6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anak Usia Sekolah
Sekolah Dasar SD adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Anak sekolah yang dimaksudkan di sini adalah anak usia 6-12 tahun, di
mana saat ini mereka sedang duduk di bangku SD. Anak usia ini sedang menjalani pendidikan dasar yang merupakan titik awal anak mengenal sekolah yang
sesungguhnya dengan kurikulum dan mata pelajaran yang serius Devi, 2012. Pada periode ini pikiran anak berkembang secara berangsur-angsur. Jika pada
periode sebelumnya, daya pikir anak masih bersifat imajinatif dan egosentris, maka pada periode ini daya pikir anak sudah berkembang ke arah yang lebih konkret,
rasional, dan objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar berada pada stadium belajar. Anak mengalami perkembangan kognitif yaitu
perkembangan memori, perkembangan pemikiran kritis, perkembangan kreativitas, dan perkembangan bahasa Devi, 2012.
Pada periode ini anak sudah mulai mengikuti kegiatan-kegiatan tambahan yang diadakan di sekolah serta lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman di
luar rumah, sehingga anak sering kali mengonsumsi makanan-makanan yang tersedia di sekolah maupun di sekitar sekolah. Anak menjadi konsumtif untuk makanan-
makanan cepat saji yang biasanya mengandung kalori yang tinggi namun rendah kandungan seratnya. Karena itu, saat ini benar-benar membutuhkan perhatian dan
dukungan dari orangtua dalam menghadapi perkembangan yang pesat.
Universitas Sumatera Utara
Anak memerlukan nutrisi yang cukup dan seimbang agar proses berpikir, belajar, dan beraktivitas tidak terhambat. Anak-anak lebih memilih makanan yang
ditentukan oleh lingkungan dan keluarga. Iklan yang ditayangkan di televisi, akan mempengaruhi pola pikir anak, sehingga mereka cenderung konsumtif dan memilih
makanan yang diiklankan saat jajan atau makan di luar Devi, 2012.
2.2 Buah dan sayuran
Buah-buahan merupakan santapan terakhir dalam suatu acara makan atau dimakan kapan saja, buah-buahan dapat diolah atau diawetkan. Buah-buahan juga
merupakan sumber vitamin bagi manusia Santoso Ranti, 2009. Buah merupakan sumber zat pengatur yaitu vitamin dan mineral yang sangat diperlukan oleh tubuh
begi kelancaran metabolisme dalam pencernaan makanan untuk menjaga kesehatan Winarti, 2010.
Ada bermacam-macam buah-buahan yang terdapat di Indonesia. Dari yang kecil sampai yang besar, warnanya juga beragam ada yang merah, kuning sampai
warna hijau. Umumnya buah yang berasa manis dan segar ini diminati sebagian orang sedangkan sebagian lainnya bahkan tidak tertarik mengonsumsi buah.
Sayuran di definisikan sebagai bagian dari tanaman yang umum dimakan untuk memenuhi kebutuhan gizi seseorang. Meskipun rasanya tidak selezat bahan
makanan hewani namun sayuran perlu di konsumsi setiap hari agar tubuh kita tetap sehat karena di dalamnya tidak hanya mengandung serat saja namun juga banyak
mengandung zat gizi yang penting bagi kesehatan tubuh seperti berbagai macam vitamin dan mineral Yuliarti, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Sayuran dapat dikonsumsi baik secara langsung atau sering disebut lalapan maupun yang dimakan melalui proses masak. Tergantung dari bagaimana seseorang
menyajikannya atau sebagai aneka ragam penyajian agar tidak bosan saat mengonsumsinya. Buah dan sayuran memiliki kandungan gizi yang berbeda-beda dan
jenis yang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh cuaca dan iklim di tempat buah dan sayur itu tumbuh.
2.3. Kandungan Zat Gizi Pada Buah dan Sayuran