Uji Estimasi Model Vektor Autoregression

Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang disajikan pada pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa untuk masing-masing persamaan terdapat empat rank kontegrasi pada taraf nyata lima persen. Jadi semua variabel dinyatakan memiliki kontribusi dalam jangka panjang sehingga analisis Vector Autoregression dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya.

4.4. Uji Estimasi Model Vektor Autoregression

Penentuan lag optimal dilakukan pada model VAR, untuk memperolah panjang lag yang tepat akan dilakukan dua tahap pengujian. Pada tahap pertama, pengujian akan melihat panjang lag maksimum sitem VAR yang stabil. Stabilitas sistem VAR dilihat dari nilai inverse roots karakteristik AR polinominalnya. Pengujian stabilitas sistem VAR akan dimulai dengan lag satu. Apabila VAR dengan lag satu tidak stabil maka harus diuji lagi dengan lag lainnya. Suatu sistem VAR dikatakan stabil stasioner jika seluruh akar-akar unit memiliki modulus lebih kecil dari satu dan semuanya terletak didalam unit circle. Jika sistem VAR tidak stabil maka beberapa hasil seperti standart error pada impulse responsse akan tidak valid. Pada suatu sistem VAR akan terdapat kp akar-akar unit, di mana k merupakan jumlah variabel endogen yang dianalisis dan p merupakan lag maksimum yang digunakan. Hasil uji stabilitas sistem VAR dengan tabel nilai Modulus seluruh akar- akar unit dapat dilihat pada Tabel 4.14 di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14. Nilai Modulus Seluruh Akar Unit Roots of Characteristic Polynomial Endogenous variables: INF PG HMD PDB NG SBI M1 KURS Exogenous variables: C Lag specification: 1 1 Date: 073010 Time: 11:04 Root Modulus 0.976000 0.976000 0.851758 0.851758 0.643023 - 0.466006i 0.794128 0.643023 + 0.466006i 0.794128 -0.555666 - 0.300844i 0.631880 -0.555666 + 0.300844i 0.631880 -0.010250 - 0.208978i 0.209229 -0.010250 + 0.208978i 0.209229 No root lies outside the unit circle. VAR satisfies the stability condition. Sumber: Data Diolah dengan Eviews Hasil uji stabilitas sistem VAR dengan tabel nilai modulus seluruh akar-akar unit ditunjukkan dengan Tabel 4.14, hasil pengujian stabilitas sistem VAR dengan lag satu menunjukkan bahwa seluruh akar-akar unitnya memiliki modulus lebih kecil dari satu seperti yang terlihat pada Tabel 4.14. Oleh karena itu, sistem VAR dengan lag satu merupakan sistem VAR yang memenuhi kondisi stabilitas. Selain itu hasil uji stabilitas sistem VAR tersebut dapat juga ditunjukkan pada Gambar 4.9. Universitas Sumatera Utara -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 Inverse Roots of AR Characteristic Polynomial Sumber: Data Diolah dengan Eviews Gambar 4.9. Nilai Modulus Seluruh Akar Unit Berdasarkan Gambar 4.9 di atas diketahui bahwa spesifikasi model yang terbentuk dengan menggunakan Roots of Characteristic Polynomial dan Inverse Roots of AR Characteristic Polynomial diperoleh hasil stabil, hal ini dapat ditunjukkan bahwa semua unit roots berada dalam lingkaran gambar inverse Roots of AR Characteristic Polynomial. Hasil estimasi VAR untuk determinan Inflasi dengan lag 1 dapat dilihat pada Tabel 4.15 dapat dilihat di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15. Hasil Estimasi VAR dengan Dasar Lag 1 Vector Autoregression Estimates Date: 082310 Time: 15:13 Sample adjusted: 1985 2009 Included observations: 25 after adjustments Standard errors in t-statistics in [ ] INF PG HMD PDB NG SBI M1 KURS INF-1 0.047168 -38.79539 0.098552 -6979.173 216.0195 0.148530 605.8830 -8.616545 0.34350 16.2759 0.16736 2996.35 128.398 0.05412 292.003 33.1418 [ 0.13732] [-2.38361] [ 0.58886] [-2.32922] [ 1.68242] [ 2.74461] [ 2.07492] [-0.25999] PG-1 0.001462 0.408258 0.001782 24.27808 1.300144 0.000436 13.99627 0.181242 0.00412 0.19505 0.00201 35.9073 1.53868 0.00065 3.49927 0.39716 [ 0.35527] [ 2.09314] [ 0.88827] [ 0.67613] [ 0.84497] [ 0.67201] [ 3.99977] [ 0.45634] HMD-1 -0.418665 -21.44578 0.148146 -5139.845 264.6908 -0.017812 1251.650 -76.85522 0.63099 29.8980 0.30744 5504.15 235.860 0.09941 536.395 60.8798 [-0.66350] [-0.71730] [ 0.48188] [-0.93381] [ 1.12224] [-0.17918] [ 