3. Wacana Kritik Musik Rock: Studi Analisis Wacana Kritikal
Musik Underground
Kemudian  Tesis  yang  ditulis  oleh  Bambang  Hernawan  pada  tahun  2003 sebagai  syarat  untuk  memperoleh  gelar  strata  dua  S2  Fakultas  Ilmu  Politik
Universitas  Indonesia dengan judul “Wacana Kritik Musik Rock: Studi Analisis
Wacana  Kritikal  Musik  Underground ”  mengkaji  tentang  dibalik  sebuah  realitas
kepentingan ekonomi sebagai alat kapitalisme, dalam sebuah teks musik dan lirik lagu kepada para penjual.
76
Isi  dari  penelitian  adalah  pemahaman  musik  rock  dibalik  kata  perlawanan merupakan  bahasa  dalam  musik  rock,  yang  diindetikan  dengan  menyuarakan
kebebasan  melalui  kritikan  berupa  lagu  bercerita  kondisi  sosial  masyarakat  yang ada  dan  menggambarkan  lirik  lagu.  Kesimpulannya  dari  penelitian  ini  adalah
musik  sangat  berkembang  pesat  pada  tahun  1950-an  sebagai  sebuah  musik popular yang disebut aliran musik rock musik yang dimainkan dengan nada dan
irama  keras,  yang  merupakan  sebuah  industri  sangat  kecil  dalam  ruang lingkupnya  Namun,  pada  perkembangannya  musik  ini  beralih  fungsi  dahulunya
anti kempanan, merubah bentuk menjadi sebuah aliran musik dengan gaya hidup anak muda cenderung hedonisme.
C. Kerangka Berpikir
Punk  adalah  segerombolan  remaja  yang  berperilaku  negatif  dan  didukung ingar-bingar  musik  punk  yang  berisi  kecamana  perlawanan  semakin
menyempurnakan  miringnya  persepsi  masyarakat  mengenai  punk.  Punk  adalah perilaku  yang  lahir  dari  sifat  melawan,  tidak  puas  hati,  marah,dan  benci  pada
suatu  yang  tidak  pada  tempatnya  sosial,  ekonomi,  budaya  terutama  pada tindakan  yang  menindas.  Punk  itu  menyampaikan  kritikan,mereka  hidup  bebas
dan tetap bertanggung jawab pada setiap pemikiran dan tindakannya. Oleh sebab
76
Bambang  Hernawan,”Wacana  Kritik  Lirik  Musik  Rock  Studi  Analisis  Wacana  Kritikal Musik  Underground”,  Tesisi  S2  Fakultas  Ilmu  Sosial  dan  Politik  Universitas  Indonesia
Jakarta,2003. h.10-15.
itu  mereka  menciptakan  perlawanan  yang  hebat  dengan  realisasi  musik,  gaya hidup, komunitas dan kebudayaan sendiri.
Kemudian  Mike  dan  beberapa  teman-teman  lainya  adalah  mahasiswa  yang duduk dalam    bangku kuliah Jurusan dan Universitas Grafika Jakarta. Tepatnya
pada  tahun  1996,  mereka  juga  aktif  sebagai  aktivis  mahasiswa  diberbagai organisasi  pergerakan  mahasiswa  pada  saat  itu  yang  bernama  AFRA  Anti  Fasis
dan  Rasisme.  Dikarenakan  organisasi  tersebut  sudah  tidak  sepaham  lagi,  serta orientasi  dan  cita-cita  organisasi  tersebut  sudah  keluar  dari  batasan-batasan  dan
nilai-nilai  perjuangan  aktivis  pergerakan  pada  saat  itu.  Organisasi  tersebut  selalu memperebutkan  kepentingan-kepentingan  politis  praktis,  baik  kepentingan
organisasinya  maupun  kepentimgan  individu.  Kemudian  setelah  Mike  dan beberapa teman lainya keluar dari organisasi AFRA mereka mencoba membentuk
organisasi  baru  yang  bernama  JAFA  NUS  Jaringan  Anti  Fasis  Nusantara  , berideologoikan  sebuah  persamaan,kesamaan,  visi  melihat  suatu  ideologi
anarkisme yang sangat berkaitan erat dengan ideologi sosialisme. Ilmu  pendidikan  adalah  ilmu  pendidikan  ialah  ilmu  pengetahuan  yang
menyelidiki,  merenungkan  tentang  gejala-gejala  perbuatan  mendidik.  Pedagogik berasal  dari kata Yunani  paedagogia  yang berati
“pergaulan dengan anak-anak”. Maka  pendidikan  sebagai  hak  primer  harus  menjadi  proses  dialektalis
antarmanusia,  karena  sejak  lahir  manusia  sudah  diberikan  bekal  pendidikan  oleh orang tua dirumah, kemudian mendapatkan pendidikan dalam lingkungan sekolah,
dan  pada  akhirnya  manusia  mendapatkan  pendidikan  dari  proses  interaksi  sosial dengan lingkungan masyarakat.
Dalam pengertian yang agak luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,
pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan menurut  Undang-undang  Sisdiknas  NO.20  Tahun  2003  adalah
”Usaha sadar dan terencana  untuk  mewujudkan  suasana  belajar  dan  proses  pembelajaran  agar
peserta  didik  aktif  mengembangkan  potensi  dirinya  untuk  memiliki  kekuatan spiritual,  pengendalian  diri,  kepribadian,  kecerdasan,  akhlak  mulia,  serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.