperlukan tekanan yang lebih besar untuk menggerakkan
cairan. Terdapat dua mekanisme yang berkaitan dengan sistem osikuler yang memperkuat tekanan gelombang suara dari udara untuk menggetarkan cairan di
koklea. Pertama, karena luas permukaan membran timpani jauh lebih besar daripada luas permukaan jendela oval, terjadi peningkatan tekanan ketika gaya
yang bekerja di membrana timpani disalurkan ke jendela oval tekanan = gayasatuan luas. Kedua, efek pengungkit tulang-tulang pendengaran
menghasilkan keuntungan mekanis tambahan. Kedua mekanisme ini bersama-
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
sama meningkatkan gaya yang timbul pada jendela oval sebesar dua puluh kali lipat dari gelombang suara yang langsung mengenai jendela oval. Tekanan ini
cukup untuk menyebabkan pergerakan cairan koklea. Bagian koklearis telinga dalam yang berbentuk seperti siput adalah suatu
sistem tubulus bergelung yang terletak di dalam tulang temporalis. Di seluruh panjangnya, koklea dibagi menjadi tiga kompartemen longitudinal yang berisi
cairan. Duktus koklearis yang buntu, yang juga dikenal sebagai skala media, membentuk kompartemen tengah. Saluran ini berjalan di sepanjang bagian tengah
koklea, hampir mencapai ujungnya. Kompartemen atas, yakni skala vestibuli mengikuti kontur bagian dalam spiral, dan skala timpani, kompartemen bawah,
mengikuti kontur luar spiral. Cairan di dalam duktus koklearis disebut endolimfe. Skala vestibuli dan skala timpani keduanya mengandung cairan yang sedikit
berbeda, yaitu perilimfe. Daerah di luar ujung duktus koklearis tempat cairan di kompartemen atas dan bawah berhubungan disebut helikotrema. Skala vestibuli
disekat dari rongga telinga tengah oleh jendela oval, tempat lekatnya stapes. Lubang kecil berlapis membran lainnya, yakni jendela bundar, menyekat skala
timpani dari telinga tengah. Membran vestibularis yang tipis memisahkan duktus koklearis dari skala vestibuli. Membran basilaris membentuk lantai duktus
koklearis, memisahkannya dari skala timpani. Membran basilaris sangat penting karena mengandung organ Corti, organ untuk indra pendengaran.
Organ Corti, yang terletak di atas membran basilaris, diseluruh panjangnya mengandung sel-sel rambut, yang merupakan reseptor untuk suara. Sel-sel rambut
menghasilkan sinyal listrik jika rambut di permukaannya secara mekanis mengalami perubahan bentuk berkaitan dengan gerakan cairan didalam telinga.
Rambut-rambut ini secara mekanis terbenam didalam membrana tektorial, suatu tonjolan mirip tenda-rumah yang menggantung di atas.
Gerakan stapes yang menyerupai piston terhadap jendela oval menyebabkan timbulnya gelombang tekanan di kompartemen atas. Karena cairan
tidak dapat ditekan, menyebabkan jendela oval menonjol ke dalam: 1 perubahan posisi jendela bundar dan 2 defleksi membran basilaris. Pada jalur pertama,
gelombang tekanan mendorong perilimfe ke depan di kompartemen atas,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
kemudaian mengelilingi helikotrema, dan ke kompartemen bawah, tempat gelombang tersebut menyebabkan jendela bundar menonjol ke luar ke dalam
rongga telinga tengah untuk mengompensasi peningkatan tekanan. Ketika stapes bergerak mundur dan menarik jendela oval ke luar ke arah telinga tengah,
perilimfe mengalir dalam arah berlawanan, mengubah posisi jendela bundar ke arah dalam. Jalur ini tidak menyebabkan timbulnya persepsi suara; tetapi hanya
menghamburkan tekanan. Gelombang tekanan di kompartemen atas dipindahkan melalui membran
vestibularis yang tipis, ke dalam duktus koklearis, dan kemudian melalui membran basilaris ke kompartemen bawah, tempat gelombang tersebut
menyebabkan jendela bundar menonjol ke luar-masuk bergantian. Perbedaan utama pada jalur ini adalah bahwa transmisi gelombang tekanan melalui membran
basilaris menyebabkan membran ini bergerak ke atas dan ke bawah, bergetar, secara sinkron dengan gelombang tekanan. Karena organ Corti menumpang pada
membran basilaris, sel-sel rambut juga bergerak naik turun sewaktu membran basilaris bergetar. Karena rambut-rambut dari sel reseptor terbenam di dalam
membran tektorial. Perubahan bentuk mekanis rambut yang maju-mundur ini menyebabkan saluran-saluran rambut terbuka dan tertutup secara bergantian. Hal
ini menyebabkan perubahan potensial depolarisasi dan hiperpolarisasi yang bergantian
—potensial reseptor—dengan frekuensi yang sama dengan rangsangan suara semula.
Sel-sel rambut adalah sel reseptor khusus yang berkomunikasi melalui sinaps kimiawi dengan jung-ujung serat saraf aferen yang membentuk saraf
auditorius koklearis. Depolarisasi sel-sel rambut sewaktu membrana basilaris bergeser ke atas meningkatkan kecepatan pengeluaran zat perantara mereka, yang
menaikkan kecepatan potensial aksi di serat-serat aferen. Sebaliknya, kecepatan pembentukan potensial aksi berkurang ketika sel-sel rambut mengeluarkan sedikit
zat perantara karena mengalami hiperpolarisasi sewaktu membran basilaris bergerak ke bawah.
Perubahan bentuk mekanis rambut-rambut tersebut menyebabkan pembukaan dan penutupan secara bergantian saluran di sel reseptor, yang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan perubahan potensial berjenjang di reseptor, sehingga mengakibatkan perubahan kecepatan pembentukan potensial aksi yang merambat
ke otak. Dengan cara ini, gelombang suara diterjemahkan menjadi sinyal saraf yang dapat dipersepsikan oleh otak sebagai sensasi suara.
2.4. Fisiologi Keseimbangan