55
` Dalam penelitian ini penulis membuat kriteria informan menjadi dua jenis yaitu
informan kunci dan informan biasa atau informan tambahan. Informan kunci disini terdiri dari para Teungku yang memimpin dayah baik dayah yang didirikan dihalaman rumah
atau dayah yang didirikan oleh masyarakat gampong sehingga meminta seorang Teungku untuk mengasuh dayah. Adapun para pimpinan dayah tersebut yang pertama Pimpinan
dayah Budi Muzein yaitu Tgk. Zakaria, Pimpinan dayah Fathul Barry Tgk. Hasballah, Pimpinan dayah Remaja Tgk. Jufrisyah, SE dan Pimpinan dayah Nurul Islam Tgk.
Abdurrahman, Tgk. Miswar Pimpinan dayah Miftahtul AL-Azzizah dan Tgk. Ibrahim
Pimpinan dayah Darul Mubtadi. Sedangkan informan biasa sebagai pendukung bahan penelitian adalah Camat
kecamatan Syamtalira Aron yaitu Bpk. Iskandar Gade, SE, Imuem Mukim Krueng Pasee yaitu Bpk. Muhammad Saleh, AR, Geuchik gampong Blang Bpk. Anwar, disini juga ada
satu orang santri senior yang cukup berpengaruh dalam masyarakat yaitu Tgk. Zarkasyi disamping juga ada tokoh pemuda yaitu Mansur, Fauzi dan Abdul Ghafar serta satu orang
tokoh masyarakat yang juga sebagai Guru SD yaitu Bpk Drs. Nadir , tokoh wanita yaitu Ibu Suryani dan yang terakhir adalah Mahasiswa Al- Muslim Muhammad Syukur yang
mana semuanya tersebut telah diwawancarai. Berikut dibawah ini profil dari Mereka masing- masing yang diawali dengan informan kunci.
4.5.1 Teungku Zakaria Pimpinan dayah Budi Muzein
Teungku Zakaria atau sering disapa dengan Abu Karya oleh para santri maupun masyarakat merupakan sosok ulama yang berperawakan kurus tinggi dengan wajahnya di
penuhi janggut dan jambang yang terlihat symbol ke Islamannya. Bagi muslim laki- laki
Universitas Sumatera Utara
56
menurut ajaran Islam memelihara janggut merupakan suatu ibadah sunat. Dari gaya bicara Tgk. Zakaria memiliki jiwa humor yang tinggi namun beliau juga sangat tegas
dalam melihat atau membicarakan mengenai syari’at Islam. Dayah yang dipimpin oleh beliau termasuk dayah yang terbesar di Kemukiman krueng pasee dimana sedikitnya
terdapat 235 santriwan santriwati yang belajar Ilmu agama baik pada waktu siang maupun malam. Didayah tersebut juga banyak terdapat santri senior yang sedang
“meudagang’ yaitu dengan memperdalam ilmu agama di hari-hari tertentu pada Abu dan kebanyakan waktu mereka dihabiskan untuk mengabdi kepada dayah dengan cara
mengajar santri junior setingkat SDSMP disamping pada siang harinya mereka bekerja pada koperasi dayah seperti kerajinan peci dan menjual kelontong.
Teugku Zakaria dapat dikategorikan ulama yang relative muda dimana umurnya masih 42 tahun dengan karir dalam Ilmu agama yang tidak dapat di ragukan. Beliau
merupakan alumni lulusan dayah Mudi Mesra Samalanga Kabupaten Pidie Jaya yang cukup terkenal di Aceh. Dayah yang dipimpinnya kini juga masih berumur sangat muda
yaitu didirikan sejak tahun 1999. Pembangunan dayah tersebut pada dasarnya bukanlah atas inisiatif beliau namun dari masyarakat serta bantuan pemerintah setempat. Walau
demikian perkembangan dayah tersebut berkembang secara drastis berkat kerja kerasnya serta nama beliau yang cukup harum dalam masyarakat sehingga banyak para orang tua
yang menitipkan anak mereka kedayah tersebut. Tgk. Karya sebenarnya bukanlah berasal dari masyarakat setempat namun beliau adalah warga pendatang yang menikah dengan
wanita dikemukiman krueng pasee. Selain mengajar ilmu Islam pekerjaan beliau juga sama seperti masyarakat desa pada umumnya yaitu sebagai petani. Hari- hari beliau
habiskan dengan bekerja di ”Glee” kebun luas yang terletak di pedalaman yaitu dengan
Universitas Sumatera Utara
57
bercocok tanam berupa sayur-sayuran dengan kata lain beliau dapat dikategorikan masyarakat yang sedernahana. Selain bertani dan memimpin dayah kesibukan Tgk. Karya
adalah dengan cara bersyia’ar Islam layaknya para kiayi pada umumnya yaitu dengan cara mengisi pengajian di Meunasah, Mesjid, Khotbah Jum’at dan juga pada majelis-
majelis ta’lim sesuai dengan jadwal rutin ataupun apabila ada undangan dari Gampong ke Gampong. Biasanya waktu beliau pada siang hari senantiasa ke “Glee” dan ketika malam
tiba melakukan pengajian dan mengurus dayah.
4.5.2. Teungku Haballah Pimpinan dayah Fathul Barry