Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian dan analisis deskriptif

2. Analisis Deskriptif

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software program komputer Microsoft Excel dan SPSS 20.0. Pengolahan data ini untuk mempercepat hasil perhitungan dan dapat menjelaskan variabel yang akan diteliti, yaitu KAP, BOPO, dan FDR sebagai variabel Independen serta Net Operating Margin NOM sebagai variabel Dependen. Tahapan awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan penentuan sampel dengan metode purposive sampling, yaitu pada BUS di Indonesia yang tersedia pada laporan keuangan gabungan bulanan secara time series dari Maret 2010 – Maret 2014 dengan jumlah data n sebanyak 49. Berdasarkan hasil analisis deskripsi statistik, maka berikut didalam Tabel 4.2 akan ditampilkan karakteristik sampel yang digunakan pada penelitian ini meliputi: jumlah sampel n, rata-rata sampel mean, nilai maksimum, nilai minimum serta standar deviasi σ untuk masing-masing variabel. Penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Descriptive Statistic Sumber: data diolah Pada tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 49 sampel data yang diambil dari Laporan Keuangan Gabungan Bulanan Perbankan Syariah dalam kurun waktu Maret 2010 sampai dengan Maret 2014. Data rasio NOM terendah minimum adalah 0,87 yaitu pada bulan Februari 2014 dan yang tertinggi maxmimum adalah 2,34 yaitu pada bulan Januari 2014, kemudian rata-rata NOM sebesar 1,6871. Hal ini menunjukkan bahwa selama periode penelitian, secara statistik dapat dijelaskan bahwa tingkat rentabilitas BUS dan UUS di Indonesia termasuk peringkat 3 rendah menurut kriteria peringkat yang ditetapkan Bank Indonesia, dimana tingkat NOM tersebut jauh tertinggal jika dibandingkan pada NIM Bank Umum Konvensional. Sementara standar deviasi sebesar Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation NOM 49 .87 2.34 1.6871 .29975 KAP 49 94.38 98.21 96.4741 .78542 BOPO 49 75.68 92.09 80.9188 3.66240 FDR 49 87.60 121.71 105.4792 13.05570 Valid N listwise 49 0.29975 masih kecil jika dibandingkan dengan nilai mean-nya sebesar 1.6871 dengan demikian dapat dikatakan bahwa simpangan data NOM relatif baik. Rasio KAP Kualitas Aktiva Produktif menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktif bermasalah terhadap total aktiva produktif. Semakin tinggi angka KAP akan memperlihat semakin tingginya pembentukan PPAP yang memungkinkan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar yang berdampak pada berkurangnya pendapatan bank. Rasio KAP diperoleh rata-rata sebesar 96.4741 dengan tingkat rasio KAP terendah sebesar 94.38 yaitu berada di periode Desember 2011, dan yang tertinggi 98.21 yaitu pada periode September 2012. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara statistik, selama periode penelitian, tingkat rasio KAP Perbankan Syariah yang diperoleh melalui Laporan Keuangan Gabungan Bulanan berada pada peringkat 2 baik yaitu berada pada kisaran 0,96 KAP ≤ 0,99. Sementara untuk standar deviasi sebesar 0.78542 jauh lebih kecil dari pada nilai mean-nya, sehingga simpangan data pada rasio KAP ini dapat dikatakan baik. Rasio BOPO diperoleh rata-rata sebesar 80.9188 dengan data terendah sebesar 75.68 yaitu pada periode Juli 2013 dan yang tertinggi sebesar 92.09 yaitu pada periode Januari 2012. Secara statistik, dengan rata-rata tersebut rasio BOPO dalam waktu penelitian dapat disimpulkan menggambarkan bahwa tingkat efisiensi operasional yang dimiliki perbankan syariah melalui Laporan Keuangan Gabungan Bulanan, masih relatif terjaga yaitu tergolong peringkat 1 ≤ 83. Sementara untuk standar deviasi sebesar 3.66240 jauh lebih kecil dari pada nilai mean-nya, sehingga simpangan data pada rasio BOPO ini dapat dikatakan baik. Rasio FDR diperoleh rata-rata sebesar 105.4792 dengan data terendah sebesar 87.60 yaitu pada periode Desember 2010 dan yang tertinggi sebesar 121.71 yaitu pada periode Juni 2013. Secara statistik, dengan rata-rata tersebut rasio FDR dalam waktu penelitian dapat disimpulkan menggambarkan bahwa tingkat likuiditas dan resiko kredit yang dimiliki perbankan syariah melalui Laporan Keuangan Gabungan Bulanan, masih tergolong tinggi yaitu hampir menyentuh kisaran 110 standar yang ditetapkan BI 80 - 110. Sementara untuk standar deviasi sebesar 13.05570 jauh lebih kecil dari pada nilai mean-nya, sehingga simpangan data pada rasio FDR ini dapat dikatakan baik.

