Profil Wilayah DESKRIPSI HASIL DAN INTERPRETASI DATA

49

BAB IV DESKRIPSI HASIL DAN INTERPRETASI DATA

4.1. Profil Wilayah

Kemukiman Krueng Pasee merupakan salah satu kemukiman bagian dari teritorial kecamatan Syamtalira Aron. Asal kata Krueng Pasee sendiri bermakna ”Krueng” yang artinya sungai dan ”Pasee” artinya Pasai atau kerajaan samudera Pasai. Dilihat secara historis konon menurut pengakuan warga setempat Krueng Pasee sendiri digunakan sebagai jalur perairan yang menghubungkan selat Malaka dengan daerah sekitar pedalaman kerajaan samudera Pasai pada masa kerajaan. Namun sekarang sungai tersebut sudah dangkal dan hanya digunakan warga untuk kebutuhan sehari- hari baik untuk mandi maupun mencuci keperluan rumah tangga. Di Kecamatan Syamtalira Aron ada sedikitnya terdapat 4 kemukiman masing- masing Kemukiman antara lain Kemukiman Cibrek Tunong, Kemukiman Krueng Pasee, Kemukiman U’Blang Asan, Kemukiman Syamtara’il serta membawahi 34 Gampong. Sebagai masukan, ada sedikitnya 755 Kemukiman dan 6011 gampong Desa yang tersebar diseluruh Aceh. Diantara empat kemukiman tersebut di kemukiman Krueng pasee yang paling banyak terdapat lembaga pendidikan Islam tradisional baik kategori Balee, Rangkang ataupun dayah. Karena sejak dahulu sampai saat ini kemukiman Krueng Pasee banyak terdapat Teungku yang membangun dayah secara suka rela dan ini terus di turunkan baik kepada anaknya maupun kepada santri yang pernah mengenyam pendidikan agama di dayah. Dayah- dayah tersebut berdiri dengan kokohnya tanpa dipengaruhi oleh kebijakan Syari’at Islam namun tetap mendapat perhatian yang besar dari masyarakat. Universitas Sumatera Utara 50 Lokasi kemukiman krueng pasee tidak jauh dari Kuta Krueng yang merupakan titik konsentrasi kerajaan samudera pasai pada masa dahulu. Berdasarkan observasi, penulis melihat jumlah lembaga pengajian Islam justru lebih besar di Pemukiman Krueng pasee sendiri dari pada Mukim Kuta Krueng. Secara Geografis letak wilayah Krueng pasee sebagai berikut • Utara : Berbatasan dengan Mukim Syamtalira’il • Selatan : Gampong Cibrek Baroh • Barat : Gampong Meurandeh Kec. Samudera • Timur : Simpang Dama Kec. Tanah Pasir Sedangkan letak orbitrasi, waktu tempuh dan letak kemukiman terhadap akses luar adalah sebagai berikut: • Jarak Ibukota Kecamatan : 5km • Jarak Ibukota Kabupaten Kotamadya : 19Km • Jarak Ibu Kota Propins : 315 Km • Jarak dari jalan Negara : 2 km • Waktu tempuh Ibu kota Kecamatan : 15 Menit • Waktu tempuh Ibu kota Kabupaten : 30 menit Kemukiman yang terdiri dari sembilan gampong tersebut sangat mudah diakses baik dengan transportasi roda dua maupun roda empat dengan kondisi jalan yang cukup baik. Di sekitar arah menuju pusat kemukiman krueng Pasee sebagian dipenuhi dengan areal pertanian persawahan dan perkebunan rakyat yaitu seluas 243 Ha dan selebihnya di huni untuk pemukiman penduduk yaitu seluas 194 Ha. Universitas Sumatera Utara 51 4 . 2. Demografi Kemukiman Dari segi kependudukan kemukiman Krueng Pasee jumlah penduduk tidak sebanding dengan luas wilayah, sehingga dikategorikan sangat minim jika dibandingkan dengan luas wilayah sekitar 437 Ha dan jika dibagikan secara merata dengan 1.114 kepala keluarga maka hanya 0,3 Ha lahan per kepala keluarga yang dimiliki oleh penduduk. Dengan jumlah penduduk yang relatif kecil di ikuti dengan penduduk yang dibawah umur hanya sekitar 30 menunjukkan rendahnya angka pertumbuhan penduduk dan rata-rata setiap keluarga hanya 3,7 atau hampir 4 orang kepala keluarga. Hal ini sedikit unik dimana biasanya didaerah Pedesaan seperti Kemukiman Krueng Pasee justru pertumbuhan penduduk cukup tinggi. Penduduk kemukiman tersebut juga bersifat homogen dimana cenderung tidak ada masyarakat pendatang terutama dari luar etnis Aceh. Perlu diketahui bahwasanya hampir diberbagai wilayah Pedesaan di Aceh penduduk pendatang biasanya kaum lelaki tinggal pada suatu tempat tertentu karena meminang atau menikah dengan penduduk atau wanita setempat. Masyarakat Aceh yang taat pada adat istiadat pada dasarnya menganut sistem Matrilokal akan kewajiban untuk tinggal di rumah Istri pada beberapa waktu sampai adik perempuan istri yang berikutnya menikah. Dan juga sebaliknya para pemuda yang kawin ke luar wilayah maka akan harus menetap tempat sang istri, sehingga penduduk Aceh pada umumnya dan Kemukiman Krueng Pasee pada khususnya tidak mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Tabel 2 Universitas Sumatera Utara 52 Komposisi Penduduk Kemukiman Krueng Pasee Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin No Nama Gampong Penduduk di bawah umur Penduduk dewasa Jmh Total Jml KK Laki- laki Perempan Laki- laki Perempuan 1 Matang meunje 96 64 157 166 483 139 2 Pante 128 122 148 162 560 144 3 Keutapang 157 155 268 270 850 226 4 Blang 103 86 154 153 496 124 5 Teugoh 43 32 82 74 231 64 6 T. Krueng Pasee 56 53 61 66 236 59 7 Mesjid 69 122 168 206 565 152 8 Teupin punti 31 33 38 38 140 36 9 Kumbang 114 111 186 185 596 170 Jml Total 797 778 1262 1320 4.157 1.114 Sumber: Monografi Kecamatan 2008

