wawancara  yang  berupa  garis-garis  besar  pokok  pertanyaan  yang  dinyatakan dalam proses wawancara dan disusun sebelum wawancara dimulai.
Pokok pertanyaan yang nantinya akan ditanyakan peneliti kepada narasumber mengarah  kepada  Persepsi  Komunitas  punk  Taring  Babi  terhadap  Pendidikan.
Setelah  pokok  pertanyaan  disusun  dan  siap  untuk  ditanyakan,  langkah  peneliti selanjutnya adalah menentukan narasumber yaitu dengan memilih terlebih dahulu
narasumber  utama  yang  nantinya  akan  merekomendasikan  narasumber selanjutnya kedua begitupun seterusnya. Setelah mendapatkan narasumber untuk
membantu  penelitian  ini  dengan  menjawab  pokok  pertanyaan  yang  telah  dibuat dan memberikan alasan atau penjelasan dari jawaban tersebut.
Jika  narasumber  bersedia  untuk  membantu  penelitian  ini,  yang  perlu disepakati  antara  peneliti  dan  narasumber  adalah  waktu  dan  tempat
berlangsungnya wawancara. Terkait dengan hal ini, peneliti langsung mendatangi narasumber  di  kediamannya  yang  tentunya  masih  berada  di  dalam  wilayah
Kelurahan Lenteng agung meskipun berbeda lokasi RW dan RT.
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara
No. Pertanyaan Wawancara
Sumber Data
1. Apa yang anda ketahui tentang Punk?
Anggota Komunitas Punk dan Ketua komunitas punk
2. Siapa yang pertama kali mengenalkan kepada
Punk? Anggota Komunitas Punk
dan Ketua komunitas punk 3.
Sudah berapa lama  anda menjadi anggota Komunitas Punk?
Anggota Komunitas Punk dan Ketua komunitas punk
4. Mengapa anda lebih memlilih jalan menjadi
Punk? Anggota Komunitas Punk
dan Ketua komunitas punk 5.
Berapa pendapatan sehari-hari jika mencari rezeki di jalan?
Anggota Komunitas Punk dan Ketua komunitas Punk
6. Bagaimana proses anda menjadi bagian dari
komunitas Punk? Anggota Komunitas Punk
dan Ketua komunitas Punk
7. Kegiatan apa saja yang dilakukan anda setiap
Anggota Komunitas Punk
harinya jika tidak berada di lingkungan komunitas Punk?
dan Ketua komunitas Punk
8. Bagaimana Masyarakat sekitar dan lingkungan
daerah ini memandang dan  menerima anak punk? Anggota Komunitas Punk
dan Ketua komunitas Punk
9. Apa latar pendidikan terakhir anda?
Anggota Komunitas Punk
dan Ketua komunitas Punk
10. Bagaimana makna pendidikan  menurut anda?
Anggota Komunitas Punk
dan Ketua komunitas Punk
11. Menurut anda seberapa pentingkah institusi
pendidikan? lembaga kependidikan buat anak
punk?
Anggota Komunitas Punk
dan Ketua komunitas Punk
Teknik  pengumpulan  data  melalui  wawancara  dibutuhkan  untuk mengetahui  dan  mengumpulkan  informasi  mengenai  persepsi  komunitas  punk
Taring Babi terhadap pendidikan yang akan melengkapi hasil penelitian.
b. Observasi
Observasi, seperti halnya wawancara, termasuk teknik pengumpulan data yang utama  dalam  kebanyakan  penelitian  kualitatif,    observasi  dapat  diartikan  sebagai
pengamatan  dan  pencacatan  dengan  sistematis  fenomena-fenomena  yang diselidiki.  Disini  pengamatan  yang  dilakukan  adalah  pengamatan  terlibat
Partisipant observation. Pengamatan terlibat ini dilakukan untuk memperlancar peneliti dalam memasuki setting penelitian dan untuk menghindari jawaban yang
kaku  yang  diberikan  oleh  informan  akibat  kecurigaan  atau  keengganan  karena mencium  bau  penelitian.  Dengan  ini  diharapkan  akan  dapat  mengungkapkan
unsur-unsur kebudayaan yang tidak dapat diungkapkan oleh informan. Dalam  penelitian  ini,  yang  akan  di  observasi  mengenai  Persepsi  komunitas
Punk Taring Babi terhadap pendidikan.
