Analisis Regresi Linier Berganda

23 variabel independen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5 0,05 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 3 Uji Multikolinearitas Multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variante Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut : 1 VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas 2 Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian pada hipotesis penelitian ini dengan menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengerahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS Satistic Product and Service Solution versi 16.00 agar hasil yang diperoleh lebih terarah. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut : Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e Keterangan : Y = Kepuasan Pelanggan a = Konstanta Universitas Sumatera Utara 24 b 1 b 2 b 3 = Koefisien Regresi berganda X 1 = Nilai Produk X 2 = Nilai Pelayanan X 3 = Nilai Emosional Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistic apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana H ditolak, sebaliknya disebut tidak sinigfikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah H diterima. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Uji secara simultan serempak Uji F Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan serempak terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : a H : b 1 = b 2 = b 3 = 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. b H a : b 1 = b 2 = b 3 ≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 2. H a diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara 25 2 Uji secara Parsial Individual Uji t Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial individual menerangkan variasi variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : a H : b i = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. b H a : b i ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 2. H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 3 Pengujian Goodness of Fit R 2 Koefisien Goodness of Fit atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien determinasi R 2 ini berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R 2 ≤ 1, dimana semakin tinggi R 2 mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan apabila R 2 = 0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat. Universitas Sumatera Utara 26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri