Lokasi Penampungan Hotel Pelangi Medan

 Melakukan kontrol terhadap pengungsi Rohingya lewat pengawas Hotel

3.5.2 Lokasi Penampungan Hotel Pelangi Medan

Hotel Pelangi Medan yang terletak tidak jauh dari Hotel Beraspati Medan yang juga terletak di Jalan Djamin Ginting Medan ini juga disewa oleh pihak UNHCR dan IOM untuk dipergunakan sebagai lokasi penampungan pengungsi Rohingya. Hotel Pelangi ini di bawah naungan Kantor Imigrasi Polonia Medan. Menurut informasi yang didapat dari seorang narasumber yang bernama Ibu Dame, Hotel ini sudah digunakan sebagai lokasi penampungan pengungsi selama kurang lebih 4 tahun lamanya. Di Hotel Pelangi ini ada sekitar 101 orang pengungsi Rohingya. Berbeda dengan Hotel Beraspati yang di dalamnya terdapat pengungsi dari negara lain Sri Lanka, Bangladesh di Hotel Pelangi ini semuanya dihuni oleh pengungsi Etnis Rohingya dari Myanmar. Dan hampir semua etnis Rohingya yang ditampung di hotel Pelangi sudah berada di Medan dalam waktu yang cukup lama bahkan ada yang sudah sampai 3 tahun. Berbeda dengan di Hotel Beraspati, pengungsi Rohingya di Hotel Pelangi ini sudah kebanyakan mengerti berbahasa Indonesia dan tidak mengalami kesulitan untuk berbicara dengan para pengawas Hotel. Keadaan pengungsi Rohingya di tempat ini cenderung baik dan aman. Pengungsi di Hotel Pelangi ini pun sudah mengerti etika-etika dan sudah dapat menjalankan aktifitas kehidupannya sehari-hari dengan baik. Universitas Sumatera Utara Pengungsi Rohingya di Hotel Pelangi ini rata-rata sudah melewati proses identifikasi status pengungsi dan sudah memiliki Kartu Tanda Pengenal Pengungsin ID Card Refugee. Dengan adanya kartu tersebut, maka orang Rohingya di hotel ini diberikan kelonggaran dapat keluar dari lokasi Hotel Pelangi dan dibebaskan untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Menurut informasi yang didapatkan dari informan orang Rohingya yaitu Bapak Mhd.Yunus, mereka yang sudah memiliki ID diberi uang saku oleh pihak UNHCR dan IOM sebesar Rp.1.250.000 kepada orang dewasa dan Rp.500.000 kepada anak-anak yang dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari. Diberikannya uang saku tersebut maka pengungsi Rohingya dipercayakan untuk mengurus kehidupannya sendiri. Pihak UNHCR tidak lagi memberikan bantuan berupa makanan,pakaian dan kebutuhan pokok lainnya kepada pengungsi Rohingya. Uang saku yang telah diberikan boleh dipergunakan para pengungsi Rohingya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, misalnya untuk ongkos pergi ke pasar, membeli makanan,pakaian dan kebutuhan pokok lainnya, membeli alat komunikasi, dll selama masih di dalam batas kewajaran. Pengungsi Rohingya di Hotel Pelangi ini juga diperbolehkan untuk bepergian keluar dari wilayah hotel asalkan mereka tidak pergi keluar dari Medan dan harus sudah di Hotel sebelum jam 10 malam. Karena adanya kebebasan yang masih dalam pengawasan, membuat terjadi beberapa keadaan dimana ada pengungsi Rohingya yang menjalin hubungan dengan masyarakat Medan yang ada di sekitar hotel, dan ada juga yang Universitas Sumatera Utara telah menikah dengan masyarakat lokal. Pada dasarnya hal ini sebenarnya tidak diperbolehkan, namun mengingat adanya hak asasi yang harus dihormati termasuk hak untuk menikah maka pengungsi Rohingya tersebut diperbolehkan untuk menikah dengan masyarakat lokal. Walaupun sudah menikah, masyarakat lokal yang dinikahi oleh pengungsi Rohingya tersebut tidak boleh tinggal bermalam di kawasan Hotel Pelangi, hanya boleh mengunjungi. Nantinya jika pengungsi Rohingya tersebut ditempatkan ke negara ketiga maka pasangannya yang merupakan warga Indonesia tersebut juga akan dibawa ke negara ketiga. Pengungsi Rohingya yang berada di Hotel Pelangi ini statusnya sedang menunggu untuk proses terakhir yaitu proses resettlement proses penempatan ke negara penerimanegara ketiga. Karena itu hal-hal yang dilakukan oleh UNHCR dalam menangani pengungsi di Hotel ini antara lain:  Melakukan kunjungan untuk melihat keadaan pengungsi di tempat ini  Memberikan uang saku kepada pengungsi Rohingya di Hotel ini  Memberikan pendidikan bagi anak-anak pengungsi Rohingya  Melakukan tahap wawancara terkait proses resettlement.  Mempersiapkan hasil wawancara dan dokumen-dokumen terkait pengungsi  Mempersiapkan pengungsi Rohingya dalam memberangkatkan ke Negara Ketiga bagi pengungsi Rohingya yang sudah lolos proses resettlement. Universitas Sumatera Utara

3.6 Negara Ketiga Negara Penerima