Teori Organisasi Internasional Kerangka Teori

terdapat dua hal yang penting, yang pertama adalah harus ada yang dinamakan oleh individuaktor yang aktif dalam menjalankan peran, sedangkan yang kedua adalah harus ada tugas-tugas yang dimandatkan kepada individuaktor pelaku yang nantinya tugas tersebut harus dijalankan. Dalam menjalankan peran politik tidak terlepas dari adanya unsur negara. Individuaktor yang menjalankan peran politik mempunyai suatu ikatan dengan negara, dimana aktor tersebut diikat dan dilindungi oleh negara yang menaunginya. Negara merupakan integrasi dan organisasi pkok dari kekuasaan politik. Negara adalah alat agency dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarkat. 13 Lahirnya organisasi internasional awal mula disebabkan oleh tragedi Perang Dunia I dan II yang telah membawa derita dan sengsara bagi umat manusia, saat itu banyak dorongan dari masyarakat yang merasakan adanya kebutuhan akan organisasi yang internasional yang sifatnya meliputi seluruh bangsa-bangsa di dunia yang diharpkan agar nantinya tidak akan terjadi lagi perang di kemudian hari dan terwujudnya perdamaian abadi. Namun jauh tragedi Perang dunia I dan II di masa lampau tercatat sejumlah pemimpin dan ahli pada Karena itu, aktor yang menjalankan peran poltik baik dalam lingkup nasional maupun internasional mempunyai tanggung jawab kepada negara.

