B. Alasan Privatisasi PT. Krakatau Steel Persero, Tbk
Privatisasi yang dilakukan Pemerintah merupakan program pemerintah dalam usaha menyehatkan BUMN. Penyebab utama privatisasi BUMN adalah masalah
pendanaan bagi BUMN, tujuan privatisasi tersebut adalah agar BUMN lebih mandiri dalam hal pendanaan. Privatisasi BUMN oleh Pemerintah dimaksudkan agar BUMN
lebih mandiri dan mampu berkembang sendiri tanpa adanya bantuan dari Pemerintah terutama dalam hal pendanaan. Selain itu, privatisasi BUMN juga dimaksudkan untuk
meningkatkan penerimaan negara dan devisa negara. Pada Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2010 Tentang Perubahan
Struktur Kepemilikan Saham Negara Melalui Penerbitan dan Penjualan Saham Baru pada perusahaan perseroan Persero PT Krakatau Steel terdapat alasan privatisasi
PT. Krakatau Steel Persero, Tbk yaitu dalam rangka meningkatkan kinerja, nilai tambah Perusahaan Perseroan Persero PT. Krakatau Steel Persero, Tbk dan peran
masyarakat dalam kepemilikan saham perusahaan perseroan Persero PT. Krakatau Steel Persero, Tbk, dilakukan penjualan saham pada Perusahaan Perseroan Persero
PT. Krakatau Steel Persero, Tbk dengan cara menerbitkan saham baru yang tidak diambil bagian oleh Negara, untuk dijual berdasarkan ketentuan pasar modal.
PT. Krakatau Steel Persero, Tbk bermaksud melakukan ekspansi kapasitas produksi pabrik baja lembaran dan meningkatkan modal kerja dalam bentuk
pembelian bahan baku. Di samping itu, BUMN tersebut merencanakan pematangan lahan seluas kurang lebih 388 hektare dan meningkatkan penyertaan modal anak
perusahaan. Untuk itulah pemerintah sebagai pemegang saham tunggal PT. Krakatau
Universitas Sumatera Utara
Steel Persero, Tbk mencari dana dari pasar modal melalui penawaran perdana Initial Public Offering atau IPO saham pemerintah di bursa.
138
Dalam prospektus PT. Krakatau Steel Persero, Tbk, terdapat perihal mengenai rencana penggunaan dana hasil penawaran umum yaitu:
a. Sekitar 35,8 Untuk mendanai investasi barang modal sehubungan dengan rencana modernisasi dan ekspansi kapasitas produksi baja lembaran canai panas
menjadi 3,5 juta ton yang diharapkan akan selesai pada tahun 2013. Modernisasi dan ekspansi produksi baja lembaran canai panas ini dilakukan dengan
menambah beberapa peralatanmesin pada jalur produksinya. b. Sekitar 2,4 untuk meningkatkan modal kerja Perseroan dalam bentuk
pembelian bahan baku iron ore pellet, scrap,billet,slab dan bahan pembantu lainnya.
c. Sekitar 25 untuk membiayai pematangan lahan seluas kurang lebih 388 hektare yang akan digunakan oleh perseroan sebagai penyertaan pada proyek pabrik baja
terpadu PT. Krakatau Posco. d. Sekitar 15 untuk meningkatkan penyertaan modal pada anak perusahaan yaitu
PT. Krakatau Bandar Samudera dan PT. Krakatau Daya Listrik untuk peningkatan kapasitas bongkar muat pelabuhan dan peningkatan kapasitas
pembangkit listrik.
138
Anggito Abimanyu, Kewajaran Saham Krakatau Steel, Majalah Tempo edisi14 November 2010, hlm. 134.
Universitas Sumatera Utara
C. Proses Pelaksanaan Privatisasi PT. Krakatau Steel Persero, Tbk Melalui