Negara Ketiga Negara Penerima

3.6 Negara Ketiga Negara Penerima

Negara ketiga atau negara penerima adalah negara-negara pihak yang telah meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951 dan Protokol 1967. Seperti yang sudah diuraikan pada bab II, negara ketiga memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk bekerjasama dengan UNHCR dan berbagai lembaga lainnya dalam menagani kasus pengungsi yang ada di seluruh dunia. Sebelum pengungsi diberangkatkan ke negara ketiga, maka diadakan proses resettlement oleh UNHCR dan negara ketiga mempunyai wewenang untuk menentukan kriteria-kriteria dalam menyeleksi pengungsi Rohingya yang nantinya akan ditempatkan di negaranya. Kriteria-kkriteria yang diberlakukan oleh negara ketiga dibuat semata-mata agar pengungsi yang masuk ke negaranya adalah benar-benar orang baik dan tidak mempunyai catatan kriminalitas sehingga nantinya tidak membahayakan bagi warga negaranya. Jika dinyatakan lulus proses resettlement maka untuk diberangkatkan ke negara ketiga pengungsi Rohingya harus menunggu sekitar 6 bulan untuk belajar bagaimana keadaan di negara ketiga tersebut. Pengungsi harus mempelajari bahasa yang dipakai di negara ketiga serta pengungsi harus mengetahui tata krama dan norma-norma maupun peraturan yang berlaku di negara ketiga tersebut. Oleh pihak UNHCR dibantu IOM penngungsi Rohingya diberangkatkan ke negara ketiga. Setibanya di negara ketiga, pengungsi Rohingya masih berstatus pengungsi refugee dan belum berubah statusnya menjadi warga negara ketiga Universitas Sumatera Utara citizenship, namun pengungsi Rohingya tersebut sudah menjadi tanggung jawab dari negara ketiga dan tidak lagi berada di dalam pengawasan UNHCR. Apa yang menjadi kebutuhan dan hal-hal yang diperlukan pengungsi Rohingya di negara ketiga, haruslah dipenuhi oleh negara ketiga. Akan dilakukan berbagai tahap oleh negara ketiga terhadap pengungsi Rohingya yang nantinya akan diubah statusnya dari pengungsi refugee menjadi warga negara citizenship. Namun proses tersebut tentunya memakan waktu. Negara ketiga juga akan menyekolahkan pengungsi Rohingya dan memberikan pelatihan khusus bagi orang-orang Rohingya yang memiliki keahlian dan kemampuan yang nantinya akan dipekerjakan dengan layak di negara tersebut. Jika status warga negara citizenship sudah diperoleh maka pengungsi Rohingya resmi menjadi warga negara di pihak ketiga tersebut dan memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara di negara ketiga tersebut.

3.7. Indonesia Sebagai Negara Transit