Harga Minyak Dunia Permintaan Agregat

v Y Y e     1    16 . 2 Kxetiga, untuk beralih dari output ke pengangguran dengan menggunakan Hukum Okun, yang menyatakan bahwa penyimpangan output dari tingkat alamiah berbanding terbalik dengan penyimpangan pengangguran dari tingkat alamiah. Bila output lebih tinggi dari tingkat output alamiah, maka pengangguran lebih rendah dari tingkat pengangguran alamiah, dan bentuk persamaannya: 1 n u u Y Y       17 . 2 Kita subtitusi n u u    kepada 1 Y Y   pada persamaan sebelumnya, maka didapat persamaan: v u u n e       12 . 2 Dari derivasi kurva Philips dapat disimpulkan, bahwa persamaan kurva Philips dan persamaan agregat jangka pendek menunjukkan gagasan makro ekonomi yang sama atau menunjukkan hubungan antara variabel rill dan nominal atau dikotomi klasik tidak berlaku dalam jangka pendek. Menurut persamaan agregat jangka pendek, output terkait dengan pergerakan yang tidak diharapkan dalam tingkat harga. Namun menurut persamaan kurva Philips pengangguran terkait dengan pergerakan yang tidak diharapkan dalam tingkat inflasi. Model penawaran agregat lebih tepat menjelaskan output dan tingkat harga dan kurva Philips menjelaskan pengangguran dan inflasi.

2.1.3. Harga Minyak Dunia

Universitas Sumatera Utara Secara umum fungsi penawaran agregat adalah fungsi dari faktor produksi, dan dalam penelitian ini penulis menambahkan variabel harga minyak sebagai salah satu variabel faktor produksi. Hal ini disebabkan karena sangat berfluktuasinya pergerakan harga minyak di pasaran dunia sehingga kenaikan harga minyak akan serta merta menaikkan biya produksi, dan kenaikan produksi ini akan meningkatkan harga. Tidak hanya meningkatkan tingkat harga secara umum, kenaikan harga minyak dunia juga akan mempengaruhi daya beli masyarakat karena sangat strategisnya kondisi pergerakan harga minyak dan berdampak pada kondisi makro ekonomi, sehingga penetapan harga minyak dalam negeri juga menjadi pertimbangan makro ekonomi yang sangat sulit dan penetapan kenaikan maupun penurunan harga minyak selalu menuai pro dan kontra. Masuknya harga minyak sebagai salah satu variabel makro ekonomi yang merupakan salah satu bentuk guncangan penawaran v akan mengubah tingkat harga dan menggeser penawaran agregat, harga minya dunia ditambahkan sebagai variabel yang mempengaruhi pergerakan inflasi di Indonesia. Maka bentuk persamaannya: v Y Y P P e     1  14 . 2 Di mana P adalah tingkat harga, e P tingkat harga yang diharapkan, v adalah guncangan penawaran yang berasal dari fluktuasi harga minyak dunia. Y adalah tingkat output, Y adalah tingkat output alami dan 1  adalah kemiringan dari kurva penawaran agregat. Universitas Sumatera Utara

2.1.4. Permintaan Agregat

Permintaan agregat atau aggregat demand adalah jumlah total dari barang- barang yang diminta dalam suatu perekonomian. Permintaan agregat menjelaskan hubungan antara jumlah output yang diminta pada tingkat harga agregat, sehingga permintaan agregat menunjukkan jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli orang pada setiap tingkat harga. Model permintaan agregat dimulai dari model IS-LM yang merupakan keseimbangan antara sektor rill dan pasar keuangan. Model IS-LM adalah interprestasi terkemuka dari teori Keynes yang bertujuan untuk menunjukkan apa yang menentukan pendapatan nasional pada tingkat harga tertentu. Model IS-LM juga menunjukkan apa yang menyebabkan pendapatan berubah dalam jangka pendek ketika tingkat harga adalah tetap. Model IS diawali dari perpotongan keynesia keynesian cros dan model LM diawali dari preferensi likuiditas. Model IS menyatakan tingkat investasi dan tabungan yang terjadi pada pasar barang dan jasa, atau menggambarkan hubungan antara tingkat bunga serta tingkat pendapatan yang muncul di pasar barang dan jasa. Model LM menyatakan hubungan tingkat bunga serta tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang. 2.1.4.1. Model IS Dalam The General Teory, Keynes