Hormon Dalam Menstruasi Hubungan Status Gizi dengan Gangguan Menstruasi pada Remaja Putri di Akademi Kebidananan Cipto Medan Tahun 2015

Menstruasi yang terjadi setiap bulanya disebut sebagai siklus menstruasi. Menstruasi biasanya terjadi pada usia 11 tahun dan berlangsung hingga anda menopause biasanya terjadi sekitar usia 45-55 tahun. 6. Ovulasi Ovarium melepaskan satu sel telur setiap bulannya ovulasi yang biasanya terjadi 12-16 hari sebelum haid berikutnya. Untuk mendeteksi terjadinya ovulasi, beberapa wanita menggunakan suhu basal tubuh dan lender. Suhu tubuh biasanya meningkat setelah ovulasi dan terus meningkat hingga bebebrapa hari sesudahnya. Lender kental dihasilkan serviks biasanya muncul sesaat sebelum ovulasi. Lender subur ini membantu sperma bergerak menuju sel telur. Setelah dibuahi, sel telur akan menempel pada dinding rahim. Pada dasarnya siklus haid wanita tidak sama, tapi umumnya berlangsung antara 25-35 hari rata rata 28 hari. Hari pertama di hitung sebagai permulaan siklus haid. Jumlah hari sebelum haid berikutnya terjadi hari pertama perdarahan. Jangka waktu menstruasi antara 3-10 hari.

M. Obesitas Dan Gangguan Siklus Menstruasi

Masa remaja adalah periode yang paling rawan dalam perkembangan hidup seorang manusia setelah ia mampu bertahan hidup survive, dimana secara fisik ia mencari identitas diri. Dalam proses pencarian identitas diri ini, remaja masih harus dihadapkan pada kondisi lingkungan yang juga membutuhkan penyesuain kejiwaan Waryana, 2010. Tubuh yang ideal merupakan idaman setiap orang. Bisa dikatakan secara sederhana yang serba instan ditambah olahraga yang terkadang jarang dilakukan, cenderung menyebabkan tubuh mudah menjadi gemuk obesitas. Obesitas didefinisikan sebagai peningkatan berat badan yang melebihi batas kebutuhan skletal dan fisik sebagai akibat dari akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh. Batas kegemukan pada umumnya adalah 20 melebihi standart normal obesitas terjadi jika selama periode waktu tertentu jumlah kalori yang masuk melalui makanan lebih banyak dari pada jumlah yang digunakan untuk menunjang kebutuhan energi tubuh. Kelebihan energi tersebut disimpan sebagai trigliserida pada jaringan adiposa lemak. Orang yang mengidap obesitas biasanya mengalami peningkatan resiko terserang beberapa penyakit dan gangguan kesehatan, salah satunya adalah mengalami gangguan siklus menstruasi. Setiap wanita normal memiliki sepasang ovarium, yang tiap bulannya menghasilkan sebuah sel telur ovum, yang siap untuk dibuahi melalui sebuah mekanisme siklus menstruasi. Pematangan ovum ovulasi merupakan kunci penting bagi seorang wanita dalam menjalani kehidupan reproduksinya untuk mendapatkan keturunan dikemudian hari. Kehidupan reproduksi seorang wanita dipengaruhi oleh beberapa faktor yang nantinya berpotensi menimbulkan gangguan. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah kegemukan obesitas, yang identik dengan hiperkolestrolemia. Remaja yang tergolong obesitas dengan gangguan siklus menstruasi adalah remaja dengan Sindrom polikistik ovarium. Sindrom ovarium polikistik merupakan salah satu masalah endokrinologi pada wanita masa reproduksi yang berhubungan dengan kelainan hormonal dan dapat mempengaruhi kesehatan wanita secara umum. Pada kenyataannya, baik gejala klinik, pemeriksaan biokimiawi maupun pemeriksaan penunjangnya dapat memberikan hasil yang bervariasi. Alasan yang paling sering penyebab pasien dengan sindrom ini datang ke dokter ialah adanya gangguan pada siklus menstruasi dan masalah obesitas dan pertumbuhan rambut yang berlebihan serta kelainan lainnya seperti hipertensi, kadar lemak darah dan gula darah yang meningkat. Pengaruh obesitas terhadap hambatan poliferasi folikel serta pematangan ovum, yang pada akhirnya termanifestasi sebagai gangguan siklus menstruasi yang dapat digolongkan dalam beberapa hal yakni: 1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan, yang meliputi hipermenorea atau menoragia dan hipomenorea 2. Kelainan siklus yang meliputi polimenorea, oligomenorea dan amenorea 3. Perdarahan diluar siklus menstruasi, seperti keterangan premenstruasi, mastodinia, rasa nyeri pada ovulasi dan dismenorea. Kebutuhan energi dan nutrisi remaja dan dewasa dipengruhi oleh usia reproduksi, tingkat aktifitas dan status nutrisi. Nutrisi yang dibutuhkan sedikit lebih tinggi untuk memenuhi pertumbuhan remaja. Bila kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi akan beresiko mengalami defisiensi. Apabila seorang wanita mengalami defisiensi nutrisi, misal defisiensi zat besi akan menyebabkan anemia. Anemia akan mengganggu aktifitas sehari-hari, juga berpengaruh pada sistem reproduksi. Gizi dan makanan tidak saja dipengaruhi bagi pertumbuhan, perkembangan fisik, mental dan kesehatan tetapi diperlukan juga untuk fertilitas atau kesuburan seseorang agar mendapat keturunan Sibagariang, 2010. Pada remaja putri banyak hal-hal yang dapat mempengaruhi menarche anatara lain adanya perubahan hormon yang mempengaruhi kematangan sel dan asupan gizi yang dikonsumsi saat menjelang datangnya menarche Waryana, 2010. Suatu hal yang dapat mempengaruhi pembentukan hormon salah satunya adalah asupan gizi dengan asupan gizi yang baik dapat mempercepat pembentukan hormon-hormon yang mempengaruhi datangnya menarche. Sehingga dengan