membantu mengatur kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes. Serat makanan yang tidak larut air bermanfaat untuk mencegah sembelit, peradangan pada usus
besar, wasir, mengikat racun di kolon, meminimalkan munculnya kanker kolon karena serat tidak larut bersifat memenuhi usus, memperlunak, memperpendek sisa-
sisa makanan serta mengontrol derajat keasaman pH saluran pencernaan sehingga mencegah timbulnya mikrobia jahat pada usus besar Indartono Widia, 2013.
Sebagian besar jenis buah dan sayuran mengandung kedua jenis serat makanan. Beberapa diantaranya ada yang mengandung serat yang larut dalam air
lebih banyak daripada serat yang tidak larut dalam air dan sebaliknya. Oleh karena itu, buah dan sayuran sangat baik dikonsumsi sebagai sumber serat.
2.6.2 Dampak Kelebihan Dan Kekurangan Serat
Secara garis besar, risiko kekurangan dan kelebihan serat makanan dalam perut diuraikan sebagai berikut :
Dampak yang terjadi akibat kekurangan serat makanan, antara lain : 1.
Tekstur dan struktur tinja menjadi keras, padat, dan berbutiran kecil-kecil 2.
Susah buang air besar atau konstipasi 3.
Dinding usus menjadi mudah luka dan mudah terinfeksi 4.
Meningkatkan gerak peristaltik usus secara berlebihan 5.
Mendatangkan beragam jenis penyakit mematikan, seperti kanker kolon, penyakit gula darah, infeksi difertikula, jantung koroner, stroke, tekanan darah
tinggi, dan penyempitan pembuluh darah Lubis, 2009
Universitas Sumatera Utara
Dampak yang terjadi akibat kelebihan serat makanan, antara lain : 1.
Dehidrasi yaitu kekurangan cairan tubuh akibat diserap oleh serat dan kurang minum
2. Terjadi peningkatan jumlah gas yang dihasilkan oleh mikroorganisme
berbahaya dalam usus besar 3.
Menurunkan kemampuan sel usus dalam menyerap vitamin larut lemak ADEK dan vitamin larut air, sehingga jumlah vitamin tersebut di dalam
tubuh menjadi berkurang 4.
Menghambat ketersediaan asam empedu dan beberapa enzim yang dibutuhkan dalam proses pencernaan, sehingga dapat mengganggu ketersediaan lemak
dan protein 5.
Menurunkan ketersediaan mineral karena serat dapat menghambat proses penyerapan Lubis, 2009
2.6.3 Efek Fungsional Serat Pangan Untuk Kesehatan a.
Serat Makanan dan Kontrol Berat Badan
Serat larut air Soluble fiber mempunyai kemampuan menahan air dan dapat membentuk cairan kental dalam saluran pencernaan. Dengan kemampuan ini serat
larut dapat menunda pengosongan makanan dari lambung, menghambat percampuran isi saluran cerna dengan enzim-enzim pencernaan, sehingga terjadi pengurangan
penyerapan zat-zat makanan di bagian proksimal. Mekanisme tersebut menyebabkan terjadinya penurunan penyerapan absorpsi asam amino dan asam lemak oleh serat
larut air. Cairan kental ini mengurangi keberadaan asam amino dalam tubuh melalui penghambatan peptida usus Winarti, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Makanan dengan kandungan serat kasar yang tinggi dapat menurunkan bobot badan. Makanan akan tinggal dalam saluran pencernaan dalam saluran pencernaan
dalam waktu yang relatif singkat sehingga absorpsi zat makanan akan berkurang. Makanan yang mengandung serat relatif tinggi akan memberi rasa kenyang sehingga
menurunkan konsumsi makanan. Makanan serat kasar yang tinggi biasanya mengandung rendah kalori, kadar gula dan lemak rendah yang dapat membantu
mengurangi terjadinya obesitas Winarti, 2010.
b. Serat Makanan Mencegah Kanker Kolon