menyatakan bahwa pendapatan total perekonomian dalam jangka pendek sangat ditentukan oleh keinginan rumah tangga, perusahaan dan pemerintah dalam membelanjakan pendapatannya. Semakin banyak Universitas Sumatera Utara orang mengeluarkan pendapatannya maka semakin banyak barang dan jasa yang bisa dijual perusahaan. Keynesian cross diderivasi dari pengeluaran yang direncanakan, dengan menggambarkan perbedaan antara pengeluaran aktual dan pengeluaran yang direncanakan. Pengeluaran aktual actual expenditure adalah jumlah uang yang dikeluarkan rumah tangga, perusahaan dan pemerintah atas barang dan jasa yang merupakan Produk Domestik Bruto PDB. Pengeluaran yang direncanakan planned expenditure adalah jumlah uang yang akan dikeluarkan rumah tangga, perusahaan dan pemerintah atas barang dan jasa. Dalam perekonomian terbuka, maka pengeluaran yang direncanakan E, sebagai jumlah konsumsi C, investasi yang direncanakan I, belanja pemerintah G dan NX adalah net-eksport. Sehingga fungsi persamaannya: NX G I C Y     18 . 2 E Y  19 . 2 NX G I C E     20 . 2 T Y f C   21 . 2 , Y r f I  22 . 2 G G  23 . 2 e f NX  24 . 2 maka pengeluaran yang direncanakan: , e NX G Y r I T Y C E      25 . 2 Universitas Sumatera Utara , , , e r G T f E  26 . 2 Di mana, Y pengeluaran aktual, E pengeluaran yang direncanakan, C konsumsi, I investasi, G pemerintah, T pajak, r tingkat bunga, net-eksport NX dan nilai tukar e Keynesian cross adalah keseimbangan dari pendapatan yang yang berasal dari pengeluaran aktual sama dengan pengeluaran yang direncanakan. Keynesian cross menunjukkan bagaimana rencana pengeluaran rumah tangga, perusahaan dan pemerintah dalam menentukan pendapatan perekonomian. Keynesian cross juga menyederhanakan bahwa tingkat investasi yang direncanakan adalah tetap dan investasi yang direncanakan tergantung pada tingkat bunga r , dan hubungan tingkat bunga juga investasi ditunjukkan pada persamaan r I I  27 . 2 Tingkat bunga adalah biaya pinjaman untuk mendanai biaya investasi, maka kenaikan tingkat bunga akan mengurangi investasi yang direncanakan, hal ini menggambarkan hubungan tingkat investasi dan tingkat bunga adalah negatif. Pendapatan akan berubah ketika tingkat bunga berubah. Dengan mengkombinasikan fungsi investasi dan Keynesian croos kita dapat melihat bagaimana pendapatan berubah ketika tingkat bunga berubah. Investasi memiliki hubungan terbalik dengan tingkat bunga, sehingga kenaikan tingkat bunga akan mengurangi jumlah investasi yang direncanakan dan akan merubah pengeluaran yang direncana. Perubahan pengeluaran yang Universitas Sumatera Utara direncanakan akan menurunkan tingkat pendapatan sehingga kenaikan tingkat bunga akan menurunkan tingkat pendapatan. Investasi dan interaksi antara I dan Y yang ditunjukkan oleh Keynesian croos. Setiap titik pada model IS menggambarkan keseimbangan di pasar barang dan model IS mengilustrasikan bagaimana keseimbangan pendapatan bergantung pada tingkat suku bunga. Karena naiknya tingkat bunga menyebabkan investasi yang direncanakan turun sehingga model IS bergerak ke bawah. 2.1.4.2. Kebijakan fiskal menggeser IS Model IS menjelaskan untuk tingkat bunga berapapun, tingkat pendapatan akan mondorong pasar barang menuju ekuilibrium. Pada perpotongan keynesian, tingkat pendapatan juga tergantung pada belanja Pemerintah G dan pajak T . Ketika kita membangun model IS kita mempertahankan G dan T tetap, namun ketika kebijakan fiskal berubah maka model IS juga akan bergeser. Peningkatan belanja pemerintah G akan menggeser model IS ke kanan atas. Keynesian cross menunjukkan bahwa perubahan kebijakan fiskal akan meningkatkan pengeluaran yang direncanakan dan meningkatkan pendapatan keseimbangan. Kita juga dapat menggunakan Keynesian cross pada perubahan dalam kebijakan fiskal yang juga dapat menggeser model IS. Kebijakan fiskal tersebut adalah penurunan pajak yang juga akan akan memperbesar pengeluaran dan pendapatan atau menggeser model IS ke kanan. Selanjutnya