Analisa Bivariat Hasil Penelitian

dikarenakan pola makan mereka yang baik, mereka makan 3 kalihari yang sudah ditetapkan aturan porsi makannya yaitu setiap mahasiswa berhak mendapatkan satu porsi nasi, sayur secukupnya, satu potong ikan dan pencuci mulut yaitu buah buahan dalam sehari sebanyak tiga porsi, mereka tinggal di asrama dengan lingkungan asrama yang bersih dan nyaman kemudian jam tidur mereka juga sudah ditetapkan yaitu jam 22.00 wib sehingga pola hidup mereka baik maka gizinya pun ikut baik.

2. Gangguan Menstruasi

Berdasarkan distribusi frekuensi gangguan menstruasi pada remaja putri di Akademi Kebidanan Cipto Medan Tahun 2015 menunjukkan bahwa lebih banyak remaja tidak mengalami gangguan menstruasi. Dewi, 2013, Gangguan menstruasi adalah menstruasi yang tidak normal dalam hal panjang siklus haid, lama haid dan jumlah darah haid yang melibatkan, hipotalamus, hipofisis, ovarium dan endometrium. Menstruasi haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari rahim disertai pengeluaran deskuamasi endometrium Nugroho, 2012. Siklus menstruasi merupakan jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikut yang berlangsung dengan pola tertentu setiap bulan. Siklus mentruasi dikatakan teratur apabila berlangsung selama 21-35 hari dan dikatakan tidak teratur apabila berlangsung 21 hari atau 35 hari. Menurut Dieny 2014, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi, diantaranya genetik, usia, penyakit, pertumbuhan alat reproduksi, 5 hormon, obat-obatan kontrasepsi, stress, merokok, konsumsi alkohol, status gizi kurang atau lebih, asupan zat gizi, dan aktifitas fisik. Menurut Wolfenden 2010 dalam Adnyani 2013, faktor yang paling berpengaruh dalam regularitas siklus menstruasi adalah ketidakseimbangan hormon. Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan pengaturan hormon terganggu, beberapa diantaranya stres, penyakit, perubahan rutinitas, gaya hidup dan berat badan. Setelah dilakukan penelitian di Akademi Kebidanan Cipto Medan Tahun 2015 dapat diketahui banyak responden tidak mengalami gangguan menstruasi itu dikarenakan remaja mengalami stres tapi hanya stres ringan karena memikirkan kuliah sehingga tidak terlalu menganggu menstruasinya, kesehatan remaja pun baik karena sebelum masuk kuliah mereka terlebih dahulu di tes kesehatan satu persatu sehingga mereka memiliki tubuh yang sehat, akses hypothalamus teratur juga dialami pada wanita yg berusia diatas 20 tahun sehingga tidak terjadi gangguan menstruasi, seluruh remaja mengikuti olaraga yang diadakan diasrama selama 2 kali dalam seminggu secara teratur sehingga kesehatan mereka pun terjaga begitu juga dengan menstruasinya pun menjadi tidak terganggu.

3. Hubungan Status Gizi Dengan Gangguan Menstruasi

Berdasarkan distribusi frekuensi pada remaja putri di Akademi Kebidanan Cipto Medan Tahun 2015 menunjukkan bahwa status gizi dengan gangguan menstruasinya lebih banyak yang tidak terganggu. Penelitian ini didukung oleh penelitian Felicia 2015, di PSIK FK UNSRAT Manado, disebutkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan siklus menstruasi yang menunjukan bahwa 67 responden, ada 9 responden 33,3 yang memiliki status gizi kurus dengan siklus menstruasi teratur, 6 responden 20,7 yang memiliki status gizi normal dengan siklus menstruasi tidak teratur, dan 2 responden 18,2 yang memiliki status gizi gemuk dengan siklus menstruasi teratur. Penelitian ini didukung oleh Purwanti 2003 dalam Adnyani 2013 dan juga penelitian yang dilakukan oleh Dahliansyah 2003 dalam Adnyani 2013, disebutkan bahwa ada hubungan antara lemak tubuh dengan siklus menstruasi. Salah