C. Proses Pelaksanaan Privatisasi PT. Krakatau Steel Persero, Tbk Melalui
Initial Public Offering IPO
Privatisasi BUMN yang dilakukan oleh PT. Krakatau Steel Persero, Tbk dilaksanakan dengan cara penawaran umum perdana Initial Public Offering IPO.
PT. Krakatau Steel Persero, Tbk mengambil langkah Initial Public Offering IPO diharapkan akan lebih dapat mengamankan aset negara dibandingkan dengan
metode strategic sales, Jika melaksanakan privatisasi dengan metode strategic sales maka dikhawatirkan aset negara berupa industri baja maka akan beralih ke pihak
lainnya, seperti yang disampaikan oleh Anggota Komisi XI DPR RI Drajad Wibowo mengatakan rencana privatisasi BUMN produsen baja tersebut menyangkut hajat
hidup rakyat Indonesia. Oleh karena itu jangan diarahkan kepada Metode Strategic sales.
Sedangkan, Anggota Komisi VI DPR Zulkieflimansyah mengatakan langkah pemerintah memilih metode strategi sales dengan alasan untuk transfer teknologi, dan
tidak akan ada teknologi jika tidak bekerja sama dengan pihak asing, hal ini sangat tidak masuk akal.
139
Privatisasi BUMN idealnya dilakukan melalui pasar modal Initial Public Offering
IPO Dengan metode Initial Public Offering IPO akan mendatangkan keuntungan yaitu adanya sifat transparansi dan memberikan kesempatan yang sama
bagi semua pihak untuk ikut membeli saham-saham BUMN, termasuk bagi investor
139
Wahyu Daniel, “DPR Isyaratkan Tolak Strategic Sales Krakatau Steel”, http:www.detikfinance.com, diakses pada tanggal 28 Desember 2011.
Universitas Sumatera Utara
asing. Jika Privatisasi Badan Usaha Milik Negara BUMN dilakukan dengan metode strategic sales
, akan terdapat kerugian yaitu:
140
a. Metode ini akan menghilangkan peluang investor publik untuk turut serta memiliki saham perusahaan-perusahaan BUMN. Kepemilikan saham atas
perusahaan terbatas, hal ini disebabkan hanya pihak yang mampu melakukan pembelian atas PT. Krakatau Steel Persero, Tbk saja dapat
memiliki perusahaan ataupun mengelola perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan tidak mampu mewujudkan kemakmuran rakyat.
b. Negara akan kehilangan aset milik negara, apalagi PT. Krakatau Steel Persero, Tbk merupakan salah satu industri strategis milik Indonesia. Hal
ini akan memberikan dampak negatif yang sangat besar, mengingat kebutuhan akan baja sangat tinggi.
c. Metode strategic sales kurang memiliki public transparancy, khususnya dalam proses privatisasi itu sendiri karena hanya melibatkan lembaga-
lembaga keuangan dan instutusi terkait. Publik akan memperoleh transparansi setelah proses privatisasi selesai.
Melalui metode Initial Public Offering IPO merupakan suatu sarana yang
baik untuk meningkatkan Good Corporate Governance GCG dengan diterapkannya prinsip Good Corporate Governance GCG maka kinerja suatu perusahaan dapat
ditingkatkan. Dengan adanya kinerja perusahaan BUMN yang meningkat maka dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, jika PT. Krakatau
Steel Persero, Tbk menerapkan prinsip Good Corporate Governance GCG maka fungsi dari PT. Krakatau Steel Persero, Tbk sebagai BUMN untuk mewujudkan
kesejahteraan rakyat dapat terwujud. Pada pelaksanaan privatisasi PT. Krakatau Steel Persero, Tbk, proses dan
prosedurnya dilakukan guna memenuhi persyaratan dan prosedur Privatisasi Badan Usaha Milik Negara BUMN yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 19
140
Indra Bastian, Op. cit., hlm. 173.
Universitas Sumatera Utara
Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara BUMN dan tentang Tata Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan Persero diatur khusus dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 59 Tahun 2009 Tentang Perubahan Terhadap Pemerintah Nomor 33 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan Persero.