penurunan belanja pemerintah dan peningkatan pajak Universitas Sumatera Utara akan mengurangi pendapatan dan karena perubahan dalam kebijakan fiskal akan menggeser model IS kekiri. Menurut Mankiw, 2007 model IS menunjukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pendapatan terhadap keseimbangan pada pasar barang dan jasa. Model IS digunakan untuk kebijakan fiskal tertentu dan perubahan pada kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa akan menggeser model IS ke kanan, sementara perubahan kebijakan fiskal yang mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa akan menggeser model IS ke kiri. 2.1.4.3. Model LM Model LM menjelaskan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang, dan untuk memulai pemahaman tentang model LM kita akan mulai dari teori tingkat bunga atau teori preferensi likuiditas theory of liquidity preference. Dalam buku klasiknya The General Theory, Keynes menjabarkan pandangannya tentang bagaimana tingkat bunga ditentukan dalam jangka pendek, atau biasa disebut teori preferensi likuiditas. Teori ini menyatakan bahwa tingkat bunga disesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan untuk asset perekonomian yang paling likuid yaitu uang. Jika M menyatakan jumlah uang beredar, P menyatakan tingkat harga maka P M adalah penawaran keseimbangan uang rill dan menurut teori preferensi memiliki asumsi bahwa penawaran keseimbangan uang rill adalah tetap, Universitas Sumatera Utara P M P M s  . Karena penawaran keseimbangan uang rill adalah tetap atau tidak tergantung pada tingkat suku bunga, maka model penawarannya berbentuk vertikal. Permintaan terhadap keseimbangan uang rill yang ditegaskan oleh teori preferensi menegaskan bahwa tingkat bunga adalah salah satu determinan dari berapa banyak uang yang ingin dipegang, karena tingkat bunga merupakan opportunity cost dari memegang uang. Ketika tingkat bunga naik, orang hanya ingin memegang lebih sedikit uang. Sehingga dapat ditulis bahwa fungsi dari jumlah uang yang diminta adalah tingkat bunga. r d L P M  28 . 2 Penawaran dan permintaan akan keseimbangan uang rill menentukan tingkat bunga yang muncul di perekonomian, yaitu tingkat bunga disesuaikan untuk menyeimbangkan pasar. Pada tingkat bunga keseimbangan jumlah uang rill yang diminta sama dengan jumlah penawarannya. Jika tingkat bunga berada di atas tingkat keseimbangan, maka jumlah uang rill yang ditawarkan melebihi jumlah yang diminta sehingga orang-orang yang memegang kelebihan jumlah uang beredar berusaha mengubah uang cash menjadi bentuk yang menghasilkan bunga. Maka dapat disimpulkan teori preferensi likuiditas menggambarkan hubungan terbalik dari jumlah uang beredar dengan tingkat suku bunga, saat terjadi penurunan jumlah uang beredar maka akan menaikkan tingkat suku bunga dan kenaikan jumlah uang beredar akan menurunkan tingkat bunga. Universitas Sumatera Utara Model LM menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat yang konsisten dengan ekuilibrium dalam pasar keseimbangan uang rill. Penurunan dalam penawaran keseimbangan uang rill menggeser model LM ke atas dan kenaikan dalam penawaran keseimbangan uang rill akan menggeser model LM ke bawah. 2.1.4.4. Permintaan agregat Model permintaan agregat atau aggregat demand diturunkan dari model IS- LM, dari persamaan 18 . 2 dan persamaan 28 . 2 . Berdasarkan pada persamaan tersebut, model IS memberikan kombinasi antara r dan Y yang memenuhi persamaan pada pasar barang dan model LM memberikan kombinasi antara r dan Y yang memenuhi persamaan pada pasar uang. Keseimbangan perekonomian adalah titik di mana model IS dan LM saling berpotongan, titik ini menunjukkan tingkat bunga r dan tingkat pendapatan Y yang memenuhi kondisi untuk keseimbangan baik dipasar barang maupun pasar uang. Pada perpotongan ini juga menjelaskan bahwa pengeluaran aktual sama dengan pengeluaran yang direncanakan dan permintaan terhadap uang rill sama dengan penawarannya. Permintaan agregat menggambarkan hubungan antara tingkat harga dan tingkat pendapatan nasional, hubungan tersebut diderivasi dari teori kuantitas uang yang menjelaskan bahwa pada jumlah uang beredar tertentu, tingkat harga yang lebih tinggi akan menunjukkan tingkat pendapatan yang lebih rendah. PY MV  29 . 