Konsep Peran Politik Kerangka Teori

1.6 Kerangka Teori

Dalam melakukan suatu penulisan karya ilmiah diperlukan adanya analisis menggunakan teori. Teori merupakan serangkaian asumsi, konsep, konstruksi, definisi untuk menerangkan suatu fenomenal sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep. 9 Membahas mengenai peran politik terlebih dahulu harus memahami pengertian dari kedua kata tersebut. Peran dapat diartikan sebagai suatu fungsi yang dibawakan oleh seseorangkelompok ketika menduduki suatu karakteristik posisi dalam struktur sosial. Peran juga dapat diartikan sebagai serangkaian tingkah lakupola di berbagai lingkungan sosial yang berhubungan dengan fungsi individu di berbagai kelompok sosial. Seorang ahli yang bernama Glen Elder 1975 melalui pendekatannya yang dinamakan “life-course” memaknakan bahwa setiap masyarakat mempunyai harapan kepada setiap anggotanya untuk mempunyai perilaku tertentu sesuai dengan kategori-kategori usia yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Setiap peran dalam ilmu sosial diartikan sebagai seperangkat hak, kewajiban, harapan, norma dan perilaku seseorang untuk menghadapi dan memenuhi. Model ini didasarkan pada pengamatan bahwa orang Dalam hal ini penulis akan menguraikan teori dan kosep yang berkaitan dengan penelitian yaitu konsep peran politik, teori organisasi internasional dan menjelaskan konsep pengungsi internasional.

I.6.1 Konsep Peran Politik

9 Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Hal 37 Universitas Sumatera Utara berperilaku dengan cara yang dapat diprediksi, dan bahwa perilaku individu adalah konteks tertentu, berdasarkan posisi sosial dan faktor lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa perilaku seseorang sangat diwarnai oleh beberapa faktor serta persepsi tentang faktor tersebut. Persepsi yang dimiliki itu pula yang turut menentukan bentuk sifat dan intensitas peranannya dalam kehidupan organisasional. Peran berhubungan dengan fungsi individu dalam berbagai kelompok sosial. Ada dua jenis peran, yaitu peran yang ditetapkan dan peran yang diterima. Peran yang ditetapkan merupakan situasi dimana seseorang dalam menjalankan tugas dan peran nya sudah ditunjuk dan tidak memiliki pilihan dalam menentukan tugas dan peran nya. Jenis yang kedua adalah peran yang diterima. Peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih langsung oleh individuaktor yang akan menjalankan perannya. Masuk ke pembahasan selanjutnya yaitu politik, dimana politik itu sendiri memiliki cakupan yang luas. Politik adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang konsep kekuasaan dan negara. Berbicara mengenai definisi politik, para ahli memberikan pandangan yang berbeda. Menurut Rod Hague dalam buku Dasar- Dasar Ilmu Politik karangan Miriam Budiardjo mengatakan politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan diantara anggotanya. 10 10 Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama. Hal. 16 Sedangkan Andrew Universitas Sumatera Utara Heyeood mengatakan politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerjasama. 11 Dalam membahas politik terdapat 4 pembahasan inti yaitu: tujuan dari kegiatan politik, cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut, kemungkinan- kemungkinan dan kebutuhan-kebutuhan yang ditimbulkan oleh situasi politik tertentu, dan kewajiban-kewajiban yang diakibatkan oleh tujuan politik itu. Konsep-konsep yang dibahas dalam teori politik mencakup: masyarakat, kelas sosial, negara, kekuasaan, kedaulatan, hak dan kewajiban, kemerdekaan, lembaga- lembaga negara, perubahan sosial, pembangunan politik, modernisasi, dan sebagainya. 12 Jika digabungkan antara pengertian peran dan politik maka dapat diartikan peran politik mirip dengan peran yang dimainkan seorang actor, maksudnya orang yang memiliki posisi-posisi atau status-status tertentu di dalam masyarakat diharapkan untuk berperilaku dalam cara-cara tertentu yang bisa diprediksikan. Namun harapan-harapan yang terkait dengan peran-peran ini tidak hanya bersifat satu-arah. Seseorang tidak hanya diharapkan memainkan suatu peran dengan cara- cara khas tertentu, namun orang itu sendiri juga mengharapkan orang lain untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap dirinya. Dalam peran politik 11 Ibid hal.16 12 Ibid hal.43 Universitas Sumatera Utara terdapat dua hal yang penting, yang pertama adalah harus ada yang dinamakan oleh individuaktor yang aktif dalam menjalankan peran, sedangkan yang kedua adalah harus ada tugas-tugas yang dimandatkan kepada individuaktor pelaku yang nantinya tugas tersebut harus dijalankan. Dalam menjalankan peran politik tidak terlepas dari adanya unsur negara. Individuaktor yang menjalankan peran politik mempunyai suatu ikatan dengan negara, dimana aktor tersebut diikat dan dilindungi oleh negara yang menaunginya. Negara merupakan integrasi dan organisasi pkok dari kekuasaan politik. Negara adalah alat agency dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarkat. 13 Lahirnya organisasi internasional awal mula disebabkan oleh tragedi Perang Dunia I dan II yang telah membawa derita dan sengsara bagi umat manusia, saat itu banyak dorongan dari masyarakat yang merasakan adanya kebutuhan akan organisasi yang internasional yang sifatnya meliputi seluruh bangsa-bangsa di dunia yang diharpkan agar nantinya tidak akan terjadi lagi perang di kemudian hari dan terwujudnya perdamaian abadi. Namun jauh tragedi Perang dunia I dan II di masa lampau tercatat sejumlah pemimpin dan ahli pada Karena itu, aktor yang menjalankan peran poltik baik dalam lingkup nasional maupun internasional mempunyai tanggung jawab kepada negara.

1.6.2 Teori Organisasi Internasional