46
Peneliti juga mencoba mencari arah peran ulama, dengan cara menanyakan kegiatan keseharian Ulama dayah, kegiatan yang berhubungan langsung dengan
masyarakat dampak serta tujuan yang hendak dicapai seperti mengayom dan mengarahkan masyarakat pada unsur-unsur agama serta tugas pembuatan qanun.
3.4.2 Data sekunder
Adaupun pelengkap data merupakan data-data yang digunakan untuk mendukung data primer. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan seperti buku-buku, jurnal,
majalah, surat kabar, internet, dan lain-lain.
3.5 Interpretasi Data
Analisis data yang dikerjakan sejak peneliti mengumpulkan data yang dilakukan secara intensif. Setelah pengumpulan data selesai J. Moleong 2002 ; 1990, pengelohan
data ini dimulai dengan menela’ah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen resmi,
buku literatur dan sebagainya. Data tersebut setelah dibaca, dipelajari dan ditela’ah, maka langkah selanjutnya
adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman atau konklusi dimana inti, proses , dan pernyataan
yang perlu dijaga, sehingga tetap berada dalam fokus penelitian.
3 . 6. Jadwal Kegiatan
Untuk keefisienan waktu maka harus diatur semikian rupa agar jadwal yang telah ditentukan sesuai dengan yang diharapkan. Adapun jadwal penelitian yang telah
direncanakan oleh penulis adalah sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
47
Tabel 1 Tabel Jadwal Penyelesaina Tugas Akhir Skripsi
Kegiatan
Bulan I Bulan II
Bulan III Bulan IV
Pra kegiatan
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
Seminar Proposal
x Perbaikan
proposal x
x
Persiapan penelilitian
Pengurusan surat izin
penelitian x
x
Persiapan intstrumen
x x
Penelitian
Observasi x
x Wawancara
x
Pasca penelitian
Interpretasi data
x x
Penyusunan laporan
x x
Perbaikan laporan
\ x
x Sidang Meja
Hijau x
Catatan: jadwal penelitian ini dapat berubah kapan saja sesuai kondisi lapangan
3.7. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis akan mengalami berbagai macam keterbatasan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Keterbatasan yang bersifat internal penulis
rasakan yaitu keterbatasan penulis akan pengetahuan tentang teknik penulisan ilmiah dan pendalaman metode penlitian sehingga penulis merasa perlu belajar banyak mengenai
metode penelitian tersebut. Penguasaan teori- teori sosial yang sangat sedikit juga penulis
Universitas Sumatera Utara
48
mendapatkan kesulitan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Disamping itu juga dalam hal interpretasi data pun penulis juga merasa agak kesulitan dalam mengolah data baku
menjadi data yang dapat disajikan secara ilmiah. Sedangkan keterbatasan secara eksternal yang penulis alami adalah informan kunci
relatif sulit dijumpai sehingga memerlukan waktu yang relatif lama untuk menunggu kesenggangan waktu agar dapat dilakukan wawancara dengan mendalam. Kemudian juga
menghadapi prangka dari sebagian informan sehingga penulis harus mampu meyakinkan informan agar mendapat data yang akurat.
Universitas Sumatera Utara
49
BAB IV DESKRIPSI HASIL DAN INTERPRETASI DATA
4.1. Profil Wilayah
Kemukiman Krueng Pasee merupakan salah satu kemukiman bagian dari teritorial kecamatan Syamtalira Aron. Asal kata Krueng Pasee sendiri bermakna ”Krueng” yang
artinya sungai dan ”Pasee” artinya Pasai atau kerajaan samudera Pasai. Dilihat secara historis konon menurut pengakuan warga setempat Krueng Pasee sendiri digunakan
sebagai jalur perairan yang menghubungkan selat Malaka dengan daerah sekitar pedalaman kerajaan samudera Pasai pada masa kerajaan. Namun sekarang sungai
tersebut sudah dangkal dan hanya digunakan warga untuk kebutuhan sehari- hari baik untuk mandi maupun mencuci keperluan rumah tangga.
Di Kecamatan Syamtalira Aron ada sedikitnya terdapat 4 kemukiman masing- masing Kemukiman antara lain Kemukiman Cibrek Tunong, Kemukiman Krueng Pasee,
Kemukiman U’Blang Asan, Kemukiman Syamtara’il serta membawahi 34 Gampong. Sebagai masukan, ada sedikitnya 755 Kemukiman dan 6011 gampong Desa yang
tersebar diseluruh Aceh. Diantara empat kemukiman tersebut di kemukiman Krueng pasee yang paling banyak terdapat lembaga pendidikan Islam tradisional baik kategori
Balee, Rangkang ataupun dayah. Karena sejak dahulu sampai saat ini kemukiman Krueng Pasee banyak terdapat Teungku yang membangun dayah secara suka rela dan ini terus di
turunkan baik kepada anaknya maupun kepada santri yang pernah mengenyam pendidikan agama di dayah. Dayah- dayah tersebut berdiri dengan kokohnya tanpa
dipengaruhi oleh kebijakan Syari’at Islam namun tetap mendapat perhatian yang besar dari masyarakat.
Universitas Sumatera Utara