bentuk penindasan yang dilakukan penguasa pada kaum buruh pada saat itu.
7
Taring Babi tidak berbeda dengan komunitas punk lainya mereka mencari makan dari pertunjukan musik dengan mengamen atau manggung, menjual desain poster,
membuat seni tattoo, menyablon kaos, mencetak undangan, membuat lagu serta mendistribusikan sendiri ke distro lain,serta membuat hasil kerajinan tangan dari
limbah plastik menjadi suatu hasil karya seni yang bernilai tinggi.
8
Punk yang menciptakan suatu perubahan, gaya hidup, komunitas, dan budaya sendiri juga berlaku di Indonesia bahkan cukup dan marak. Komunitas Marjinal
adalah contoh dari komunitas anak-anak punk yang suka bersosialisasi dan jauh dari kesan punk yang menyeramkan. Meski bergaya punk, mereka suka
melakukan kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar, semisal menyablon, melukis, cukil kayu, membuat souvernir atau belajar membuat tattoo.
9
Menurut Tiki Salah Satu warga disekitaran sanggar Komunitas Punk komunitas punk ini sangat berbeda dengan apa yang dia lihat, walaupun
berdandan menyeramkan tapi hatinya baik dan melakukan banyak kegiatan di lingkungan disini sehingga masyarakat dapat menerima baik keberadaan anak-
anak punk di sini. Marjinal sudah menetaskan lima album, yang antara lain pernah dipakai
untuk latar sebuah film yang berjudul Punk in Love pada tahun 2009 yang dibuat oleh Ody C. Harahap yang dibintangi Vino G Bastian. Bob Taring Babi pun
sempat membintangi film tersebut walaupun hanya beberapa saat.
10
Komunitas Taring Babi sudah dikenal oleh banyak wisatawan lokal ataupun mancanegara,
sehingga banyak yang mengunjungi sanggar tersebut. Wisatawan mancanegara yang pernah mengunjungi sanggar Taring Babi Marjinal ialah Jerman, Jepang,
Belanda dan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darrusalam.
7
Wawancara dengan Mike Pendiri Komunitas Punk Taring Babi di Sanggar Komunitas Punk Taring Babi, Lenteng Agung,16 Juli 2013.
8
Wawancara dengan Ujang Salah Satu Anggota Komunitas Punk Taring Babi di Sanggar Komunitas Punk Taring Babi, Lenteng Agung,16 Juli 2013.
9
Wawancara dengan Ibu Tiki Salah Satu Warga Sekitar Sanggar Taring Babi, Lenteng Agung, 16 Juli 2013.
10
Wawancara dengan Bob Pendiri Komunitas Punk Taring Babi di Sanggar Komunitas Punk Taring Babi, Lenteng Agung,16 Juli 2013.
Komunitas ini juga menghasilkan kaos, produk yang mereka pasarkan sudah sampai ke pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi.
Pendapatan-pendapatan yang didapat dari komunitas ini biasanya dipakai untuk keberlangsungan kehidupan sehari-hari di komunitas ini, membayar uang
sewa rumah, serta sesekali dipakai untuk melengkapi modal produksi dengan membeli alat musik, membeli alat sablon ataupun membeli barang lain seperti
papan dan tinta untuk mengajarkan siapa saya yang ingin belajar seni cukil. Bagi anak-anak punk menghasilkan sebuah karya dan produksi merupakan bagian dari
komunitas punk yang dimiliki dan memberikan kontribusi yang sangat besar baik untuk komunitasnya maupun untuk pribadi anak punk tersebut. Seperti yang telah
dituturkan oleh informan: “Per-minggu berkisar Rp. 250-300.000,- tapi kadang tak menentu juga, Penghasilan perbulan bisa mencapai Rp. 1.500.000,- bahkan
bisa lebih dari itu”.
11
Usaha Taring Babi untuk hidup berdikari, membuat mereka bertahan hingga sekarang. Proses itu pula yang membuat mereka bisa hidup
berdampingan secara baik dengan masyarakat. Walaupun komunitas ini tidak mempunyai struktur yang jelas dan tidak memakai sistem kaderisasi dalam suatu
kelompoknya, seperti organisasi-organisasi dan komunitas-komunitas lainya pada umumnya mempunyai struktur dan pembagian kerja yang jelas pada setiap
anggotanya. Akan tetapi, anak-anak punk dan komunitas ini sudah mempunyai pembagian kerja yang sangat jelas bagi masing-masing anak punk. Hal itu, dapat
diliat sesuai kemampuan, keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh setiap anak-anak punk dalam bidang tertentu.