Pertama sekali yang dilakukan pemerintah sebelum merencanakan privatisasi terhadap PT. Krakatau Steel Persero, Tbk Persero adalah membuat surat
rekomendasi pengajuan privatisasi Badan Usaha Milik Negara BUMN pada tahun 2008. Surat rekomendasi tersebut disusun oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor S-41MK.062008 tanggal 30 Januari 2008 Tentang Rekomendasi Program Tahunan Privatisasi BUMN dan Perseroan Terbatas Tahun 2008 yang isinya
menyatakan PT. Krakatau Steel Persero, Tbk Persero akan diprivatisasi dengan 2 dua pilihan yaitu antara metode Initial Public Offering IPO atau penjualan
strategis Strategic Sales dengan jumlah saham yang dilepas paling banyak 60 Dilusi dan Divestasi dan bertujuan untuk pengembangan perusahaan sesuai pasal
12 ayat 3 PP No. 59 Tahun 2009 Tentang Tata Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan. Surat rekomendasi Menteri Keuangan tersebut diajukan kepada pihak
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk meminta persetujuan. Kemudian sesuai dengan ketentuan pada pasal 12 ayat 4 Pemerintah Nomor
59 Tahun 2009 Tentang Tentang Perubahan Terhadap Pemerintah Nomor 33 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan Persero yang di mana
komite Privatisasi Perusahaan mengeluarkan arahan atas program tahunan privatisasi perusahaan perseroan Persero. Surat rekomendasi Menteri Keuangan Republik
Universitas Sumatera Utara
Indonesia tersebut disetujui oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sehingga dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Koordinator Perekonomian selaku
Ketua Komite Privatisasi Perseroan Persero Nomor Kep 04M.EKON012008 Tentang Arahan Atas Program Tahunan Privatisasi Perseroan Persero Tahun 2008
tertanggal 31 Januari 2008. Dalam surat rekomendasi tersebut, disebutkan nama perusahaan persroan yang akan diprivatisasi adalah PT. Krakatau Steel Persero,
Tbk. Menteri Negara BUMN mengajukan surat Menteri Negara BUMN Nomor S-
60MBU2008 pada tanggal 16 Juli 2008 tentang program privatisasi tahun 2008 kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Isi dari surat tesebut bahwa PT.
Krakatau Steel Persero, Tbk akan diprivatisasi dengan cara Initial Public Offering IPO dengan jumlah modal yang dilepas sebesar paling banyak 30 30 puluh
persen.
141
Surat dari Menteri Negara BUMN selanjutnya diserahkan kepada DPR-RI. Kemudian diadakan Rapat Komisi VI dan Komisi XI DPR-RI. Rapat tersebut
dilangsungkan pada tanggal 18 September 2008 memutuskan bahwa privatisasi PT. Krakatau Steel Persero, Tbk Persero disetujui untuk di privatisasi dengan metode
privatisasi Initial Public Offering IPO dengan maksimal saham yang dilepas sebesar 30 tiga puluh persen.
141
Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2010 Tentang Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara Melalui Penerbitan dan Penjualan Saham Baru Pada Perusahan Perseroan
Persero PT. Krakatau Steel.
Universitas Sumatera Utara
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2009 Tentang Perubahan Terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Privatisasi
Perusahaan Perseroan Persero. Antara Pasal 12 dan Pasal 13 disisipkan Pasal 12 A yang menyatakan Menteri dapat membentuk tim privatisasi dalam hal privatisasi
dilakukan terhadap saham milik negara atau privatisasi terhadap saham milik negara bersama saham baru dan dalam pelaksanaan Privatisasi PT. Krakatau Steel Persero,
Tbk dibentuk tim pelaksanaan privatisasi PT. Krakatau Steel Persero, Tbk. Tahapan privatisasi berdasarkan Pasal 81,82, 83 Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik NegaraBUMN dan Pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2009 Tentang Perubahan Terhadap Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan Persero setelah dilakukan seleksi BUMN yang dituangkan dalam
Program tahunan privatisasi, Arahan komite privatisasi dan rekomendasi, lalu diadakan sosialisasi, kemudian konsultasi persetujuan DPR
142
, selanjutnya yang dilakukan adalah penerbitan Peraturan Pemerintah dalam hal proses privatisasi PT.
