Kerangka Berpikir Persepsi komunitas punk taring babi terhadap pendidikan

38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Lenteng Agung bertempat di Sanggar Komunitas Taring Babi. Adapun penelitian ini akan dilakukan pada tanggal 7 Maret 2013 sd Januari 2014.

B. Latar Penelitian

Peneliti melakukan pengamatan awal untuk mamahami situasi, mempelajari keadaan dan latar subjek penelitian pada lokasi penelitian, dalam hal ini adalah persepsi komunitas punk terhadap pendidikan formal. Pemilihan subjek peneliti akan dikemukakan secukupnya tentang pengenalan lapangan untuk menilai keadaan sosial, lokasi dan keadaan geografis. Komunitas Punk Taring Babi merupakan salah satu yang berada dalam wilayah kecamatan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Selain peneliti adalah para anggota komunitas punk, pemilihan latar atau setting penelitian ini juga dikarenakan karena dekat dengan keberadaan peneliti sehingga dapat terjangkau dengan peneliti serta komunitas ini melebur dengan masyarakat sehingga itulah peneliti tertarik untuk melihat dan mengetahui lebih jauh mengenai komunitas punk Taring Babi di Lenteng Agung Sedangkan nama Marjinal sendiri digunakan oleh Komunitas Punk untuk band nya, Karena mereka terinspirasi oleh dari sosok seorang ibu rumah tangga bernama Marsinah yang bekerja sebagai buruh dan aktivis berbagai bentuk tindakan, diskriminasi dan segala bentuk penindasan yang dilakukan penguasa pada kaum buruh pada saat itu. 1

C. Metode Penelitian

1 Wawancara dengan Mike Pendiri Komunitas Punk Taring Babi di Sanggar Komunitas Punk Taring Babi, Lenteng agung,16 Juli 2013. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengertian penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti. 2 Jenis penelitiannya adalah deskriptif, Penelitian deskriptif bertujuan untuk pengumpulan informasi mengenai sejumlah besar orang dengan mewawancarai segelintir orang dari mereka. 3 Peneliti menggunakan penelitian deskriptif kualitatif untuk mendeskrispsikan fenomena sosial yang terjadi dengan cara mewawancarai masyarakat yang berhubungan dengan fenomena sosial tersebut sebagia sumber data.

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data 1.

Prosedur Pengumpulan Data Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data lazimnya menggunakan observasi dan wawancara. Juga tidak diabaikan penggunaan sumber-sumber non- manusia non-human source information, seperti dokumen dan rekaman atau catatan record yang tersedia. Dalam tahap persiapan pengumpulan data dilakukan melalui prosedur administrasi yang telah ditetapkan berupa pembuatan surat pengantar penelitian dari lembaga peneliti Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan pengurusan izin penelitian kepada pihak kelurahan. Pada penelitan ini proses pengambilan dan pengumpulan data diperoleh setelah sebelumnya mendapatkan izin dari pihak kelurahan desa, dalam hal ini dari ibu Indzarti Masthuriyah selaku Sekertaris Kelurahan untuk mengadakan penelitian. Sebagai langkah awal penelitian, peneliti akan memilih narasumber untuk diwawancarai. Setelah mendapatkan nara sumber yang dikehendaki maka langkah selanjutnya adalah menejelaskan tujuan penelitian serta meminta ketersediaan narasumber untuk berpatisipasi dalam penelitian. Setelah narasumber 2 Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan, Jakarta: Kencana, 2005, h. 166-168. 3 James A. Black dan Dean J. Champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial, Bandung: PT. Eresco, 1992, h. 73. bersedia untuk membantu peneliti dalam penelitian ini, peneliti langsung melakukan wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan tentang Persepsi Komunitas Punk Taring Babi terhadap pendidikan. Untuk memperoleh data sebanyak-banyaknya dan selengkap-lengkapnya peneliti tidak hanya melakukan wawancara dalam proses pengumpulan data, tetapi juga melakukan observasi atau pengamatan untuk memperoleh data yang mungkin tidak didapatkan pada saat wawancara. Dalam proses observasi atau langsung melakukan wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai kegiatan punk Taring Babi dan bagaimana persepsi komunitas Punk Taring Babi terhadap pendidikan. Dalam proses obseravasi atau pengamatan, peneliti terjun langsung ke lapangan membaur dengan warga untuk menanyakan aktivitas atau dampak positif dengan keberadaan punk Taring Babi di lingkungan warga. Dalam obseravasi ini, peneliti mengamati hal-hal yang terjadi dalam kegiatan sehari-hari di dalam sanggar, dari mulai jumlah orang yang hadir ke sanggar sampai kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan komunitas punk Taring Babi dalam kesehariannya dengan sesekali memotret apa yang dilakukan oleh komunitas punk ini. Sebelum menjelaskan mengenai teknik pengumpulan data terlebih dahulu peneliti akan membuat klasifikasi tentang jenis data, sumber data, tekhnik pengumpulan data seperti tabel 3.1 sebagai berikut. Tabel 3.1 Jenis Data , Sumber Data dan Tekhnik Pengumpulan Data No Jenis Data Sumber Data Tehnik Pengumpulan Data 1` Hal-hal yang menyebabkan menjadi anak Punk dan bergabung dengan komunitas Punk Mike dan anggota punk taring babi Wawancara dan Dokumentasi 2 Hal- hal positif yang ada Ibu Tiki warga sekitar Wawancara dan dalam kegiatan komunitas Punk Taring Babi sanggar Taring Babi Dokumentasi 3 Dampak Negatif yang ditimbulkan dari menjadi anak Punk dalam keseharian Para Anggota Komunitas Punk Wawancara dan Dokumentasi 4 Persepsi Komunitas Punk Taring Baabi Terhadap Pendidikan Anggota Komunitas Punk Taring Babi Wawancara dan Dokumentasi Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: a. Wawancara Dalam penelitian kualitatif biasanya digunakan teknik wawancara sebagai cara utama untuk mengumpulkan data atau informasi. Ini bisa dimengerti, setidak- tidaknya karena dua alasan. Pertama, dengan wawancara peneliti dapat menggali tidak saja apa yang diketahui dan dialami oleh seseorang atau subjek yang diteliti, tetapi apa juga yang tersembunyi jauh di dalam diri subjek penelitian explicit knowledge maupun tacit knowledge. Kedua, apa yang ditanyakan kepada informan bisa mencakup hal-hal yang bersifat lintas waktu yang berkaitan dengan masa lampau, masa sekarang, dan juga masa mendatang. 4 Penelitian ini melakukan wawancara mendalam Indepth Interview terhadap beberapa informan penelitian yakni bebrapa anggota komunitas punk dan warga sekitaran sanggar Taring Babi dengan sebelumnya didahului pembicaraan informal untuk menciptakan hubungan yang akrab dengan informan. Hubungan yang akrab ini diperlukan agar bisa memudahkan dalam menciptakan umpan balikdalam proses selanjutnya. Perlu diingat bahwa untuk mencapai susasana santai dan akrab diperlukan waktu agar lebih saling mengenal. Oleh karena itu, wawancara yang pertama lebih banyak ditunjukan untuk membina keakraban hubungan. Lambat laun wawancara yang semula bersifat informal beralih menjadi lebih formal walaupun keakraban senantiasa dipelihara. Digunakan pada pedoman 4 Sanapiah Faisal. Penelitian Kualitatif : Dasar-Dasar Dan Aplikasi, Malang: Yayasan Asih Asah Asuh, 1990, H.61-62.