d. gangguan lain yang ada hubungan dengan haid
1. Premenstrual tension tegangan prahaid
Premenstrual tension merupakan keluhan keluhan yang biasanya mulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid dan
menghilang sesudah haid datang walaupun kadang kadang berlangsung terus sampai haid berhenti. Gejala gejala yang tidak beberapa berat
banyak dijumpai, terutama pada wanita berumur antara 30 dan 45 tahun. Keluhan keluhan terdiri atas gangguan emosional berupa iritabilitas,
gelisa insomnia, nyeri kepala, mudah tersingung, sukar tidur, perut kembung, mual, pembesaran dan rasa nyeri pada mammae dan
sebagainya. Sedangkan pada kasus yang berat terdapat depresi, rasa ketakutan, gangguan konsentrasi dan peningkatan gejala gejala fisik
tersebut diatas.
2. Mastalgia
Gejala mastalgia adalah rasa nyeri dan pembesaran mamma sebelum haid. Sebabnya edema dan hiperemi karena peningkatan relatif dari kadar
estrogen. Pada pemeriksaan harus diperhatikan adanya radang atau neoplasma. Terapi biasanya terdiri atas pemberian diuretikum sedang
pada mastalgia keras kadang kadang perlu diberhentikan metiltestosteron 5 mg sehari secara sublingual. Bromokriptine dalam dosis kecil dapat
membantu pengurangan penderitaan.
3. Mittelschmerz
Mittelschmerz atau nyeri antara haid terjadi kira kira sekitar pertengahan siklus haid pada saat ovulasi. Rasa nyeri yang terjadi
mungkin ringan tetapi mungkin juga berat. Lamanya mungkin hanya
beberapa jam tetapi hanya beberapa kasus sampai 2-3 hari. Rasa nyeri dapat disertai atau tidak disertai dengan perdarahan yang kadang kadang
sangat sedikit berupa getah bewarna coklat sedangkan pada kasus lain dapat merupakan perdarahan seperti haid biasa. Diagnosis dibuat
berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan bahwa nyerinya tidak mengejang, tidak menjalar dan tidak disertai mual dan muntah.
Penanganan umumnya terdiri atas penerangan pada wanita yang bersangkutan.
4. Dismenorea
Dismenorea atau nyeri haid merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan wanita wanita mudah pergi ke dokter untuk konsultasi dan
pengobatan. Karena pengobatan ini sifatnya subjektif, berat atau intensitasnya sukar dinilai. Walaupun frekuensi dismenorea cukup tinggi
dan penyakit ini sudah lama dikenal, namun sampai sekarang patogenesisnya belum dapat dipecahkan.
Oleh karena hampir semua wanita mengalami rasa tidak enak dibawah perut sebelum dan selama haid dan sering kali rasa mual maka istilah
dismenorea hanya dipakai jika nyeri haid demikian hebatnya sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara
hidupnya sehari hari untuk beberapa jam atau beberapa hari. Penanganan dismenorea ini dapat dilakukan dengan cara penerangan dan nasehat,
pemberian obat analgesik tetapi hormonal tetapi dengan obat nonsteroid antiprostaglandin, dilatasi kanalis servikalis dan lain sebagainya.