Tabel 3.3 Pedoman Observasi
NO Aspek yang diamati
Objek yang diamati 1
Sikap keseharian anggota komunitas punk Para komunitas punk taring babi
di sanggar dan di lingkungan masyarakat
2 Mengadakan dialog antar sesama anggota punk  Anggota komunitas punk taring
babi di sanggar maupun diluar sanggar
3 Kegiatan sehari-hari di sanggar
Para komunitas punk taring babi di sanggar dalam membuat
sablon baju dan seni menyukil kayu
4
Pelaksanaan kerjasama dan toleransi di masyarakat
Pelaksanaan  kerja bakti di lingkungan Gg. Setiabudi
c. Dokumentasi
Teknik  pengumpulan  data  ini  termasuk  dalam  pengumpulan  data  dengan menggunakan  sumber  non-manusia  non-human  source  information.  Yang
disebut  dokumen  ialah  semua  jenis  rekaman  atau  catatan  “sekunder”  lainnya, seperti surat-surat, memo atau nota, pidato-pidato, buku harian, foto-foto, kliping
berita koran, hasil-hasil penelitian, agenda kegiatan.
5
Data seperti foto komunitas punk dan kegiatannya, video, buku yang diterbitkan oleh Widya G mengenai punk
digunakan  dalam  melengkapi  hasil  penelitian.  Dokumentasi  dalam  penelitian  ini berupa foto-foto kegiatan komunitas punk di Lenteng Agung, baik itu kegiatan di
sanggar,  lingkungan  maupun  di  masyarakat.  Selain  itu,  ada  juga  profil  desa Kelurahan  Lenteng  Agung,  catatan  hasil  wawancara  dengan  komunitas  punk
Taring Babi.
5
Ibid., h. 81.
Tabel 3.4 Pedoman Studi Dokumentasi
No Jenis Data
Sumber Data 1.
Foto-foto kegiatan komunitas Punk Taring Babi di sanggar, lingkungan di masyarakat
Sanggar taring babi, sekitaran wisata setu
babakan dan kelurahan Lenteng Agung
2. Profil kelurahan Lenteng Agung
Kantor Kelurahan Lenteng Agung
3. Surat pengantar  penelitian
Dari Universitas Islam Negeri UIN Jakarta
2. Pengolahan Data
Setelah  data  terkumpul  maka  dilakukan  pengolahan  data,  dalam  metode
kualitatif ada 3 tahap dalam pengolaha data:
a. Reduksi,  dalam  tahap  ini  peneliti  melakukan  pemilihan,  dan  pemusatan
perhatian  untuk  penyederhanaan,abstraksi,  dan  transformasi  data  kasar  yang diperoleh.
b. Penyajian data, peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi tersusun
untuk  menarik  kesimpulan  dan  pengambilan  tindakan.  Display  data  atau penyajian  data  yang  lazim  digunakan  pada  langkah  ini  adalah  dalam  bentuk
teks naratif. c.
Penarikan Kesimpulan dan verifikasi, peneliti berusaha menarik kesimpulan dan  melakukan  verifikasi  dengan  mencari  makna  setiap  gejala  yang
diperolehnya  dari  lapangan,  mencatat  keteraturan  dan  konfigurasi  yang mungkin ada, alur kausalitas dari fenomena, dan proposisi.
6
6
Atwar Bajari,
Mengolah data
dalam Penelitian
Kualitatif, 2013,
http:atwarbajari.wordpress.com20090418mengolah-data-dalam-penelitian-kualitatif, Di
Akses Pada Hari Minggu 3 Februari 2013 Pukul : 15.09 WIB
E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data
Untuk  memperoleh  keabsahan  data  maka  peneliti  menggunakan  beberapa teknik pemeriksaan keabsahan data, yaitu:
1. Teknik  pemeriksaan  derajat  kepercayaan  crebebelity.  Teknik  ini  dapat
dilakukan dengan jalan: a.
Keikutsertaan  peneliti  sebagai  instrumen  alat  tidak  hanya  dilakukan dalam waktu yang singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan
peneliti,  sehingga  memungkinkan  peningkatan  derajat  kepercayaan  data yang dikumpulkan.
b. Ketentuan  pengamatan,  yaitu  dimaksuk  untuk  menemukan  ciri-ciri  dan
unsur-unsur  serta  situasi  yang  sangat  relevan  dengan  persoalan  yang sedang dicari dan kemudian memutuskan diri pada hal-hal tersebut secara
rinci.  Dengan  demikian  maka  perpanjangan  keikutsertaan  menyediakan lingkup, sedangkan ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman.
c. Trianggulasi  adalah  teknik  pemeriksaan  kebasahan  data  yang
memanfaatkan  sesuatu  yang  lain  di  luar  itu  untuk  keperluan  pengecekan atau  pembanding.  Teknik  yang  paling  banyak  digunakan  ialah
pemeriksaan terhadap sumber-sumber lainya. d.
