BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Variabel independen Variabel dependen
3.2. Definisi Operasional
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi Alat Ukur
Cara Ukur Hasil Ukur
Skala Ukur
Umur Lamanya
responden hidup
dalam tahun
berdasarkan ulang
tahun responden
terakhir Kuesioner
Wawancara 18-27 tahun
28-37 tahun 38-47 tahun
48-57 tahun 58-60 tahun
Nominal
Jenis Kelamin
Keadaan tubuh penderita yang
membedakan manusia secara
fisik Kuesioner
Wawancara Laki-laki
Perempuan Nominal
Obat Anti Tuberkulosis OAT
Pendengaran
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Jenis OAT Obat
yang digunakan
pasien dalam
pengobatan penyakit
TB Parunya
Kuesioner Wawancara
Isoniazid Rifampisin
Etambutol Pirazinamid
Streptomisin Nominal
Durasi Pengobatan
Lama penggunaan
OAT semenjak pertama sekali
mengonsumsi hingga waktu
pengisian kuesioner
Kuesioner Wawancara
0-1 bulan
1-2 bulan 2-3 bulan
3-4 bulan 4-5 bulan
5-6 bulan
6 bulan Interval
Fungsi Pendengaran
Kondisi fungsi pendengaran
yang dialami
sekarang apakah dalam
kondisi normal atau abnormal.
Normal apabila Rinne test +
dan Weber test tidak
ada lateralisasi.
Abnormal: pasien
yang menderita tuli
sensorineral Garpu
penala 512 Hz
Pemeriksaan langsung
dengan menggunakan
Weber test
dan Rinne test a.
Rinne test: Normal: +
SNHL: + CHL: -
b. Weber test:
Normal: tidak
ada lateralisasi
SNHL: Lateralisasi
ke telinga
yang sehat CHL:
Lateralisasi ke
telinga yang sakit
Ordinal
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Keluhan yang berhubungan
dengan pendengaran
dan vestibular
Keluhan pendengaran
yang secara
subjektif sering dirasakan oleh
pasien dan
dikatakan terjadi keluhan
pendengaran jika salah satu
atau semua
keluhan dibawah
ini dialami pasien.
- Tinnitus:
telinga berdengung
yang dirasakan pasien
- Vertigo:
pusing berputar yang
dirasakan pasien
- Gangguan
pendengaran: pasien merasa
telah mengalami
penurunan Kuesioner
Wawancara 1.
Ada 2.
Tidak ada Nominal
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
kepekaan pendengaran
Pemakaian OAT
Pemakaian obat
baik secara
oral maupun
IM oleh
seorang pasien
dalam pengobatan
tuberkulosis Kuesioner
Wawancara +
bila menerima
OAT oral -
bila memakai
injeksi streptomisin
Nominal
Prevalensi gangguan
pendengaran Jumlah
keseluruhan gangguan
pendengaran yang
terjadi pada
suatu waktu tertentu
di suatu
wilayah Kuesioner
Wawancara persen
Ratio
3.2.1. Prevalensi Gangguan Pendengaran
Untuk prevalensi terdapat dua ukuran, yaitu point prevalence prevalensi sesaat dan periode prevalence prevalensi periode.
Point prevalence = Jumlah semua kasus yang dicatat pada saat waktu tertentu Jumlah pasien TB paru
3.2.2. Hipotesa
Dari landasan teori diatas dapat diajukan hipotesis: “Ada hubungan antara pemakaian Obat Anti Tuberkulosis OAT dengan gangguan pendengaran pada
penderita tuberkulosis TB paru.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi observasional yang bersifat analitik untuk melihat hubungan pemakaian obat anti tuberkulosis
OAT dengan gangguan pendengaran pada penderita tuberkulosis paru di RSUP H. Adam Malik, Medan tahun 2013. Pendekatan yang digunakan pada desain
penelitian ini adalah cross sectional, dimana pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali, pada waktu observasi Ghazali et al., 2011.
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di poliklinik paru RSUP H. Adam Malik Medan. Tempat penelitian ini dipilih karena RSUP H. Adam Malik merupakan rumah
sakit rujukan dari berbagai sarana pelayanan kesehatan termasuk untuk kasus TB paru. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2013,
kemudian dilanjutkan dengan pengolahan dan analisis data.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1. Populasi Penelitian
Populasi adalah seluruh subjek yang mempunyai karakteristik tertentu Sastroasmoro, 2011. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien TB paru
yang menggunakan OAT yang berkunjung ke poliklinik paru di RSUP H. Adam Malik Medan. Jumlah populasi penderita TB di poliklinik paru RSUP H. Adam
Malik Medan tahun 2013 belum diketahui secara pasti dan data yang akan diambil adalah pasien yang masih aktif melakukan pengobatan ke poliklinik paru RSUP
H. Adam Malik Medan sampai penelitian selesai dilaksanakan kecuali pasien TB yang termasuk TB-MDR Multidrug resistant tuberculosis. Hal ini dikarenakan
oleh pasien yang TB-MDR memiliki resiko yang sangat tinggi untuk menularkan infeksi TB terhadap sekitarnya termasuk terhadap peneliti.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian subset dari populasi yang dipilih dengan cara
tertentu hingga dianggap dapat mewakili populasinya Sastroasmoro, 2011. Jumlah sampel penelitian ini berjumlah 68 responden. Sampel penelitian ini
adalah subjek yang diambil dari populasi penelitian yang memenuhi unsur-unsur kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel penelitian dikumpulkan berdasarkan
waktu penelitian yaitu mulai Juli sampai Agustus 2013. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Semua subjek yang ada dan
memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian. Consecutive sampling ini merupakan jenis non-probability sampling yang paling baik dan cara yang
termudah Sastroasmoro, 2011.
4.3.2.1. Kriteria Inklusi Pasien yang berusia 18-60 tahun
Pasien yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian Pasien yang tidak mempunyai keluhan fungsi pendengaran sebelum
menggunakan OAT 4.3.2.2. Kriteria Eksklusi
Membran timpani pasien perforasi Seluruh pasien yang termasuk dalam kriteria inklusi tetapi tidak
mengisi kuesioner dengan lengkap
4.4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan fisik secara langsung kepada pasien.
Setiap pasien TB paru yang datang ke poliklinik paru RSUP H. Adam Malik Medan dan sudah selesai melakukan rawat jalan akan ditanyakan kesediaannya
mengikuti penelitian ini. Ketika pasien setuju, peneliti memberikan kuesioner yang sudah tersedia dan meminta pasien untuk mengisi semua pertanyaan yang
ada didalamnya. Setelah dipastikan bahwa semua pertanyaan diisi, peneliti melakukan pemeriksaan telinga pasien dengan menggunakan lampu kepala untuk
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
melihat keadaan membran timpani pasien. Pasien dengan membran timpani yang perforasi tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Lalu dilakukan pemeriksaan
fungsi pendengaran dengan menggunakan garpu penala 512 Hz. Hasil yang didapat akan dituliskan dalam kuesioner pasien tersebut.
4.5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner daftar pertanyaan, lampu kepala, dan garpu penala 512 Hz.
4.6. Pengolahan dan Analisis Data