2 Universitas Sumatera Utara Di mana M adalah jumlah uang beredar, V adalah perputaran uang, P adalah tingkat harga dan Y adalah jumlah output. Kenaikan jumlah uang beredar akan menggeser kurva permintaan agregat ke kiri. Namun untuk memahami determinan permintaan agregat secara lengkap kita menggunakan model IS-LM. Pada model IS-LM akan terlihat pendapatan nasional turun ketika tingkat harga naik, dan permintaan agregat miring ke bawah dan apa yang menyebabkan permintaan agregat bergeser. Permintaan agregat miring ke bawah ketika tingkat harga berubah pada model IS-LM, untuk setiap jumlah uang beredar M, tingkat harga P yang lebih tinggi akan mengurangi penawaran keseimbangan uang rill MP. Penawaran keseimbangan uang rill yang lebih rendah akan menggeser model LM keatas dan akan mendongkrak tingkat bunga keseimbangan, selanjutnya meningkatan harga dan akan menurunkan pendapatan . Permintaan agregat menunjukkan hubungan negatif antara pendapatan nasional dan tingkat harga. Dengan kata lain permintaan agregat menunjukkan ekuilibrium yang muncul dalam model IS-LM ketika kita mengubah tingkat harga dan melihat apa yang akan terjadi dengan pendapatan. Semua hal yang merubah pendapatan pada model IS-LM selain perubahan pada tingkat harga menyebabkan pergeseran pada permintaan agregat. Faktor yang menyebabkan pergeseran permintaan agregat bukan hanya kebijakan moneter dan fiskal, tetapi juga guncangan pada pasar barang IS dan guncangan pada pasar uang LM. Universitas Sumatera Utara Model permintaan agregat aggregat demand diderivasi dari model IS-LM, dengan mensubtitusi persamaan 18 . 2 dan persamaan 28 . 2 . , , [ e NX G Y r I T Y C r L P M      30 . 2 , , [ . e NX G Y r I T Y C r L P M      31 . 2 maka: , , [ e NX G Y r T Y C r L M P      31 . 2 , , , , e T G r M f P  32 . 2 Sehingga kenaikan tingkat harga sangat dipengaruhi oleh jumlah uang beredar, tingkat suku bunga, pengeluaran pemerintah dan pajak serta nilai tukar. 2.1.5. Keseimbangan Penawaran Agregat dan Permintaan Agregat Model IS-LM dirancang untuk menjelaskan perekonomian dalam jangka pendek ketika tingkat harga adalah tetap dan melihat bagaimana perubahan tingkat harga mempengaruhi keseimbangan dalam model IS-LM juga menggunakan model IS-LM untuk menjelaskan perekonomian dalam jangka panjang ketika tingkat harga disesuaikan untuk menjamin bahwa perekonomian berproduksi pada tingkat alamiah. Sementara penawaran agregat diderivasi dari model harga kaku sticky price model, model upah kaku sticky wage model dan model informasi tidak sempurna imperfect information model, model inflasi dan pengangguran kurva Philips dan penawaran agregat dengan guncangan shock harga minyak. Universitas Sumatera Utara Keseimbangan penawaran agregat dan permintaan agregat diturunkan dari derivasi penawaran agregat dan permintaan agregat. Penawaran agregat diturunkan dari persamaan 2.41 dan permintaan agregat diturunkan dari dari persamaan 2.31 Maka keseimbangan agregat adalah: AD AS  Subtitusi persamaan 14 . 2 kedalam persamaan 31 . 2 , , [ e NX G Y r T Y C r L M P      , , [ 1 e NX G Y r T Y C r L M v Y Y P e          33 . 2 } , , [ }{ 1 { e NX G Y r T Y C r L v Y Y P M e          34 . 2 , , [ 1 e NX G Y r T Y C r L v Y Y P M e           35 . 2 , , [ 1 e NX G Y r T Y C r L v Y Y M P e           36 . 2 Maka fungsi tingkat harga pada interaksi penawaran dan permintaan agregat adalah: , , , , , , , e r T G v Y u M f P  37 . 2 Di mana P = tingkat harga u = pengangguran Y = produk domestik bruto v = harga minyak dunia M = jumlah uang beredar Universitas Sumatera Utara r = tingkat suku bunga T G  = net government e = nilai tukar

2.1.6. Inflasi