Kecukupan refrensial  yakni kecukupan bahan  yang tercatat dan terekam dapat  digunakan  sebagai  patokan  untuk  menguji  dan  menilai  sewaktu-
waktu diadakan analisis dan interpretasi data.
7
2. Teknik pemeriksaan keteralihan transferability dengan cara uraian rinci.
Teknik  ini  meneliti  agar  laporan  hasil  fokus  penelitiandilakukan  seteliti dan secermat mungkin  yang menggambarkan kontek tempat penelitian diadakan.
Uraiannya  harus  mengungkapkan  secara  khusus  segala  sesuatu  yang  dibutuhkan oleh  para  pembaca  agar  mereka  dapat  memahami  penemuan-penemuan  yang
diperoleh.
7
Lexy  J.  Moleong.  Metode  Penelitian  Kualitatif,  Bandung,  Remaja  Rosda  Karya,  1991, h.175.
3. Teknik  pemeriksaan  ketergantungan  dependability  dengan  cara  auditing
ketergantungan. Teknik  ini  tidak  dapat  dilaksanakan  bila  tidak  dilengkapi  dengan  catatan
pelaksanaan  keseluruhan  hasil  dan  proses  penelitian.  Pencatatan  itu diklasifikasikan  dari  data  mentah  sehingga  formasi  tentang  pengembangan
instrument  sebelum  auditing  dilakukan  agar  dapat  mendapatkan  persetujuan antara auditor dan auditi terlebih dahulu.
F. Analisis Data
Analisis  data  dalam  penelitian  kualitatif  dilakukan  sebelum  peneliti memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Analisis
telah  dimulai  sejak  merumuskan  dan  mejelaskan  masalah,  sebelum  terjun  ke lapangan  dan  berlangsung  terus  sampai  penulisan  hasil  penelitian,  dalam
penelitian  kualitatif,  analisis  data  lebih  difokuskan  selama  proses  di  lapangan bersamaan dengan pengumpulan data, analisis data kualitatif berlangsung selama
proses  pengumplulan  data,  kemudiaan  dilanjutkan  setelah  selesai  pengumpulan data.
8
1. Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan.  Analisis  dilakukan  terhadap  data  hasil  studi  pendahuluan,  atau  data
sekunder,  yang  akan  digunakan  untuk  menentukan  fokus  penelitian.  Namun demikian,  fokus  penelitian  ini  masih  bersifat  sementara,  dan  akan  berkembang
setelah peneliti masuk dan selama di lapangan.
2. Analisis Selama di lapangan
Selama  penelitian  berlangsung  dan  pengumpulan  data  masih  berlangsung, peneliti  melakukan  analisi  data,  dengan  vara  mengklasifikasi  data  dan
menafsirkan isi data.
8
Beni Ahmad S, Metode Penelitian,  Bandung Pustaka setia, 2008 h.200.
4. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak. Untuk itu, perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin lama peneliti ke
lapangan, jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu, perlu
segera  dilakukan  analisis  data  melalui  reduksi  data.  Mereduksi  data  berarti
meragkum,memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari  tema  dan  polanya.  Dengan  demikian,  data  yang  telah  direduksi  akan
memberikan  gambaran  yang  lebih  jelas,  dan  mempermudah  peneliti  untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
5. Penyajian Data
Setelah  data  direduksi,  langkah  selanjutnya  adalah  menyajikan  data,  dalam penilian  kualitatif,  penyajian  data  bisa  dilakukan  dalam  bentuk  uraian  singkat,
bagan,  hubungan  antar  kategori,  dan  sejenisnnya,  yang  paling  sering  digunakan adalah  dengan  teks  yang  bersifat  naratif.  Penyajian  data  akan  memudahkan
peneliti  untuk  memahami  apa  yang  terjadi,  merencanakan  kerja  selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.
6. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Data
Langkah  selanjutnya  dalam  analisis  data  kualitatif  adalah  penarikan kesimpulan  dan  verifikasi.  Kesimpulan  yang  dikemukakan  masih  bersifat
sementara, dan akan berubah hingga ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung tahap  pengumpulan  data  berikutnya.  Akan  tetapi  kesimpulan  pada  tahap  awal
didukung  oleh  bukti-bukti  yang  valid  dan  konsisten  saat  peneliti  kembali  ke
lapangan  mengumpulkan  data,  kesimpulan  yang  dikemukakan  merupakan kesimpulan yang kredibel.
Kesimpulan  dalam  penelitian  kualitatif  merupakan  pengetahuan  baru  yang belum  pernah  ada.  Temuan  dapat  berupa  deskripsi  atau  gambaran  suatu  objek
yang  sebelumya  masih  remang-remang  atau  gelap  sehingga  setalah  diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis, atau teori.
9
9
Ibid., h. 202