Krakatau Steel Persero, Tbk diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2010 Tentang Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara Melalui Penerbitan
dan Penjualan Saham Baru Pada Perusahan Perseroan Persero PT. Krakatau Steel Persero, Tbk.
142
Dalam hal ini harus mengikutsertakan DPR-RI, Karena saham tersebut dimiliki oleh Negara.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan persetujuan dari DPR pada 16 September 2009, privatisasi PT Krakatau Steel disetujui dengan syarat, dilakukan melalui metode Initial Public
Offering IPO secara bertahap, maksimal 30 tiga puluh persen, menyertakan
manajemenemployee stock option sebagai program retensi dan meningkatkan motivasi bagi manajemen dan karyawan PT. Krakatau Steel Persero, Tbk.
Proses dan persetujuan IPO Krakatau Steel di komite privatisasi dan di Dewan Perwakilan Rakyat DPR sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2003 tentang BUMN dan pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2009 Tentang Perubahan Terhadap Peraturan Pemerintah No.33 Tahun 2005 Tentang Tata
Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan Persero. Setelah mengantongi dukungan dari Komite Privatisasi pemerintah dan izin Initial Public Offering IPO oleh DPR pada
16 September 2009. Pemerintah dan PT Krakatau Steel melakukan pre marketing dan roadshow
didampingi oleh penjamin pelaksana emisi dan juga international selling agents.
Tujuannya untuk mengoptimalkan nilai Initial Public Offering IPO melalui program penjajakan minat dan investor education yang insentif, baik dalam maupun
luar negeri. Setelah diperolehnya semua perizinan dan persetujuan, maka pelaksanaan
privatisasi dalam hal ini Initial Public Offering IPO dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu tahap persiapan dan pelaksanaan.
Universitas Sumatera Utara
Tahap persiapan dapat dilakukan simultan dengan proses sosialisasi dan konsultasi kepada DPR, meliputi :
143
1. Pembentukan Tim 2. Seleksi lembagaprofesi penunjang yang membantu pelaksanaan privatisasi oleh
Tim, antara lain : a. Perusahaan Penjamin Pelaksana Emisi baik domestik maupun internasional
Internasional Selling AgentISA bila diperlukan sebagai Underwriter b. Kantor Akuntan Publik KAP sebagai auditor laporan keuangan
c. Perusahaan Penilai appraisal sebagai penilai aset d. Konsultan Hukum baik domestik maupun internasional bila diperlukan
yang melakukan kajian aspek hukum dan opini hukum e. Financial Advisor sebagai sebagai second opinion atas hasil valuasi dari
Underwriter f. Notaris
g. Biro Administrasi Efek h. Public Relation PR
3. Penetapan pemenang lembagaprofesi penunjang oleh Menteri Negara BUMN berdasarkan usulan dari Tim.
Sebelum adanya keputusan dari komisi VI dan Komisi XI DPR-RI, PT. Krakatau Steel Persero, Tbk telah melakukan langkah-langkah untuk melaksanakan
proses Initial Public Offering IPO. Dalam melakukan persiapan atas langkah awal Go Public
PT. Krakatau Steel Persero, Tbk Menteri Negara BUMN pada saat itu telah melakukan seleksi atas tujuh hingga delapan lembaga profesi penunjang peserta
143
Ceramah Umum Tentang Privatisasi BUMN yang disampaikan oleh Pandu Djajanto Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Kementrian BUMN dalam acara Rakerda
Ikatan Sarjana Hukum Indonesia ISHI Dewan Pimpinan Daerah DPD Sumatera Utara pada tanggal 18 Desember 2010.
Universitas Sumatera Utara
tender-nya beserta underwriter-nya.
