Menurut Almatsier 2006, angka kecukupan gizi untuk vitamin B
6
bagi wanita umur 10
– 12 tahun adalah 1,4 mg sedangkan untuk laki-laki yang berumur 10 – 12 tahun adalah 1,7 mg.
g. Vitamin B
8
Biotin
Fungsi vitamin B
8
berperan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein untuk menghasilkan energi. Selain itu juga membantu dalam pertumbuhan
sel, memelihara kesehatan jaringan tubuh dan sumsum tulang, meringankan sakit otot dan dalam penggunaan B kompleks yang lain. Sumber vitamin B
8
berasal dari telur, susu, daging, ikan, tomat, anggur, semangka, cherry, kenari dan kemiri. Untuk dosis
yang diizinkan adalah 0,15 mg per hari Cakrawati NH, 2012.
h. Asam Folat
Hati, ginjal, daging, telur, daging ayam, ragi, ikan, roti, nasi, tepung dan jamur serta sayuran hijau merupakan sumber asam folat. Asam folat diperlukan tubuh
dalam melangsungkan metabolik dan pembentukan sel-sel darah merah yang baru serta baik dimanfaatkan dalam pengobatan anemia Irianto, 2013.
Menurut Almatsier 2006, angka kecukupan gizi untuk asam folat bagi wanita umur 10
– 12 tahun adalah 100 µg dan untuk laki-laki umur 10 – 12 tahun sebesar 90 µg.
i. Vitamin B
12
kobaltamin
Vitamin B
12
sumbernya yaitu hati dan memiliki fungsi dalam tubuh yaitu sebagai koenzim yang penting dalam metabolisma asam amino, berperan dalam
merangsang pembentukan eritrosit, diperkirakan berperan dalam sintesis asam
Universitas Sumatera Utara
nukleat serat berperan dalam proses pembentukan darah merah Kartasapoetra Marsetyo, 2010.
Menurut Almatsier 2006, angka kecukupan gizi untuk vitamin B
12
wanita dan laki-laki berumur 10
– 12 tahun sama yaitu 1,0 µg. Sumber vitamin B
12
terdapat hanya dalam bahan makanan yang berasal dari hewan seperti daging, unggas, ikan,
telur, usus, hati, keju, udang, dan kerang.
2.3.2 Mineral
Mineral adalah substansi yang sangat diperlukan oleh manusia untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, maupun kesehatan. Mineral yang diperlukan oleh
tubuh dibagi menjadi dua jenis, yakni makro mineral yang diperlukan dalam jumlah besar dan mikro mineral yang diperlukan dalam jumlah kecil Yuliarti, 2008.
Makro mineral yang terdapat dalam tubuh dalam jumlah yang besar terdiri dari natrium, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, klor, belerangsulfur Irianto, 2013.
a. Natrium
Fungsi natrium adalah mempertimbangkan keseimbangan air karena natrium menahan air dalam tubuh, mempertahankan tekanan osmosis, mempertahankan
keseimbangan asam-basa,
membantu jantung
lebih rileks,
membantu mempertahankan tekanan darah, membantu mengirimkan sinyal atau rangsangan
syaraf Cakrawati NH, 2012.
b. Kalium
Fungsi dari kalium adalah kalium bersama natrium memegang peranan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit dan keseimbangan asam serta
tekanan darah normal, bersama kalsium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak
Universitas Sumatera Utara
reaksi metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein, kalium juga berperan dalam pertumbuhan sel, taraf kalium dalam otot berhubungan dengan massa otot dan
simpanan glikogen. Kalium banyak terdapat dalam bahan pangan hewani dan nabati. Sumber utama kalium adalah sayuran, buah, dan kacang-kacangan. Kebutuhan
minimum kalium ditaksir sebanyak 2000 mg per hari Cakrawati NH, 2012.
c. Kalsium
Kalsium berfungsi dalam pembentukan tulang dan gigi, mencegah osteoporosis, pertumbuhan, mengaktifkan syaraf, kontraksi otot, mencegah penyakit
jantung, mengurangi keluhan saat haid dan menopause, mencegah hipertensi, melancarkan peredaran darah, mencegah obesitas, mencegah kencing manis,
mengatasi kram, sakit pinggang, wasir dan rematik, menurunkan risiko kanker usus dan mencegah keseimbangan cairan Devi, 2012.
Menurut Almatsier 2006, angka kecukupan gizi untuk kalsium bagi anak- anak adalah 500 mg per hari. Kebutuhan kalsium meningkat tinggi saat usia anak 10
tahun sampai 18 tahun, yang mencapai 1.000 mg per hari. Hal ini disebabkan karena pada masa tersebut pertumbuhan tinggi badan dan pembentukan masa tulang atau
kepadatan tulang begitu pesat Devi, 2012. Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil susu seperti keju, ikan dimakan
dengan tulang termasuk ikan kering, serealia, kacang-kacangan, dan sayuran hijau Adriani Wirjatmadi, 2012.
d. Fosfor