Faktor yang Mempengaruhi Seseorang Ikut dalam Komunitas

tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam. Komunitas ini juga menghasilkan kaos, produk yang mereka pasarkan sudah sampai ke pulau Sumatera, Kalimantan , Sulawesi. Pendapatan-pendapatan yang didapat dari komunitas ini biasanya dipakai untuk keberlangsungan kehidupan sehari- hari di komunitas ini, membayar uang sewa rumah, serta sesekali dipakai untuk melengkapi modal produksi dengan membeli alat musik, membeli alat sablon ataupun membeli barang lain seperti papan dan tinta untuk mengajarkan siapa saya yang ingin belajar seni cukil. Usaha Taring Babi untuk hidup berdikari, membuat mereka bertahan hingga sampai sekarang. Proses itu pula yang membuat mereka bisa hidup berdampingan secara baik dengan masyarakat. Kegiatan di dalam sanggar Taring Babi sangat positif jika ada acara- acara kegiatan rutin dari wilayah tersebut mereka tidak sungkan- sungkan turun langsung untuk membantu para warga lainnya. 46 Maka dari itu warga disekitar tidak ingin mereka pergi dan ingin tetap bertahan kedepannya komunitas Taring Babi masih ingin belajar lebih banyak dari masyarakat dan menghasilkan karya- karya untuk dinikmati bersama.

3. Pengetian Pendidikan

“Pedagogik atau ilmu pendidikan adalah ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik. Pedagogik berasal dari kata Yunani paedagogia yang berati “Pergaulan dengan anak-anak. Pendidikan adalah usaha sadar diri orang dewasa untuk membantu atau membimbing pertumbuhan atau perkembangan anakpeserta didik secara teratur dan sisitematis kerah dewasaan ”. 47 Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal I Ayat I menyebutkan 46 Wawancara dengan Tiki salah satu warga disekitaran komunitas Punk Taring Babi 16 Juli 2013. 47 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung; PT Remaja Rosda Karya, 2007 h.3 ”Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang”. 48 Menurut Frire , “pendidikan diartikan dengan salah satu upaya untuk mengembalikan manusia agar terhindar dari bentuk penindasan, kebodohan sampai ketertinggalan ”. 49 Maka pendidikan sebagai hak primer harus menjadi proses dialektalis antarmanusia, karena sejak lahir manusia sudah diberikan bekal pendidikan oleh orang tua dirumah, kemudian mendapatkan pendidikan dalam lingkungan sekolah, dan pada akhirnya manusia mendapatkan pendidikan dari proses interaksi sosial dengan lingkungan masyarakat. Pendidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai macam situasi yang bertujuan memberdayakan diri. 50 Selanjutnya, menurut Francis Wahono “pendidikan sebagai wahana untuk menyalurkan ilmu pengetahuan, alat pembetukan watak, alat pelatihan keterampilan, alat mengasah otak, serta media untuk meningkatkan keterampilan kerja. 51 Dalam pengertian yang lebih luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. 52 Sedangkan menurut Undang-Undang Sisdiknas NO.20 Tahun 2003 adalah ”Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 53 48 Gunawan H Ary, Sosiologi Pendidikan: Suatu analisi sosiologi tentang berbagai problem pendidikan. Jakarta: Rhineka Cipta, 2010 h.76 49 M.Yunus Firdaus, Pendidikan Berbasis Realitas Sosial. Jogjakarta: Logung Pustaka, 2004 h. 1. 50 Nurani Soyomukti, Teori-Teori Pendidikan. Jogjakarta : AR-RUZZ Media, 2010 h. 27. 51 Francis Wahono, Kapitalisme Pendidikan. Yogyakarta : Insist Press, 2001 h.3 52 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. bandung; PT Remaja Rosda Karya, 2006 h.10. 53 M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan . Jakarta : Edisi ketiga penerbit, Daras Karya Indonesia,2005 h. 7.