4. 3. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan Umum

Seperti masyarakat desa pada umumnya penduduk kemukiman Krueng Pasee pada dasarnya sangat kecil akan minat untuk bersekolah, berikut komposisi tingkat pendidikan penduduk Kemukiman Krueng Pasee: Tabel 3 Komposisi tingkat Pendidikan Penduduk Kemukiman Krueng Pasee No Tingkat Pendidikan Jumlah 1 Tidak tamat SD 450 2 Tamat SD 991 3 Tamat SLTP 1898 4 Tamat SLTA 787 5 Perguruan tinggi 31 Total 4157 Sumber: Tingkat Pendidikan Kec. Syamtalira Aron 2008 Dari tabel diatas maka dapat kita lihat bahwasanya tingkat pendidikan penduduk kemukiman Krueng pasee masih minim, hal ini dapat dimaklumi mengingat sedemikian Universitas Sumatera Utara 53 tingkat pendidikan masyarakat desa pada umumnya. Disamping sarana lembaga pendidikan yang cukup minim juga sedikitnya hanya terdapat 4 unit sekolah SDMI, 2 unit sekolah SLTPMtS dan dipemukiman tersebut tidak memiliki sarana sekolah SMU sama sekali namun penduduk yang melanjutkan sekolah tingkat SMU di Kemukiman Ceubrek Tunong atau U’Blang Asan yang masih dalam kecamatan Syamtalira Aron. Namun demikian masyarakat Kemukiman tersebut tidak bisa dikatakan awam dengan dunia Ilmu pengetahuan terutama ilmu agama. Masyarakat Krueng pasee dapat dikatakan masih kurang berminat untuk bersekolah umum yang lebih tinggi. Para orang tua cenderung menyekolahkan anak-anaknya terutama setingkat atau lulusan SMA kedayah-dayah yang terdapat diseantero Provinsi Aceh. Karena menurut mereka dengan menitipkan anaknya sampai pada pendidikan agama, besar harapan kelak akan menjadi Teungku yang dapat mengayomi masyarakat serta menjadikan ibadah setelah hidup di Dunia.

4.4. Komposisi Jumlah Lembaga Pendidikan Agama Krueng Pasee