17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Operasional Bank Syariah
Dalam beberapa literature perbankan syariah, bank syariah dengan beragam skema transaksi yang dimiliki dalam skema non-riba memiliki setidaknya empat
fungsi, yaitu:
1
1. Fungsi Manajer Investasi, fungsi ini dapat dilihat pada segi penghimpunan dana oleh bank syariah, khususnya dana mudharabah. Dengan fungsi ini,
bank syariah bertindak sebagai manajer investasi dari pemilik dana shahibul maal dalam hal dana tersebut harus dapat disalurkan pada
penyaluran yang produktif, sehingga dana yang dihimpun dapat menghasilkan keuntungan yang akan dibagi hasilkan antara bank syariah
dan pemilik dana. Makin besar pendapatan bank yang dibagi hasilkan, makin besar pula imbalan yang akan diberikan kepada pemilik dana yang
memercayakan uangnya dikelola oleh bank syariah. Sebaliknya, makin kecil pendapatan bank yang dapat dibagi hasilkan, makin kecil pula imbalan yang
akan diberikan kepada pemilik dana.
1
Rizal Yaya, dkk., Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer, Jakarta: Salemba Empat, 2013, h. 55
2. Fungsi Investor, dalam penyaluran dana, bank syariah berfungsi sebagai investor pemilik dana. Sebagai investor, penanaman dana yang dilakukan
oleh bank syariah harus dilakukan pada sektor-sektor yang produktif dengan resiko yang minim dan tidak melanggar ketentuan syariah.
3. Fungsi sosial, merupakan sesuatu yang melekat pada bank syariah. Setidaknya ada dua instrument yang digunakan oleh bank syariah dalam
menjalankan fungsi sosialnya, yaitu instrument Zakat, Infak, Sadaqah, Wakaf ZISWAF dan instrument qardhul hasan.
4. Fungsi jasa keuangan, layanan yang diberikan tidaklah jauh berbeda dengan bank konvensional namun mekanisme dalam hal mendapatkan keuntungan
sesuai dengan prinsip syariah seperti melalui upah fee.
3. Menerima pendapatan; Bagi
hasil, margin, fee 4. menyalurkan pendapatan;
Bagi hasilbonus
I. Sistem operasional Bank Syariah dan Manajemen Penetapan Harga Bank
Syariah
Gambar 2.1 Sistem Operasional Bank Syariah