Faktor Keluarga Kajian Teori 1. Persepsi

terjadi karena adanya konflik peranan sosial yang berbeda atas dasar perbedaan, ras, agama dan faktor ekonomi. 64 Jika diantara suami dan istri dalam sebuah keluarga menemukan kebahagiaan dalam rumah tangganya dengan cara membesarkan anak, maka anak akan mempunyai kebahagiaan dan keadaan rumah tangga orang tua dan kemungkinan besar anak akan tumbuh sehat bahagia secara psikologis. Akan tetapi, jika seandainya anak yang dilahirkan dari kondisi keluarga yang dilatarbelakangi karena perceraian antara ibu dan bapaknya maka kehidupannya pun akan mengalami banyak perubahan membuat remaja atau anak akan menentukan kehidupannya sendiri dan kebanyakan dari anak- anak remaja pada saat ini ditunjukan dengan ckenakalan remaja yang disebabkan hubungan rumah tangga kedua orang tuanya mengalami perceraiaan. Tetapi ada juga kenakalan yang diakibatkan bukan terjadinya perceraian di antara kedua orang tua melainkan orang tua mengawasi anak-anak remaja dalam pergaulan.

b. Faktor Pertemanan

Persahabatan atau pertemanan adalah sebuah kelompok yang mempunyai ketergantungan hubungan antar individu yang satu dengan yang lainnya ditandai dengan adanya hubungan emosional, keakraban saling percaya mencurahkan hati perasaan, pemikiran, pengalaman dan dapat saling menerima satu sama lainnya. Dan teman juga dapat melakukan berbagai kegiatan- kegiatan secara bersama- sama dalam suatu kelompok untuk mengembangkan bakat dan kemampuan, potensi diri, harga diri, dan berbagai kegiatan lainnya yang mengasuh bakat dan potensi yang teman lain dapat memiliki serta pertemanan dan persahabatan juga akan memperoleh dukungan, semangat, bantuan, curahan dari teman-teman lainya apabila ada seorang teman yang sering menghadapi permasalahan. 65 Menurut tokoh yang bernama Gotman dan Pader, dalam Agoes Dariyo menjelaskan fungsi persahabatan antara lain: 64 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Graffindo Persada, 2007, h.324. 65 Agoes Dariyo, Psikologi Pekembangan Remaja, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004. h.101- 103. 1 Dalam sebuah persahabatan teman selalu menemani dalam kegiatan-kegiatan teman lainnya. 2 Adanya motivasi dari sahabat jika seorang teman remaja sedang mengalami permasalahan yang membuat teman menjadi motivator untuk memberikan bantuan, saran-saran, arahan untuk mencapai pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh teman. 3 Pengorbanan sahabat dibutuhkan dalam pertemanan baik pengorbanan uang, waktu, tenaga pikiran dan terhadap seorang sahabatnya ketika sahabatnya membutuhkan bantuan dan pertolongan teman. 4 Saling perhatian antar sahabat agar terciptanya keutuhan dalam membina pertemanan. 5 Persahabatan juga dapat selalu memberikan rasa aman,nyaman keakraban, kepercayaan, hubungan emosional yang lebih dekat lagi agar dalam susunan kekaraban tersebut dapat mengungkapkan berbagai perasaan, pemikiran dan pengalaman masing-masing individu. 66 Terkadang persahabatan juga dapat selalu menimbulkan pengaruh positif dan negatif bagi perkembangan remaja itu sendiri. Seorang remaja tidak bisa memanfaatkan waktu untuk melakukan berbagai kegiatan positif maka yang ada adalah seorang remaja akan terjerumus dalam perilaku tindakan negatif yang melanggar norma-norma sosial, pada akhirnya remaja tersebut akan memalukan nama baik keluarga itu sendiri. Contohnya dari perilaku dan tindakan remaja yang mengarah kepada hal-hal negatif seperti seks bebas, pergaulan bebas, dan remaja sering memakai narkoba serta meminum-minuman keras. Dan jika seorang remaja memanfaatkan waktu luang dengan berbagai kegiatan-kegiatan positif seperti bernyanyi, bermain gitar, membaca buku, mendengarkan musik, menonton tv, dan berolah laga baik itu dalam suatu kelompok remaja maupun antar individu remaja itu sendiri. Maka remaja tersebut dapat mengembangkan potensi dirinya sesuai dan kemampuan yang ada pada dirinya. 66 Ibid, h 102-103. Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja antara lain: 1 Kondisi keluarga yang carut marut mengakibatkan terjadinya konflik, perceraian, pertengkaran di dalam keluarga. 2 Kurangnya rasa perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anaknya. 3 Status sosial ekonomi kedua orang tua yang notabennya berasal dari ekonomi menengah kebawah. 4 Tidak adanya penerapan aturan tata tertib atau disiplin yang diperlakukan orang tua terhadap anak. 67 Teman juga merupakan faktor terpenting di dalam menentukan segala bentuk pergaulan apalagi teman umur, dan seangkatan bagi anak remaja. Baik teman bermain, teman bergaul maupun teman disekolah. Kebanyakan para anak remaja saat ini suka bergaul dengan teman seumur secara bersama-sama atau ngumpul di tempat beramai-ramai, berkelompok antara teman yang satu dengan yang lainnya sama-sama mempunyai motif serta peran yang sama dalam penyesuaian diri. Teman juga dapat mempengaruhi seorang teman yang lain untuk mengikuti ajakan bergabung ke dalam suatu kelompok. 68