2.33345] [-1.26241] PDB-1 -7.27E-06 0.001320 2.03E-06 0.339173 0.005054 -4.40E-06 0.003225 -0.000673 2.0E-05 0.00094 9.7E-06 0.17353 0.00744 3.1E-06 0.01691 0.00192 [-0.36536] [ 1.40034] [ 0.20899] [ 1.95458] [ 0.67966] [-1.40265] [ 0.19069] [-0.35064] NG-1 -5.61E-06 -0.022585 -0.000276 5.538178 -0.482097 6.21E-05 0.072288 -0.023193 0.00035 0.01668 0.00017 3.07018 0.13156 5.5E-05 0.29920 0.03396 [-0.01595] [-1.35427] [-1.61194] [ 1.80386] [-3.66442] [ 1.11925] [ 0.24161] [-0.68300] SBI-1 0.352267 -164.0110 0.207355 -39339.52 -863.3686 0.351655 3792.403 132.5898 1.37364 65.0866 0.66927 11982.3 513.457 0.21641 1167.71 132.532 [ 0.25645] [-2.51989] [ 0.30982] [-3.28314] [-1.68148] [ 1.62494] [ 3.24774] [ 1.00043] M1-1 0.000130 0.001525 0.000267 -0.612251 0.562498 -2.14E-05 0.726488 0.034076 0.00016 0.00749 7.7E-05 1.37820 0.05906 2.5E-05 0.13431 0.01524 [ 0.82487] [ 0.20368] [ 3.47208] [-0.44424] [ 9.52455] [-0.85840] [ 5.40907] [ 2.23542] Lanjutan Tabel 4.15 KURS-1 -0.002918 0.570487 -0.003089 51.24841 -0.013995 -0.000302 -3.644463 0.443180 0.00331 0.15676 0.00161 28.8599 1.23669 0.00052 2.81247 0.31921 [-0.88185] [ 3.63914] [-1.91659] [ 1.77577] [-0.01132] [-0.57975] [-1.29582] [ 1.38836] C 13.36855 4187.818 6.509978 817394.9 -4912.696 11.00648 -112628.1 -282.1003 32.7042 1549.60 15.9342 285278. 12224.5 5.15238 27801.1 3155.37 [ 0.40877] [ 2.70251] [ 0.40855] [ 2.86526] [-0.40187] [ 2.13619] [-4.05121] [-0.08940] Universitas Sumatera Utara R-squared 0.088280 0.966869 0.909490 0.976664 0.994016 0.776951 0.994470 0.887205 Adj. R-squared -0.367580 0.950303 0.864235 0.964996 0.991024 0.665426 0.991704 0.830808 Sum sq. resids 4401.091 9880857. 1044.762 3.35E+11 6.15E+08 109.2373 3.18E+09 40969035 S.E. equation 16.58518 785.8458 8.080693 144672.1 6199.400 2.612916 14098.70 1600.176 F-statistic 0.193656 58.36629 20.09709 83.70409 332.2200 6.966636 359.6387 15.73130 Log likelihood -100.1076 -196.5639 -82.13182 -326.9505 -248.2001 -53.90655 -268.7408 -214.3416 Akaike AIC 8.728609 16.44511 7.290545 26.87604 20.57601 5.032524 22.21927 17.86733 Schwarz SC 9.167404 16.88391 7.729341 27.31484 21.01480 5.471319 22.65806 18.30612 Mean dependent 10.96000 5666.680 32.28400 744992.1 52916.80 15.62400 148450.0 5534.560 S.D. dependent 14.18221 3525.120 21.93085 773259.0 65434.27 4.517307 154794.7 3890.250 Determinant resid covariance dof adj. 4.78E+40 Determinant resid covariance 1.35E+39 Log likelihood -1410.017 Akaike information criterion 118.5614 Schwarz criterion 122.0718 Sumber: Data Diolah dengan Eviews Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada Tabel 4.15 dengan menggunakan dasar lag = 1, terlihat bahwa adanya hubungan antara Inflasi, Pengangguran, Harga Minyak Dunia, Produk Domestik Bruto, Net-Government, Tingkat Bunga, Jumlah Uang Beredar dan Nilai Tukar. Hal ini dapat disimpulkan dengan mengamati t-statistik dari masing-masing koefisien. Hubungan timbal balik antar variabel Inflasi, Pengangguran, Harga Minyak Dunia, Produk Domestik Bruto, Net-Government, Tingkat Bunga, Jumlah Uang beredar dan Nilai Tukar, signifikan. 1. Variabel Inflasi INF: Koefisien regresi inflasi t-1 terhadap inflasi sebesar 0.047 dan signifikan. 2. Variabel Pengangguran PG: Koefisien regresi pengangguran t-1 terhadap pengangguran sebesar 0.408 dan signifikan. Lanjutan Tabel 4.15 Universitas Sumatera Utara 3. Variabel Harga Minyak Dunia HMD: Koefisien regresi harga minyak dunia t-1 terhadap harga minyak dunia sebesar 0.148 dan signifikan. 4. Variabel Produk Domestik Bruto PDB: Koefisien regresi produk domestik bruto t-1 terhadap produk domestik bruto sebesar 0.339 dan signifikan. 5. Variabel Net-Government NG: Koefisien regresi net-government t-1 terhadap net-government sebesar 0.482 dan signifikan. 6. Variabel Tingkat Bunga SBI: Koefisien regresi tingkat bunga t-1 terhadap tingkat bunga sebesar 0.351 dan signifikan. 7. Variabel Jumlah Uang Beredar M-1: Koefisien regresi jumlah uang beredar t-1 terhadap jumlah uang beredar sebesar 0.726 dan signifikan. 8. Variabel Nilai Tukar KURS: Koefisien regresi nilai tukar t-1 terhadap nilai tukar sebesar 0.443 dan signifikan.

4.5. Analisis Impulse Response Function IRF