Pembahasan Penemuan dan Pembahasan

diketahui bahwa KAP yang memproxykan kualitas asset berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank syariah yang diproxykan dengan NOM sebagai rasio utama. Namun hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Diah Aristya Hesti 2010 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif KAP, dan Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan”. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa besar kecilnya kualitas aktiva produktif bank KAP belum tentu menyebabkan besar kecilnya keuntungan bank. Walau Bank yang memiliki Aktiva produktif yang diklasifikasikan berimbang dengan peningkatan aktiva produktifnya namun tidak dapat menyalurkan dana aktiva produktif tersebut dengan baik akan menciptakan dana mengendap yang tidak menghasilkan pendapatan bagi bank sehingga KAP yang baik pun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas atau rentabilitas bank. 14 Tidak berpengaruhnya KAP terhadap NOM dapat disebabkan karena bank umum syariah yang beroperasi pada tahun tersebut tidak mengoptimalkan dana aktiva produktif yang ada. 15 Jadi secara realitas, Bank umum syariah menyalurkan dana aktiva produktif tersebut lebih banyak pada pembiayaan yang bersifat konsumtif yang memiliki resiko 14 Diah Aristya Hesti, “Analisis pengaruh ukuran perusahaan, kecukupan modal, kualitas aktiva produktif KAP, dan likuiditas terhadap kinerja keuangan,”Skripsi S1 Fakultas Ekonomi,UNDIP, Semarang,2010, h. 86. 15 Candra Puspita Ningtyas,dkk., “Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah Berdasarkan Analisis Rasio Keuangan,”Fakultas Ilmu Administrasi, UNBRAW, Malang,2012,h.5. lebih tinggi daripada pembiayaan yang bersifat produktif. Karena pembiayaan yang bersifat konsumtif memiliki resiko gagal bayar lebih besar sehingga kemungkinan terjadinya peningkatan APYD yang tidak berimbang dengan peningkatan dana aktiva produktifnya lebih tinggi. b. Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO. Dari hasil pengolahan data dan perhitungan data yang dibantu oleh SPSS versi 20.0 variabel BOPO memiliki nilai signifikan sebesar 0,002 yang menunjukkan variabel BOPO berpengeruh terhadap NOM. Tanda negatif koefisien regresinya, menunjukkan bahwa apabila terdapat peningkatan nilai BOPO maka nilai NOM akan menurun. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel BOPO X 2 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel NOM. Hal ini selaras dengan pendapat Taufik Ariyanto 2011 dalam penelitiannya yang berjudul, “Faktor Penentu Net Interest Margin Perbankan Indonesia ”. Pada penelitian tersebut, diketahui bahwa BOPO yang memproxykan efisiensi operasional berpengaruh signifikan terhadap Net Interest Margin NIM Perbankan Indonesia yang dianalogkan dengan NOM sebagai rasio utama rentabilitas yang digunakan pada Perbankan Syariah Indonesia. Hasil ini didukung pula oleh penelitian Manurung dan Dezmercoledi 2013, Cahy 2009, dan Syarif 2006. Berdasarkan penjelasan beserta hasil analisis data yang telah diolah maka dapat dipaparkan bahwa BOPO memiliki hubungan berbanding terbalik dengan NOM. Ini berarti, jika BOPO bank syariah semakin kecil, maka NOM akan semakin besar. 16 Hal ini terjadi dikarenakan dengan adanya peningkatan kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional maka akan memperbesar peluang suatu bank dalam meningkatkan perolehan pendapatan operasionalnya sehingga berdampak pada tingkat NOM suatu bank menjadi lebih baik. BOPO sering digunakan dalam mengukur efisiensi suatu bank. Rendahnya BOPO mencerminkan kualitas manajemen yang tinggi pada bank. Semakin rendah rasio ini semakin bagus karena bank menghasilkan banyak pendapatan operasional dari pengelolaan aktivanya dengan biaya operasional yang rendah. 17 BOPO menunjukkan seberapa besar bank dapat menekan biaya operasionalnya di satu pihak, dan seberapa besar bank dapat melakukan efisiensi terhadap biaya operasional yang dikeluarkan. Semakin kecil rasio BOPO, berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan yang lebih besar bagi 16 Adler Haymans Manurung dan Anugraha Dezmercoledi, “Net Interest Margin: Bank Publik di Indonesia,”Journal of Business and Entrepreneurship, Vol.1, No.1 January,2013,h.9. 17 Mufti Nur Cahyo, “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Margin Bank Umum Syariah ”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro Semarang, 2013, h.33 bank untuk mendapatkan keuntungan yang lebih dan menunjukkan bahwa bank tidak berada dalam kondisi bermasalah. 18 c. Financing to Deposit Ratio FDR Dari hasil pengolahan data dan perhitungan data yang dibantu oleh SPSS versi 20.0 variabel FDR memiliki nilai signifikan sebesar 0,037 yang menunjukkan variabel ini berpengeruh terhadap NOM. Tanda positif koefisien regresinya, menunjukkan bahwa apabila terdapat peningkatan nilai FDR maka nilai NOM akan meningkat. Berdasarkan penjelasan beserta hasil analisis data yang telah diolah maka dapat dipaparkan bahwa FDR memiliki hubungan searah dengan NOM. Ini berarti, jika FDR bank syariah semakin kecil, maka NOM akan semakin kecil, dan begitu sebaliknya. Hubungan positif antara FDR dengan NOM mempunyai arti bahwa kenaikkan likuiditas akan diikuti oleh kenaikkan profitabilitas atau rentabilitas bank. 19 Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel FDR X 3 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel NOM. Hal ini selaras dengan pendapat Taufik Ariyanto 2011 dalam penelitiannya yang berjudul, “Faktor Penentu Net Interest Margin Perbankan Indonesia ”. Pada penelitian tersebut, diketahui bahwa LDR analog dari FDR yang memproxykan 18 Kartika Wahyu Sukarno dan Muhamad Syaichu, “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Bank Umum di Indonesia,” Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi, Vol. 3,No.2 Juli,2006,h.50. 