Komunitas punk dan anak-anak punk ini sangat menjunjung tinggi salah satu orang yang merasa dituakan, dihargai, dan dihormati oleh para anggota komunitas
punk baik komunitas ini maupun komunitas lainnya. Komunitas ini beranggotakan 5-8 orang anggota komunitas yang kadang sebagian anak-anak punk yang
menetap di sanggar tempat tinggal komunitas punk bisa jadi jumlah tersebut melebihi dari 10 orang dikarenakan silih berganti dan ada yang datang dan pergi
meninggalkan sanggar tersebut. Terkadang ada juga beberapa komunitas punk
11
Wawancara dengan Ujang Salah Satu Anggota Komunitas Punk Taring Babi, Lenteng Agung, 16 Juli 2013.
yang berdomisili di luar Lenteng Agung datang untung menetap dan bertempat tingal di dalam sanggar tersebut.
Kegiatan di dalam sanggar Taring Babi sangat positif jika ada acara-acara kegiatan rutin dari wilayah tersebut mereka tidak sungkan-sungkan turun
langsung untuk membantu para warga lainnya.
12
Maka dari itu warga disekitar tidak ingin mereka pergi dan ingin tetap bertahan kedepannya komunitas Taring
Babi masih ingin belajar lebih banyak dari masyarakat dan menghasilkan karya-
karya untuk dinikmati bersama.
C. Persepsi Komunitas Punk Taring Babi Terhadap Pendidikan
Punk adalah perilaku yang lahir dari sifat melawan, tidak puas hati, marah, dan benci pada suatu yang tidak pada tempatnya sosial, ekonomi, budaya
terutama pada tindakan yang menindas. Punk itu menyampaikan kritikan, mereka hidup bebas dan tetap bertanggung jawab pada setiap pemikiran dan tindakannya.
Oleh sebab itu mereka menciptakan perlawanan yang hebat dengan realisasi musik, gaya hidup, komunitas dan kebudayaan sendiri.
13
Menurut Mike Salah satu pendiri komunitas punk Taring Babi ’’punk itu
identik dengan suatu kebebasan yang di dalamnya memiliki pesan-pesan yang bicara akan perubahan untuk sebuah keadilan bersama serta memberikan
suatu motivasi mengenai bagaimana orang mamahami hidup dan lingkungannya sehingga mampu menjadi dirinya sendiri be your self
’’.
14
Berangkat dari ketidakpuasan terhadap berbagai sistem di Indonesia, komunitas punk Taring Babi pun memiliki pandangannya sendiri terhadap sistem-
sistem tersebut yang berada tidak pada tempatnya tidak sesuai dengan tujuannya, termasuk dengan sistem pendidikan di Indonesia yang dinilai tidak
mampu mencapai tujuan dari pendidikan di Indonesia, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa yang berujung pada sebuah kesejahteraan hidup bagi
masyarakat.
12
Wawancara dengan Ibu Tiki Salah Satu Warga Sekitar Sanggar Taring Babi, Lenteng Agung, 16 Juli 2013.
13
G Widya. Punk Ideologi yang Disalahpahami. Jogjakarta: Garasi House Of Book, 2010, h.12.
14
Wawancara dengan Mike Pendiri Komunitas Punk Taring Babi di Sanggar Komunitas Punk Taring Babi, Lenteng Agung,16 Juli 2013.
Biaya pendidikan di Indonesia yang menjulang tinggi menyebabkan pendidikan tidak bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia sehingga cita-
cita bangsa Indonesia untuk mencerdaskan dan menciptakan kesejahteraan hidup rakyatnya belum terealisasikan. Hal tersebut diperparah dengan hadirnya orang-
orang yang tak bertanggung jawab di dalam tubuh sistem pendidikan Indonesia, seperti yang dikatakan oleh Bob
, bahwa ”sistem pendidikan Indonesia adalah sebuah sistem yang korup yang tidak akan bisa dijadikan sebuah landasan untuk
membangun bangsa ini menjadi maju”.
15
Secara umum, pendidikan diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan.
Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia
menjadi dewasa dewasa dimaksudkan adalah dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri secara biologis, psikologis, paedagogies dan sosiologis.
