Jenis Dan Fungsi Serat Makanan

2.6.1 Jenis Dan Fungsi Serat Makanan

Serat makanan adalah komponen karbohidrat kompleks tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan, tetapi dapat dicerna oleh mikro bakteri pencernaan Lubis, 2009. Serat tergolong zat non-gizi dan kini konsumsinya makin dianjurkan agar bisa dilakukan secara teratur dan seimbang setiap hari. Serat adalah zat non-gizi yang berguna untuk diet dietary fiber. Serat makanan sebagai salah satu jenis polisakarida yang lebih lazim disebut karbohidrat kompleks Sulistijani, 2001. Serat makanan tidak dapat diserap oleh dinding usus halus dan tidak dapat masuk ke dalam sirkulasi darah. Namun, akan dilewatkan menuju usus besar kolon dengan gerakan peristaltik usus. Serat makanan yang tersisa di dalam kolon tidak membahayakan organ usus, justru kehadirannya berpengaruh positif terhadap proses- proses di dalam saluran pencernaan dan metabolisme zat-zat gizi, asalkan jumlahnya tidak berlebihan Sulistijani, 2001. Serat makanan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu serat larut dan serat tak larut air. Serat larut tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan manusia tetapi larut dalam air panas, sedangkan serat tak larut tidak dapat dicerna dan juga tidak larut dalam air panas. Pektin dan getah tanaman gum adalah zat-zat yang termasuk dalam serat makanan larut, sedangkan lignin, selulosa dan hemilulosa tergolong ke dalam kelompok serat tak larut Lubis, 2009. Serat makanan yang larut dalam air dan mudah terfermentasi akan menyerap air dan menjadi lengket ketika melewati saluran pencernaan. Komponen ini mengalami fermentasi oleh bakteri baik dalam usus. Serat tersebut akan mengikat asam lemak dan memperlama rasa kenyang. Manfaat serat nakanan yang larut dalam Universitas Sumatera Utara air adalah menurunkan kolesterol jahat low density lipoproteinLDL sehingga mengurangi risiko penyakit jantung dan membantu mengatur kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes Indartono Widia, 2013. Sumber serat yang larut dalam air adalah rumput laut, agar-agar, apel, pisang, jeruk, wortel, bekatul, kacang merah dan buncis Lubis, 2009. Serat makanan yang tidak larut dalam air dan lambat fermentasi sangat efektif untuk mencegah sembelit, peradangan pada usus besar, wasir, mengikat racun di kolon, dan meminimalkan munculnya kanker kolon karena serat tidak larut bersifat memenuhi usus, memperlunak, dan memperpendek sisa-sisa makanan. Serat ini juga berfungsi mengontrol derajat keasaman pH saluran pencernaan sehingga bermanfaat untuk mencegah tumbuhnya mikrobia jahat pada usus besar Indartono Widia, 2013. Sumber serat tak larut antara lain, kelompok padi-padian yang ada pada kulit bulirnya yaitu padi, gandum, sorgum. Kelompok batang sayuran yaitu bayam, kangkung, sawi, selada, kol, lidah buaya atau tangkai daun, dan jari-jari daun seperti daun pepaya dan daun singkong. Kelompok kacang-kacangan yang ada pada bagian luar dari butirnya yaitu kacang hijau, kacang polong, kacang bogor, kacang merah, kedelai. Kelompok makanan olahan yaitu roti, sayur buah nangka, sayur gudeg, sayur asem, gado-gado, cingcau, salad, es krim, selai, dan jelly. Kelompok buah-buahan yaitu semangka, pisang, jeruk, alpukat, stroberi, mangga, apel, pepaya, belimbing dan nanas Lubis, 2009. Manfaat serat makanan yang larut dalam air adalah menurunkan kolesterol jahat low density lipoproteinLDL sehingga mengurangi risiko penyakit jantung dan Universitas Sumatera Utara membantu mengatur kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes. Serat makanan yang tidak larut air bermanfaat untuk mencegah sembelit, peradangan pada usus besar, wasir, mengikat racun di kolon, meminimalkan munculnya kanker kolon karena serat tidak larut bersifat memenuhi usus, memperlunak, memperpendek sisa- sisa makanan serta mengontrol derajat keasaman pH saluran pencernaan sehingga mencegah timbulnya mikrobia jahat pada usus besar Indartono Widia, 2013. Sebagian besar jenis buah dan sayuran mengandung kedua jenis serat makanan. Beberapa diantaranya ada yang mengandung serat yang larut dalam air lebih banyak daripada serat yang tidak larut dalam air dan sebaliknya. Oleh karena itu, buah dan sayuran sangat baik dikonsumsi sebagai sumber serat.

2.6.2 Dampak Kelebihan Dan Kekurangan Serat