19 Romdayanah, “Pengaruh Faktor Permodalan, Kualitas Aset, dan Likuiditas terhadap Profi tabilitas Bank Umum Syariah,” Skripsi S1 Fakultas Syariah, IAIN Walisongo Semarang, 2011, h.67. kinerja manajemen bank dan volume pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap Net Interest Margin NIM Perbankan Indonesia yang dianalogkan dengan NOM sebagai rasio utama rentabilitas yang digunakan pada Perbankan Syariah Indonesia. Hasil ini didukung pula oleh penelitian yang dilakukan Manurung dan Dezmercoledi 2013. FDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin besar pembiayaan maka pendapatan yang diperoleh naik. 20 Dalam kegiatan operasional, bank dapat mengalami kelebihan atau kekurangan likuiditas. Apabila terjadi kelebihan, maka hal itu dianggap sebagai keuntungan bank. Sedang apabila terjadi kekurangan likuiditas, maka bank memerlukan sarana untuk menutupi kekurangan tersebut. Likuiditas yang rendah menunjukkan bahwa bank lebih banyak menempatkan dananya pada Bank Indonesia, pada bank lain atau dalam bentuk surat berharga. Rendahnya likuiditas berdampak pada ekspansi pembiayaan. Hal ini dilakukan karena bank mempertimbangkan resiko kredit sehingga berdampak pada rendahnya rentabilitas bank syariah. 21 20 Dina Rizkiah Hutasuhut, “Pengaruh FDR, BOPO dan NPF terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia,” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara,2009,h. 36. 21 Romdayanah, “Pengaruh Faktor Permodalan, Kualitas Aset, dan Likuiditas terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah,” Skripsi S1 Fakultas Syariah, IAIN Walisongo Semarang, 2011, h.68. Sehingga untuk melindungi bank dari resiko kredit tersebut, bank harus meningkatkan tingkat marjinnya. Jika diasumsikan perbankan memiliki sikap risk averse, maka dalam kondisi risk averse makin tinggi resiko yang dihadapi oleh bank, maka kompensasi marjin terhadap resiko tersebut juga akan makin besar, begitu juga dengan kondisi sebaliknya. 22 Likuiditas secara umum bukan merupakan masalah utama bank pada sistem perbankan yang kompetitif. Selain likuiditas terdapat faktor lain yang tidak kalah penting. Bank dalam melakukan usahanya dituntut untuk senantiasa menjaga keseimbangan antara pemeliharaan likuiditas yang cukup dengan pencapaian profitabilitas atau rentabilitas yang wajar, serta pemenuhan kebutuhan modal yang memadai. 23 22 Taufik Ariyanto, Faktor Penentu Net Interest Margin Perbankan Indonesia,Jurnal Perbanas, Vol.13,1 juni 2011. 23 Diah Aristya Hesti, “Analisis pengaruh ukuran perusahaan, kecukupan modal, kualitas aktiva produktif KAP, dan likuiditas terhadap kinerja keuangan,”Skripsi S1 Fakultas Ekonomi,UNDIP, Semarang,2010, h. 88. 95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini meneliti untuk melihat bagaimana pengaruh Kualitas Aktiva Produktif KAP, Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO, dan Financing to Deposit Ratio FDR terhadap Net Operating Margin NOM yang merupakan rasio utama dalam Rentabilitas Perbankan Syariah di Indonesia periode Maret 2010 – Maret 2014. Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dan hasil analisis regresi linear berganda yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil uji F simultan dapat dilihat bahwa semua variabel independen yang digunakan pada penelitian ini berpengaruh signifikan secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen, yaitu KAP, BOPO, dan FDR berpengaruh signifikan secara simultan terhadap NOM perbankan syariah. Ini dikarenakan hasil nilai sig pada tabel ANOVA dengan tarif signifikansi α yang digunakan peneliti lebih kecil yaitu 0.001 0,05. Dan Berdasarkan uji koefisien determinasi Adjusted R Square dapat dilihat bahwa Koefisien determinasi yang disesuaikan sebesar 0.262 atau sebesar 26,2. Hal ini menunjukkan bahwa KAP, BOPO, FDR dan NPF berkontribusi sebesar 26,2 terhadap NOM. Sedangkan sisanya sebesar 73,8 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Rendahnya nilai koefisien determinasi yang disesuaikan Adjusted R Square dikarenakan NOM bukan hanya dipengaruhi oleh Kualitas Aset KAP, Efisiensi Operasional BOPO, dan komposisi jumlah pembiayaan yang diberikan serta resiko kredit FDR, namun juga faktor internal dan faktor eksternal lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 2. Berdasarkan hasil uji t parsial yang berujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: a. Kualitas Aktiva Produktif KAP secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel NOM dan memiliki hubungan berbanding terbalik negatif terhadap variabel NOM. Nilai koefisien KAP sebesar -0.042 dengan tingkat signifikansi 0.475. b. Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel NOM dan memiliki hubungan berbanding terbalik negatif terhadap variabel NOM. Nilai koefisien BOPO sebesar -0.036 dengan tingkat signifikansi 0.002. c. Financing to Deposit Ratio FDR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel NOM dan memiliki hubungan searah positif terhadap variabel NOM. Nilai koefisien FDR sebesar +0.007 dengan tingkat signifikansi 0.037.