144
Dalam hal ini selain ketentuan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang menghendaki adanya
lembaga penunjang dan profesi penunjang, pada Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2009 Tentang Perubahan Terhadap Peraturan Pemerintah No.33 Tahun 2005
Tentang Tata Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan Persero juga menghendaki diadakan pemilihan para penjamin pelaksana emisi efek Underwriter profesi
penunjang seperti Akuntan Publik, Konsultan Hukum, Notaris, dan Penilai Appraisal
dan Lembaga Penunjang seperti Biro Administrasi efek, Lembaga Pemeringkat Efek, Wali amanat, dan Kustodian. Dalam hal PT. Krakatau Steel
Persero, Tbk mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk melaksanakan privatisasi BUMN dalam hal ini dilakukan penyeleksian underwriter, Profesi
penunjang, dan Lembaga penunjang pasar modal, hal ini sesuai dengan Pasal 13 dan 14 ayat Pemerintah Nomor. 59 Tahun 2009 Tentang Tata Cara Privatisasi
Perusahaan Perseroan Persero. Akhirnya Menteri menetapkan tiga penjamin pelaksana emisi Underwriter
dalam rangka penawaran umum IPO PT. Krakatau Steel Persero, Tbk yaitu PT. Bahana Securities, PT. Danareksa Sekuritas dan PT. Mandiri Sekuritas.
Lembaga dan profesi penunjang dalam proses privatisasi PT. Krakatau Steel Persero, Tbk dengan surat penunjukan kerja S-269MBU2010 tanggal 7 Mei 2010
yaitu sebagai berikut:
144
Ade, “Krakatau Steel seleksi 8 penunjang IPO”, http:www.economy.okezone.com
, diakses pada tanggal 22 Desember 2010.
Universitas Sumatera Utara
Kantor Akuntan Publik : KAP Purwantono, Suherman dan Surja Konsulta Hukum
: MakesPartners Law Firms Penilai
: KJPP Antonius Setiady dan Rekan Notaris
: Sutjipto,SH Biro Administrasi efek : PT. BSR Indonesia
Secara garis besar tahap pelaksanaan privatisasi melalui Initial Public Offering
IPO adalah sebagai sebagai berikut : 1 PT. Krakatau Steel Persero, Tbk telah menyampaikan pernyataan
pendaftaran emisi efek sehubungan dengan penawaran umum kepada ketua Bapepam LK di Jakrta dengan surat Nomor 371DU-KS2010 Pada tanggal 6
September 2010. 2 Underwriter melakukan Pre-Marketing dengan menggunakan hasil riset
independen masing-masing kepada calon investor 3 Underwriter menyampaikan kisaran harga berdasarkan feedback pre-
marketing dari investor kepada Menteri Negara BUMN. Dalam hal ini
Underwriter dan emiten mengusulkan kisaran harga saham perdana senilai Rp. 800-Rp. 1150.
4 Usulan kisaran harga yang disampaikan underwriter dilakukan pembahasan bersama dengan Emiten.
5 Berdasarkan hasil pembahasan bersama dan persetujuan dari emiten, Menteri Negara BUMN menetapkan kisaran harga saham untuk selanjutnya digunakan
dalam proses bookbuilding
Universitas Sumatera Utara
6 Setelah mendapat izin melakukan penawaran awal dan publikasi dari Bapepam-LK, dilakukan publikasi melalui media, public expose dan
roadshow domestik dan internasional dalam rangka bookbuilding.
7 Underwriter menyampaikan hasil bookbuilding dan usulan harga final kepada Menteri Negara BUMN untuk ditetapkan dan akhirnya memutuskan harga
saham perdana Rp. 850,-setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan formulir pemesanan dan pembelian saham.
8 Setelah dilakukan pembahasan bersama antara Kementerian BUMN, Emiten dan underwriter dan atas persetujuan emiten, Menteri negara BUMN
menetapkan harga final harga IPO dan porsi antara dalam negeri dan luar negeri. Menteri menetapkan harga saham Rp. 850,-
9 Pernyataan efektif dari Bapepam-LK pada tanggal 28 Oktober 2010. 10 Masa penawaran yaitu pada tanggal 2,3, 4 November 2010.
11 Penjatahan pada tanggal 8 November 2010. 12 Pengembalian uang pesanan dan Pencatatan pada BEI pada tanggal 10
November 2010. Berdasarkan penjabaran di atas, penulis berpendapat semua proses dalam
pelaksanaan Privatisasi PT. Krakatau Steel Persero, Tbk telah dilakukan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Privatisasi Perseroan Persero.
Universitas Sumatera Utara
D. Permasalahan Hukum Yang Muncul Dalam Privatisasi PT. Krakatau Steel