berpengaruh bagi kesehatan, kehidupan moral dan harga diri yang dapat dikategorikan mereka yang miskin.
69
Beberapa aspek yang melatar belakangi kemiskinan di dalam suatu kehidupan masyarakat demi memenuhi aspek sosial dapat dikategorikan sebagai adanya
ketidaksamaan dan perbedaan status sosial antar sesame warga dan masyarakat msialnya, perbedaan jenis usia, jenis kelamin, ras dan suku bangsa berdasarkan
dari pelapisan sosial yang berada di masyarakat pada umunya. Ada tiga unsur faktor penyebab kemiskinan menurut pendapat umum adalah sebagai berikut:
1 Kemiskinan yang disebabkan mental seseorang atau aspek badaniah yang
artinya seseorang yang tidak sehat jasmaninya cacat. Mereka melakukan pekerjaanya dengan cara mengemis dan meminta-minta hal tersebut mereka
lakukan untuk berprofesi dan bekerja agar memenuhi kebutuhan hidupnya dan kemiskinan yang disebabkan mental seseorang dikarenakan mereka malas
bekerja. 2
Kemiskina disebabkan bencana alam artinya bahwa seseorang atau masyarakat yang sedang tertimpa musibah bencana alam, mereka sudah tidak
mempunyai tempat tinggal dan harta benda lagi. 3
Kemiskinan buatan yang artinya kemiskinan itu dipandang oleh orang sebagai takdir dari tuhan serta menerima apa adanya yang diberikan tuhan tanpa
disadari dengan usaha.
Selanjutnya faktor kemiskinan diidentikan dengan faktor ekonomi dimana kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu keadaan seseorang yang tidak sanggup
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan seseorang tersebut, tidak dapat memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf hidupnya serta tidak mampu
memanfaatkan kemampuan dan keahlian tanaga maupun fisiknya. Kemiskinan dianggap suatu maslah sosial yang sangat krusial muncul pada masyarakat pada
umumnya. Seseorang dapat dikatakan msikin bukan karna ia kuramg makanan atau pakaian bahkan rumah. Akan tetapi, seseorang dikatakan miskin karena
pemilikan hartanya dianggap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
69
Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta PT Rhineka Cipta,1991. h. 326-328.
Seorang dianggap miskin karena tidak mempunyai radio, televise, kulkas motor, rumah, komputer dan lain-lainya sehingga lama kelamaan benda-benda sekunder
tersebut dijadikan tolak ukur bagi keadaan sosial-ekonomi sekarang.
70
Pada penjelasan diatas dapat disimpulkan pada intinya kemiskinan sangat berkaitan langsung dengan struktur ekonomi, budaya, sosial dan politik sehingga
mereka yang miskin dapat diberikan pelajaran yang layak dan penghasilamn yang cukup.
71
d. Faktor Lingkungan
Dalam tinjauan sosiologis yang lebih memusatkan perhatiannya pada lingkungan sekitar dan menyoroti berbagai peranan penting lingkungan dalam
mempengaruhi tumbuhnya motivasi serta keberhasilan anak-anak remaja. Diantara berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan-lingkungan
tersebut adalah sebagai berikut: 1
Orang tua, saudara-saudara dan kerabat dekat 2
Kelompok sepermainan 3
Kelompok pendidik sekolah
72
Orang tua, saudara dan kerabat merupakan salah satu lingkungan paling dekat yang sangat berhubungan dengan anak, dalam lingkungan keluarga anak
dapat mengenali lebih jauh lagi tentang pergaulan hidup dan dunia yang ada di sekitarnya serta anak dapat bersosialisasi, berinteraksi dengan lingkungan
keluarga dan anak didik oleh lingkungan keluarga untuk mengenali nilai-nilai, seperti, nilai kedisiplinan, nilai ketertiban dan ketentraman, nilai keakhlakan dan
nilai-nilai lainnya. Sebaliknya jika lingkungan keluarga tidak mengajarkan apa terhadap anak, maka akan berakibat buruk bagi pengaruh perkembangan psikologi
anak, sehingga anak dapat berpaling dari lingkungan keluarga kelingkungan yang lainnya.
70
Soerjono Soekanto , Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Raja Graffindo Persada, 2007, h.320.
71
Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta : PT Rhinekka Cipta,1991. h.329
72
Soerjono Soekamto., lo.cit.
Teman seusia, sebaya, sepermainan juga sangat mempengaruhi perilaku kehidupan remaja saat ini dalam lingkungan sepermainan walaupun dalam masa
itu seorang sudah mempunyai sahabat-sahabat, teman-teman dekat. Sahabat dekat itu adalah anak tetangga, anak kerabat dan seterusnya. Biasanya dalam lingkungan
sepermainan anak-anak remaja selalu berkumpul bersama-sama membuat sebuah kelompok pertemanan serta lingkungan sepermainan dalam kelompok remaja
mempunyai pengaruh positif dan negatif yang sangat besar dalam menentukan pilihan hidupnya, sikap dan tingkah laku bagi remaja itu sendiri datang dari teman
sebya, seusia dan teman sepermainan. Peran lingkungan sekolah atau pendidik sangatlah mempunyai peran yang
sangat lebih luas dalam membuat karakter anak didik seperti, anak didik dapat membentuk sikap-sikap dan kebiasaan kebiasaan baik, anak didik dapat belajar
bekerjasama serta kelompoknya. Anak didik dapat memperoleh pengajaran yang baik dari lingkungan sekolah dan para gurunya terhadap segala bentuk pengajaran
yang dilakukan oleh para pendidik agar anak didik dapat berkembang dan berfikir maju.
73
B. Hasil Penelitian yang Relevan 1.
Keberagaman Komunitas Punk
Skripsi ini ditulis oleh Murti pada tahun 2007 sebagai syarat untuk memperoleh gelar strata satu S1 Fakultas Ushuludin dan Filasafat Universitas
Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Keberagaman
Komunitas Punk” yang mengkaji tentang fakta dan realitas komunitas punk dilihat dari lebel negatifnya seperti punk diidentikan dengan anak jalanan, anak
brandalan, urakan mengkomsusi narkoba, seks bebas, minum-minuman, narkoba, kerusuhan dan perilaku menyimpang lainnya.
74
Isi dari penelitian ini adalah aspek agama yang tercermin terhadap perilaku kehidupan komunitas Punk yang
menganut sistem anti kemapanan, dipersepsikan oleh masyarakat dari sisi negatif.
73
W.A Gerungan. Psikologi Sosial, Bandung. PT Refika Adima, 2004, h. 205-207.
74
Murti, “Keberagaman Komunitas Punk”, Skripsi S1 Fakultas Ushuludin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Jakarta, 2007.