B. Saran

1. Bagi Akademisi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk meneliti lebih jauh lagi mengenai Rentabilitas khususnya yang diproxykan oleh Net Operating Margin NOM, karena dalam penelitian ini hanya menggunakan 3 variabel yang merupakan faktor internal. Maka untuk peneliti selanjutnya memasukkan variabel yang merupakan faktor eksternal seperti Inflasi, struktur persaingan antar perbankan syariah, volatilitas suku bunga BI. 2. Bagi para praktisi perbankan syariah, dari hasil penelitian bahwa perbankan syariah harus lebih memperhatikan efisiensi BOPO dan likuiditas FDR yang memiliki hubungan signifikan dalam mempengaruhi tingkat rentabilitas NOM perbankan syariah di Indonesia. Untuk membantu mendorong optimalisasi rentabilitas, bank dapat lebih meningkatkan porsi penyaluran dana pada sektor produktif daripada sektor konsumtif yang memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi. 3. Bagi Industri Perbankan Syariah, senantiasa menjaga keseimbangan antara pemeliharaan likuiditas yang cukup dengan pencapaian profitabilitas atau rentabilitas NOM yang wajar, serta pemenuhan kebutuhan modal yang memadai.

Dokumen yang terkait

PENGARUH SIZE, OPERATING PROFIT MARGIN DAN LEVERAGE TERHADAP PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2006 – 2010

1 59 8

Pengaruh FDR, BOPO Dan NPF Terhadap Profitabilitas (ROE) Perbankan Syariah Di Indonesia

4 58 103

Analisis inflasi, gross domestic product, net performing financing, biaya operasional dan pendapatan operasional, net margin terhadap return on asset perbankan syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 4 111

ANALISIS PENGARUH CAR, NPL DAN BOPO TERHADAP FDR PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

0 30 66

Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap Volume Pembiayaan Perbankan Syariah Di Indonesia

2 9 129

PENGARUH KONDISI EKONOMI, NPF, FDR DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh kondisi Ekonomi, NPR, FDR Dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2012-2015.

0 3 13

PENGARUHKONDISI EKONOMI, NPF, FDR DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh kondisi Ekonomi, NPR, FDR Dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2012-2015.

0 4 16

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh kondisi Ekonomi, NPR, FDR Dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2012-2015.

0 3 4

analisis pengaruh car,fdr,npf dan bopo terhadap kinerja keuangan pada perbankan syariah di indonesia.

0 0 18

FINANCING (NPF), OPERATIONAL EFFICIENCY RATIO (OER), PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF (PPAP) DAN NET OPERATING MARGIN (NOM) TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2015.

0 2 150