Latar Belakang Masalah Persepsi komunitas punk taring babi terhadap pendidikan

5. Pandangan negatif masyarakat tentang anak punk. 6. Banyaknya anak punk yang di masa usia sekolah tetapi tidak bersekolah. 7. Banyaknya remaja-remaja yang menjadi anak punk.

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini cukup kompleks, maka penulis membatasi penelitian ini pada: ”Persepsi Komunitas punk ”Taring babi” terhadap pendidikan. Dengan pertanyaan penelitian yang akan dibahas antara lain: 1. Bagaimana Persepsi komunitas Punk ”Taring Babi” terhadap pendidikan. 2. Faktor faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi anak punk. 3. Identitas dari komunitas punk Taring Babi.

D. Perumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah: Bagaimana persepsi komunitas punk ”Taring Babi” terhadap pendidikan.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian di dalam karya ilmiah merupakan target yang hendak dicapai melalui serangkaian aktivitas penelitian, karena segala yang diusahakan pasti mempunyai tujuan tertentu yang sesuai dengan permasalahannya. Sesuai dengan persepsi tersebut dan berpijak pada rumusan masalah yang telah disebutkan, maka penelitian ini mempunyai tujuan bagaimana Persepsi komunitas Punk “Taring Babi” terhadap pendidikan. F . Kegunaan penelitian Hasil penelitian ini memiliki dua kegunaan atau manfaat, yaitu manfaat secara teoritik dan praktis. 1. Manfaat Teoritik. Secara teoritik, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya disiplin ilmu sosiologi. Selain itu dapat dijadikan sumber informasi bagi peneliti lain dengan tema sejenis. 2. Manfaat Praktis a. Bagi instansi, penelitian ini berguna sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijaksanaan yang tepat dalam merubah pemikiran masyarakat mengenai anak punk. b. Bagi peneliti, penelitian ini dijadikan sebagai tambahan pengetahuan mengenai persepsi, khususnya persepsi komunitas punk marjinal terhadap pendidikan formal. Selain itu, bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat juga untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelara Stara 1 S1 pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. c. Bagi masyarakat, selain berguna sebagai tambahan pengetahuan, penelitian ini juga berguna untuk memberikan keyakinan yang berbeda terhadap anak punk, bahwa anak punk tidak selalu berprilaku negatif. 6 BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori 1. Persepsi

a . Pengertian Persepsi Menurut Slameto , ”persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia ”. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium. 1 Dalam psikologi, menurut Sarwono W. Sarlito dan Eko A. Weinarno “persepsi secara umum merupakan proses perolehan, penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi ”. Persepsi sosial dapat diartikan sebagai proses perolehan, penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi tentang orang lain. Apa yang diperoleh, ditafsirkan, dipilih, dan diatur adalah informasi indrawi dari lingkungan sosial serta yang menjadi fokusnya adalah orang lain. 2 Istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang pengalaman terhadap sesuatu kejadian yang dialami. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI dijelaskan bahwa persepsi dianggap sebagai sebuah pengaruh ataupun sebuah kesan oleh benda yang semat-mata mengunakan pengamatan penginderaan. Persepsi ini didefinisikan sebagai proses yang menggabungkan dan mengorganisasikan data-data indera kita penginderaan untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri. 3 Definisi lain menyebutkan bahwa persepsi adalah kemampuan membeda- bedakan. Mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap satu objek rangsang. Dalam proses pengelompokkan dan membedakan ini persepsi 1 Slameto. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta,2003, h.102. 2 Sarwono W. Sarlito Eko A. Meinarno. Psikologi Sosial . Jakarta; Salemba Humanika, 2011, h. 24. 3 Rahman Saleh abdul Muhbib Abdul Wahab. Psikologi Suatu Pengatar Dalam Perspektif. Jakarta; Kencana, 2004 h. 88