1.6.2 Teori Organisasi Internasional

13 Ibid hal.47 Universitas Sumatera Utara bidang politik dan masyarakat yang telah mencetuskan ide-ide tentang bagaimana solusi dan jalan keluar untuk menciptakan perdamaian yang abadi pada masyarakat di dunia, maka dengan adanya lembaga atau organisasi internasional diharapkan dapat mewujudkan perdamaian dunia. Seorang pemikir yang bernama Immanuel Kant dalam buku nya yang berjudul Zum Ewigen Frieden menyatakan agar terwujudnya perdamaian dunia yang abadi maka diperlukan kondisi-kondisi mutalk sebagai berikut: Pertama, di setiap negara harus terbentuk pemerintah yang representatif atau didasarkan atas perwakilan rakyat, sekalipun ada negara yang republik dan kerajaan. Kedua, perlu dibentuk federasi dari negara-negara merdeka tetapi bukan sebagai suatu negara super superstate, federasi ini hendaknya berupaya mengakhiri peperangan untuk selamanya dan hendaknya terus berupaya untuk mengembangkan dan memperluas pengaruh kewibawaan dari negara-negara merdeka tersebut. Berbagai ide dan pikiran yang dikemukakan para teoritis politik yang mengarah ke arah pertumbuhan dan perkembangan pemikiran tentang organisasi yang bersifat internasional akhirnya tertampung dalam organisasi-organisasi internasional yang muncul kemudian pada abad ke 19 dan ke 20. Rangkuman dari ide-ide tersebut yaitu 14 a. Terjadinya kesepakatan formal antara negara-negara : b. Pembentukan sebuah dewan dimana terwakili semua negara anggota. 14 Basri,Hasnil Siregar. 1994. Hukum Organisasi Internasional. Medan: Kelompok Studi Hukum dan Masyarakat. Hlm. 49-50 Universitas Sumatera Utara c. Pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak majority tanpa mengharuskan lagi adanya mufakat bulat unanimity. Dalam keadaan tertentu kekuatan jumlah suara didasarkan terutama atas kekuatan ekonomi. d. Ketentuan bahwa negara-negara hendaknnya menyelesaikan secara damai perbedaan-perbedaan pendapat mereka menyerahkan persoalan mereka kepada badan arbitrase yang terkadang dilakukan dewan. e. Adanya sanksi-sanksi ekonomi dan militer terhadap negara yang terpaksa mengambil jalan keluar dengan berperang. f. Dalam beberapa gagasan terdapat sistem penggunaan pasukan-pasukan itu didistribusikan secara seimbang kepada para anggota. g. Usul pemasukan kontribusi kepada organisasi. h. Pertimbangan akan kebutuhan tindakan bersama di lapangan ekonomi dan kebudayaan. i. Dalam gagasan Kant tersirat kebutuhan akan adanya kerukunan antara ideologi-ideoloogi. j. Adanya lebih gagasan organisasi Eropa daripada organisasi dunia, mengigat kenyataan bahwa ide-ide tentang perwujudan perdamaian dunia banyak dirangsang oleh perang-perang Eropa. Berdasarkan kriteria di atas, pandangan mengenai organisasi internasional semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Pada saat ini jika berbicara tentang organisasi internasional maka yang dimaksudkan adalah organisasi Universitas Sumatera Utara internasional yang dibentuk antar pemerintah intergovernmental organizationIGO, walaupun disamping organisasi antar pemerintah tersebut terdapat organisasi non pemerintah non governmental organization,NGO. Tetapi harus dibatasi apa yang dimaksudkan dengan organisasi internasional adalah organisasi antar negara organisasi internasional publikpublic international organization 15 Menurut Leroy Barnet, organisasi internasional mempunyai ciri sebagai berikut . Jika organisasi internasional diartikan sebagai suatu lembaga dari ikatan negara-negara yang bertujuan untuk sekedar menyelesaikan suatu permasalahan tertentu, maka pengertian tersebut dapat dikatakan masih terlalu sempit. Namun jika organisasi internasional dianggap sebagai suatu organisasi yang melibatkan keterikatan negara-negara dalam suatu payung perjanjian dan hukum yang bertujuan tidak hanya sebatas untuk menyelesaikan permasalahan tertentu tetapi juga bertujuan untuk mengadakan kerjasama antar negara-negara anggota dimana organisasi internasional memiliki wewenang atas negara anggota maka disini dikatakan pengertian organisasi internasional lebih luas maknanya. 16 a. A permanent organization to carry on a continuing set of functions. organisasi tetap untuk melakukan fungsi yang terus-menerus : 15 Setianingsih, Sri. 2004. Pengantar Hukum Organisasi Internasional. Jakarta: Universitas Indonesia,UI Press. Hal. 5 16 A. Leroy Barnet. International Organization. New Jersey: Pretince-Hall, Inc. Hal. 3 Universitas Sumatera Utara b. Voluntary membership of eligible parties. keanggotaan sukarela dari pihak yang memenuhi syarat c. Basic instrument stating goals, structure and methods of operation. instrumen dasar yang menyatakan tujuan, struktur dan metode operasi d. A broadly representative consultative conference organ. organ konferensi konsultatif representatif e. Permanent secretariat to carry on continuouns administrative, research and information functions. sekretariat tetap untuk melaksanakan administrasi, penelitian dan fungsi informasi Organisasi internasional dapat diklasifikasikan menurut beberapa cara sesuai dengan kebutuhan atau menurut cara peninjauan organisasi tersebut, yaitu sebagai berikut 17 a. Klasifikasi yang didasarkan antara organisasi internasional yang permanen dan tidak permanen, yakni bila klasifikasi diadakan berdasarkan waktu. Yang bersifat permanen didirikan untuk jangka waktu tak terbatas seperti PBB sedangkan tidak permanen dibentuk untuk kurun waktu tertentu. : b. Klasifikasi didasarkan pada Organisasi Internasional Publik Public International Organization dan Organisasi Internasional Privat Private International Organization atau Non Governmental 17 Setianingsih, Sri. Op.cit. Hal 21 Universitas Sumatera Utara Organization NGO. Organisasi internasional publik didirikan harus berdasarkan perjanjian internasional, memiliki alat perlengkapan organ dan memakai hukum internasional. Sedangkan organisasi internasional privat dikuasai oleh hukum nasional dari salah satu negara anggotanya. Organisasi internasional Privat tidak tunduk pada Hukum Internasional Publik. c. Klasifikasi yang didasarkan pada anggotanya, organisasi universal dan organisasi yang tertutup. Organisasi internasional universal adalah organisasi yang tidak membeda-bedakan sistem politik, ekonomi,dan budaya negara anggota di dalamnya, sedangkan yang bersifat tertutup hanya membatasi keanggotaannya berdasarkan aspek tertentu. d. Organisasi internasional yang didasarkan pada sifat organisasi, yaitu supranasional. Dalam organisasi ini mempunyai kewenangan membuat keputusan atau mengeluarkan peraturan yang langsung mengikat negara anggota, bahkan ada yang langsung mengikat individu maupun perusahaan di negara anggota. e. Klasifikasi yang didasarkan pada fungsinya, dalam klasifikasi ini organisasi internasional didasarkan pada fungsi khusus, yaitu fungsi pengadilan, fungsi administratif, fungsi legislatif semu, dan fungsi serba guna. Dalam mendirikan suatu organisasi internasional haruslah yang utama memiliki prinsip keanggotaan yang jelas. Masalah yang penting dalam Universitas Sumatera Utara keanggotaan suatu organisasi internasional adalah negara 18 . Prinsip keanggotaan dapat dibedakan antara prinsip universalitas dan terbatas selective 19 a. Keanggotaan yang didasarkan pada letak geografis suatu negara. Namun pengertian geografis terkadang tidak hanya didasarkan pada kedekatan lokasi saja namun juga didasarkan pada pertimbangan politis. . Prinsip keanggotaan universalitas tidak membedakan sistem sosial, ekonomi maupun politik yang dianut oleh negara anggota, sedangkan dalam prinsip terbatas menekankan syarat-syarat tertentu bagi keanggotaan. Syarat tersebut adalah sebagai berikut: 20 b. Keanggotaan berdasarkan kepentingan yang akan dicapai. Misalnya tujuan organisasi adalah kerjasama antara negara yang menjadi pengekspor minyak, maka anggotanya adalah hanya negara pengekspor minyak, yaitu OPEC Organization of Petroleum Exporting Countries. Contohnya Pakta AtlantikUtara North Atlantic Treaty Organization –NATO. c. Keanggotaan yang didasari atas sistem pemerintahanpada sistem ekonomi. d. Keanggotaan yang didasari atas persamaan budaya, agama, etnis dsb, contohnya seperti Organisasi Negara Islam, British Commonwealth. 18 Setianingsih, Sri. Op.cit. Hlm 40 19 Sumaryo, Suryokusumo. 1990. Hukum Organisasi Internasional. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Hlm.37 20 D.W Bowelt. 1982. The Law of International Institutions. London:StevSons. Hlm 11 Universitas Sumatera Utara e. Keanggotaan pada penerapan hak-hak asasi manusia.

1.6.3 Konsep Pengungsi Internasional