B. Penemuan dan Pembahasan

I. Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa Ordianary Least Square OLS merupakan model regresi yang menghasilkan estimator linear tidak bias yang terbaik Best Linear Unbias Estimator BLUE. 3 Untuk menghasilkan model regresi tersebut maka suatu model harus memenuhi beberapa uji asumsi klasik, diantaranya:

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual terdistribusi secara normal atau tidak. Jadi dalam hal ini yang di uji normalitas bukan masing – masing variabel independen dan dependen tetapi nilai residual yang dihasilkan dari model regresi. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. 4 Pada penelitian ini menggunakan grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual sebagai dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data. 3 Algifari, Analisis Regresi Teori, Kasus dan Solusi, Yogyakarta: BPFE, ed.2;cet.IV, 2013, h.83. 4 Duwi Priyatno, Buku Saku Analisis Data SPSS , Yogyakarta: Media Kom, 2011, h. 277 Cara normal probability plot lebih handal daripada cara grafik histogram, karena cara ini membandingkan data riil dengan data distribusi normal otomatis oleh komputer secara komulatif. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti garis diagonal. 5 Berikut ini disajikan hasil normal P-Plot dari data yang telah diolah: Sumber: data sekunder diolah Gambar 4.1 Normal P-P Plot 5 Danang Sunyoto, Uji Khi Kuadrat Regresi untuk penelitian, Yogyakarta: Graha Ilmu, Ed.I; Cet.I,2010, h.108 Dari hasil olahan data, dihasilkan normal P-Plot seperti terlihat di gambar 4.3 menunjukkan bahwa titik sampel secara keseluruhan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian untuk memenuhi model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikoliniearitas

Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa suatu model regresi dinyatakan bebas multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan nilai VIF. Nilai Tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik α, sedangkan nilai variance inflation factor VIF adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadrat. Varia bel bebas mengalami multikolonearitas jika: α hitung α dan VIF hitung VIF. Sedangkan Variabel bebas tidak mengalami multikolinearitas jika: α hitung α dan VIF hitung VIF. Nilai tolerance α dan nilai VIF dapat dicari dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut: 6  Besar nilai tolerance α: α hitung = 1 VIF  Besar nilai variance inflation factor VIF: 6 Danang Sunyoto, Uji Khi Kuadrat Regresi untuk penelitian, Yogyakarta: Graha Ilmu, Ed.I; Cet.I,2010, h.97

Dokumen yang terkait

PENGARUH SIZE, OPERATING PROFIT MARGIN DAN LEVERAGE TERHADAP PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2006 – 2010

1 59 8

Pengaruh FDR, BOPO Dan NPF Terhadap Profitabilitas (ROE) Perbankan Syariah Di Indonesia

4 58 103

Analisis inflasi, gross domestic product, net performing financing, biaya operasional dan pendapatan operasional, net margin terhadap return on asset perbankan syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 4 111

ANALISIS PENGARUH CAR, NPL DAN BOPO TERHADAP FDR PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

0 30 66

Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap Volume Pembiayaan Perbankan Syariah Di Indonesia

2 9 129

PENGARUH KONDISI EKONOMI, NPF, FDR DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh kondisi Ekonomi, NPR, FDR Dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2012-2015.

0 3 13

PENGARUHKONDISI EKONOMI, NPF, FDR DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh kondisi Ekonomi, NPR, FDR Dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2012-2015.

0 4 16

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh kondisi Ekonomi, NPR, FDR Dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2012-2015.

0 3 4

analisis pengaruh car,fdr,npf dan bopo terhadap kinerja keuangan pada perbankan syariah di indonesia.

0 0 18

FINANCING (NPF), OPERATIONAL EFFICIENCY RATIO (OER), PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF (PPAP) DAN NET OPERATING MARGIN (NOM) TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2015.

0 2 150