Harapan masyarakat terhadap Ulama agar syari’at Islam berjalan sebagaimana mestinya

88 Pemerintah sendiri sangat optimis akan dapat ditegakkan syari’at sesuai dengan rencana yang telah ada. Berbeda pendapat dengan masyarakat yang masih pesimis atas implementasi syari’at. Dan hingga kini kita lihat secara makro sebenarnya syari’at Islam baru barlaku sekitar 60 dan ini menjadi pekerjaan berat pemerintah.

4.8. Harapan masyarakat terhadap Ulama agar syari’at Islam berjalan sebagaimana mestinya

Seperti yang telah dikatakan pada Bab- bab sebelumnya bahwa mayarkat Aceh sangat mendambakan tercapainya syari’at islam. Karena syari’at Islam telah mendarah daging baik dari segi historis maupun kultur budaya. Kendati demikian masih ada saja masyarakat yang enggan dalam melaksanaakan syari’at walaupun mereka telah tahu. Disinilah inti dari segala persoalan agar bagaimana masyarakat lebih leluasa dan ikhlas dalam melakukan kewajiban yang harus dilakukan oleh semua umat Islam. Maka disini pemerintah harus mengkaji ulang segala kebijakan yang telah disusun terutama terkait implementasi dan tahapan yang harus dimiliki serta harus adanya koordinasi yang mantap sebagimana yang dikatakan oleh tgk Zarkasyi sebagai berikut: ”Harus adanya koordinasi seluruh komponen masyarakat baik Pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, santi dayah, tokoh wanita serta ulama dayah disamping sosialisasi harus dilakukan secara intensif sampi kegampong- gampong jangan hanya pada tingkat kecamatan sementara para perangkat desa sesampai dihadapan masyarakat enggan menginformasikan”. wawancara, 28 Juli 2009 Kurangnya koordinasi masih tanpak terlihat antar element masyarakat sehingga hambaan demikian lah yang masih telihat. Terjadinya kendala atau hambatan didalam tubuh dinas syariat Islam sebenaranya tidak bisa di pungkiri baik dikarenakan oleh lembaga itu sendiri juga masyarakat yang kurang merespon dari setiap kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Masyarakat telah menilai dan memandang bahwa Universitas Sumatera Utara 89 dinas syariat telah stagnan atau jalan di tempat dan belum berfungsi sebagaimana yang diharapkan. dimana adanya suatu proses hukum yang belum diselesaikan bagi orang- orang yang memiliki power untuk hal tersebut dan ini telah menjadi kendala dalam melanjutkan penegakan syariat Islam. 4.8.1. Hal yang harus dilakukan oleh Pemerintah agar implementasi syari’at Islam berjalan sebagai mana mestinya Pelaksanaan akan syari’at hingga kini masih berjalan dengan baik sebagai mana imlementai kebijakan lainnya dan itu telah diatur sedemikian rupa oleh para pembuat kebijakan. Sebenarnya dinas syariat Islam tingkat Kabupaten seterusnys kecamatan merupakan suatu pelimpahan wewenang dari pemerintah provinsi dalam menjalankan syariat Islam untuk menyukseskan program-program dari pemerintah. Menurut Tgk. H. Syukri Adam sebagai anggota majelis syuyuh MPU Aceh Utara mengatakan : Sebelum kita menerapkan syariat Islam ini, kita dari dinas syariat Islam telah melakukan pemahaman-pemahaman tehadap masyarakat dengan kondisi Aceh pada saat ini, setelah adanya pemahaman terhadap pemberlakuan syariat Islam ini maka dilanjutkan dengan sosialisasi dan pendekatan-pendekatan dengan berbagai lapisan masyarakat yang akhinya timbul kesadaran masyarakat untuk ikut serta, sehingga program dari pemerintah benar-benar dapat berjalan. wawancara, 28 Juli 2009 Bila dilihat gaya dan model yang digunakan oleh dinas syariat Islam Kabupaten sangatlah sederhana, hanya dengan pendekatan-pendekatan kepada masyarakat untuk menjelaskan syariat Islam tersebut, sehingga masyarakat turut menjadi bagian dari pada pelaksanaan syariat Islam, sehingga program yang telah dilimpahkan kepada kabupaten dapat berjalan seperti yang diharapkan. Universitas Sumatera Utara 90 Dari kedua wawancara tersebut secara tidak langsung dinas syariat Islam telah termotivasi dalam mengimplementasi syariat Islam dengan model kelembagaan yaitu memandang kebijakan negara sebagai kegiatan yang akan dilakukan oleh lembaga- lembaga negara. Selain itu dinas syariat Islam membawa model dari tahapan-tahapan implementasi kebijakan yang berifat Non Self executing yaitu adanya partisipasi dari berbagai pihak untuk mencapai tujuan. Namun demikian mengapa hingga kini syaria’at masih mandek sejauh hasil observasi penulis melihat masih harus adanya formula pendekatan dari bawah yaitu bagaiman ulama dayah tidak hanya sebatas menjelaskan secara teoritis namun harus menbuat cara- cara baru yang jitu agar implementasi syari’at berjalan lebih baik. Dan hal itu hanya dapat dilakukan oleh para teugku dayah mengingat banyak bagian dari masyarkat merupakan mantan santri dan dalam masyarakat Aceh apabila santri melawan atau tidak mengindahkan perkataan Teungku maka dikhwatirkan akan terkena teumeurka atau laknak seorang guru kepada muridnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hingga kini sudah sekitar sebelas tahun implmentasi syari’at Islam di Aceh yaitu sejak 2001 berdasarkan UU No. 44 tahun 1999 belum membuahkan hasil yang memadai Universitas Sumatera Utara