Sementara, pendidikan menurut komunitas punk Taring Babi adalah suatu proses yang menjadi pondasi agar kelak yang mengikuti proses tersebut mampu
memiliki kemampuan untuk bertahan hidup. Ketika seseorang mampu bertahan hidup dengan kemampuan yang dimilikinya maka orang tersebut telah melalui
proses pendidikan, meskipun bukan pendidikan formal di sekolah atau di lembaga pendidikan formal lainnya. Jadi, menurut komunitas punk Taring Babi
hasil dari suatu pendidikan bukan dilihat berdasarkan ijazah yang dimiliki, tetapi suatu kemampuan yang mampu membuat seseorang, minimal untuk bertahan
hidup.
16
Skill atau keahlian adalah pendidikan yang lebih penting dibanding bidang kelimuan atau sekolah. Pentingnya pendidikan oleh komunitas punk Taring Babi
diaplikasikan ke dalam bentuk berbagai macam keahlian seperti sablon kaos, cukil kayu, workshop ke kampus-kampus ataupun tato.
15
Wawancara dengan Bob Pendiri Komunitas Punk Taring Babi di Sanggar Komunitas Punk Taring Babi, Lenteng Agung,16 Juli 2013.
16
Rangkuman wawancara dengan komuitas punk Taring Babi Mike, Bob, Gembel, Ujang, Erwan dan Bule di Sanggar Komunitas Punk Taring Babi, Lenteng Agung,16 Juli 2013.
Hal tersebut senada dengan pengertian pendidikan menurut Theodor Brameld, bahwa pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan perbaikan
kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa warga masyarakat yang baru mengenal tanggung jawab bersama di dalam masyarakat. Jadi pendidikan adalah
suatu proses yang lebih luas daripada proses yang berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat
tetap ada dan berkembang. Di dalam masyarakat yang kompleks, fungsi pendidikan ini mengalami spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal
yang senantiasa tetap berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar sekolah.
Lebih lanjut, Mike mengatakan bahwa “pendidikan adalah suatu hal yang
sangat penting dan mendasar, karena tak dapat dipungkiri pendidikan merupakan pondasi untuk membawa suatu perubahan, baik itu perubahan untuk individu
maupun bangsa ”.
17
Pendidikan di Indonesia seharusnya dapat menyentuh dan dirasakan oleh segenap masyarakat di Indonesia, tanpa memandang strata sosial.
Sesuai dengan yang dikatakan Drs. Dirto Hadisusanto, bahwa: Ruang lingkup pendidikan sangat luas, hal ini dikarenakan pendidikan harus
menyentuh segala segi kehidupan manusia, bangsa dan negara, nasional, internasional, bahkan dunia dan akhirat. Pendidikan mempunyai peran penting
dalam suatu pembangunan negara dan bangsa. Dengan pendidikan maka manusia mempunyai bekal dan modal dalam menjalani kehidupan guna
pembanguna negara dan bangsa.
18
Menurut komunitas Taring Babi masalah yang dihadapi dalam pendidikan di Indonesia ada beberapa hal, misalnya kurangnya pemerataan pendidikan karena
pendidikan hanya dirasakan oleh kaum menengah keatas saja sehingga kaum marjinal terpinggirkan tidak bisa merasakan pendidikan serta faktor biaya
pendidikan di Indonesia yang terlalu mahal yang membuat kaum menengah ke bawah tidak bisa mengenyam pendidikan sehingga banyak anak-anak jalanan atau
anak punk yang tidak dapat merasakan bangku sekolah dan lebih memilih jalan
17
Wawancara dengan Mike Pendiri Komunitas Punk Taring Babi di Sanggar Komunitas Punk Taring Babi, Lenteng Agung,16 Juli 2013.
18
Dirto Hadisusanto, Pengantar Ilmu Pendidikan, Prenada Media Group: Jakarta, 1995, h. 57.
hidup menjadi anak punk atau anak jalanan ketimbang harus bersekolah.
19
Hal ini senada dengan lagu atau lirik yang dibuat oleh komunitas punk Marjinal
mengenai masalah Pendidikan di Indonesia dengan judul “Aku Mau Sekolah
Gratis”
19
Rangkuman wawancara dengan komuitas punk Taring Babi Mike, Bob, Gembel, Ujang, Erwan dan Bule di Sanggar Komunitas Punk Taring Babi, Lenteng Agung,16 Juli 2013.