Uji Asumsi Klasik a Uji Normalitas

39

4.2.4 Uji Asumsi Klasik a Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Analisis normalitas yang dilakukan dengan mengamati penyebaran data titik pada sumbu diagonal grafik yaitu pada Normal P-P Plot Regression Standarized Residual. Sumber : Data Primer 2014 Gambar 4.2 : Pengujian Normalitas Gambar 4.1 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal sehingga disimpulkan data berdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-smirnov pada signifikan 5 0,05. Universitas Sumatera Utara 40 Tabel 4.10 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 84 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.28098548 Most Extreme Differences Absolute .105 Positive .105 Negative -.081 Kolmogorov-Smirnov Z .960 Asymp. Sig. 2-tailed .315 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Primer 2014 Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig 2-tailed sebesar 0,315 diatas pada tingkat signifikansi 0,05 atau 5. Berarti data berdistribusi normal. b Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linier berganda terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan grafik dan analisis statistik berupa Uji Glejser. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 41 Tabel 4.11 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .643 1.207 .532 .596 X1 .129 .075 .244 1.709 .091 X2 -.149 .084 -.279 -1.778 .079 X3 .033 .079 .059 .422 .674 a. Dependent Variable: absut Pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa signifikansi variabel bebas lebih besar dari 0,05 sehingga tidak terdapat satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi varabel dependen. Jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Sumber : Data Primer 2014 Gambar 4.2 : Pengujian Heteroskedastisitas Universitas Sumatera Utara 42 Berdasarkan pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Berarti tidak terjadi heteroskedastisitas c Uji Multikolinieritas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara varabel independen. Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance 0,1 dan VIP Variance Infaltion Factor 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Tabel 4.12 Uji Multikolinieritas Sumber Data : Data Primer 2014 Pada tabel 4.12 memperlihatkan bahwa semua hasil variabel independen memiliki nilai Tolerance 0,1 dan VIF 5. Hal ini menunjukkan tidak terjadi multikolinieritas. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .223 1.790 .125 .901 X1 .162 .112 .145 1.451 .151 .583 1.715 X2 .239 .124 .212 1.923 .058 .481 2.078 X3 .572 .118 .481 4.871 .000 .600 1.667 a. Dependent ariable: Y Universitas Sumatera Utara 43

4.2.5 Analisis Regresi Linier Berganda a Uji Serempak Uji F