c. Faktor Kemiskinan

Kemiskinan dapat digambarkan dengan taraf hidup yang rendah artinya bahwa penghasilan yang rendah tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari seperti kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Sehingga kemiskinan menurut beberapa tokoh diantaranya sebagai berikut: Pertama, Emil samil mengatakan bahwa seseorang, keluarga dapat dikatakan miskin apabila kebutuhan untuk memenuhi kebutuhannya sangat rendah seperti kebutuhan pangan, kebutuhan papan, kebutuhan pakaian dan kebutuhan tempat tinggal dan lain- lainya. Taraf hidup rendah dan standar kebutuhan hidup rendah sangat 67 Ibid, h. 109-111. 68 Adiy Anugrahadi, ”Pengaruh komunitas Punk Terhadap Perilaku Remaja,” artikel diakses pada 26 Agustus 2014 dari http: Siswa. UnivPancasila.ac.idMusik20101201pengaruh- komunitas punk-terhadap-perilaku-remaja-indonesia. berpengaruh bagi kesehatan, kehidupan moral dan harga diri yang dapat dikategorikan mereka yang miskin. 69 Beberapa aspek yang melatar belakangi kemiskinan di dalam suatu kehidupan masyarakat demi memenuhi aspek sosial dapat dikategorikan sebagai adanya ketidaksamaan dan perbedaan status sosial antar sesame warga dan masyarakat msialnya, perbedaan jenis usia, jenis kelamin, ras dan suku bangsa berdasarkan dari pelapisan sosial yang berada di masyarakat pada umunya. Ada tiga unsur faktor penyebab kemiskinan menurut pendapat umum adalah sebagai berikut: 1 Kemiskinan yang disebabkan mental seseorang atau aspek badaniah yang artinya seseorang yang tidak sehat jasmaninya cacat. Mereka melakukan pekerjaanya dengan cara mengemis dan meminta-minta hal tersebut mereka lakukan untuk berprofesi dan bekerja agar memenuhi kebutuhan hidupnya dan kemiskinan yang disebabkan mental seseorang dikarenakan mereka malas bekerja. 2 Kemiskina disebabkan bencana alam artinya bahwa seseorang atau masyarakat yang sedang tertimpa musibah bencana alam, mereka sudah tidak mempunyai tempat tinggal dan harta benda lagi. 3 Kemiskinan buatan yang artinya kemiskinan itu dipandang oleh orang sebagai takdir dari tuhan serta menerima apa adanya yang diberikan tuhan tanpa disadari dengan usaha. Selanjutnya faktor kemiskinan diidentikan dengan faktor ekonomi dimana kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu keadaan seseorang yang tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan seseorang tersebut, tidak dapat memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf hidupnya serta tidak mampu memanfaatkan kemampuan dan keahlian tanaga maupun fisiknya. Kemiskinan dianggap suatu maslah sosial yang sangat krusial muncul pada masyarakat pada umumnya. Seseorang dapat dikatakan msikin bukan karna ia kuramg makanan atau pakaian bahkan rumah. Akan tetapi, seseorang dikatakan miskin karena pemilikan hartanya dianggap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 69 Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta PT Rhineka Cipta,1991. h. 326-328.