Uji Asumsi Klasik Metode Analisis

Tolerance. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan Tollerance lebih dari 0,1 maka model tersebut bebas dari multikolinearitas. 20 c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. 21 Karena dalam salah satu asumsi klasik menyatakan bahwa “kov ɛ i, = σ 2 untuk setiap i, i = 1, 2, …, n.” Artinya setiap kesalahan pengganggu mempunyai varian yang sama. 22 Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji Scatter plot. Suatu model dinyatakan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada suatu sumbu Y. 23 d. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah model regresi ada korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya t-1. Model regresi yang baik adalah yang tidak adanya masalah otokorelasi. Metode pengujian yang sering 20 Duwi Priyatno, Buku Saku Analisis Data SPSS , Yogyakarta: Media Kom, 2011, h.288. 21 Duwi Priyatno, Buku Saku Analisis Data SPSS , Yogyakarta: Media Kom, 2011, h.296 22 J.Supranto, Ekonometri Buku Satu, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005, h. 151. 23 Duwi Priyatno, Buku Saku Analisis Data SPSS , Yogyakarta: Media Kom, 2011, h. 303. digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson Uji DW. Pengambilan keputusan pada uji Durbin Watson sebagai berikut: 24  du dw 4 – du maka Ho diterima, artinya tidak terjadi autokorelasi.  dw dL atau dw 4 – dL maka Ho ditolak, artinya terjadi autokorelasi.  dL dw du atau 4 – du dw 4 – dL, artinya tidak ada kepastian atau kesimpulan yang pasti. Nilai du dan dL dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson.

II. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan dengan tujuan untuk memutuskan apakah kita menerima atau menolak hipotesis mengenai parameter populasi. 25 Berikut ini adalah langkah-langkah pengujian yang digunakan untuk menguji hipotesis pada model penelitian ini. a. Uji Simultan Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat dependen. 26 Uji seluruh 24 Duwi Priyatno, Buku Saku Analisis Data SPSS , Yogyakarta: Media Kom, 2011, h. 292. 25 Boediono dan Wayan Koester, Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008, h. 434. 26 Duwi Priyatno, Buku Saku Analisis Data SPSS , Yogyakarta: Media Kom, 2011, h. 258. koefisien regresi secara serempak sering disebut dengan uji model. Nilai yang digunakan untuk melakukan uji serempak adalah nilai F hitung yang dihasilkan dari rumus. Nilai F hitung = ⁄ ⁄ Karena nilai F hitung berhubungan erat dengan nilai koefisien determinasi R 2 maka pada saat melakukan uji F, sesungguhnya menguji signifikansi koefisien determinasi R 2 . Uji F yang signifikan menunjukkan bahwa variasi variabel terikat dijelaskan sekian persen oleh variabel bebas secara bersama-sama adalah benar-benar nyata dan bukan terjadi karena kebetulan. Dengan kata lain, berapa persen variabel terikat dijelaskan oleh seluruh variabel bebas secara serempak bersama-sama, dijawab oleh koefisien determinasi R 2 , sedangkan signifikan atau tidak yang sekian persen itu, dijawab oleh uji F. Berdasarkan asumsi ini, nilai koefisien determinasi R 2 dan uji F menentukan baik tidaknya model yang digunakan. Uji keseluruhan koefisien regresi secara bersama-sama uji F dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 27 27 Anwar Sanusia, Metodologi Penelitian Bisnis, Jakarta: Salemba Empat, 2013 – Cet.III, h.137. 1. Menentukan hipotesis H : β = 0, Variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. H 1 : β ≠ 0, Variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2. Menentukan tingkat signifikan Tingkat signifikan pada pengujian ini adalah 5 artinya resiko kesalahan mengambil keputusan 5. 3. Pengambilan keputusan Uji F statistik ini menentukan model linier berganda dapat digunakan atau tidak sebagai model analisis. Dengan menggunakan kriteria ini, jika H ditolak maka model dapat digunakan karena, baik besaran maupun tanda +- koefisien regresi dapat digunakan untuk memprediksi perubahan variabel terikat akibat perubahan variabel bebas. Kriteria pengambilan keputusan mengikuti aturan berikut.  Jika F hitung ≤ F tabel ; maka H0 diterima, artinya variasi dari model regresi tidak berhasil menerangkan variasi variabel secara keseluruhan, sejauh mana pengaruhnya terhadap variabel terikat.

Dokumen yang terkait

PENGARUH SIZE, OPERATING PROFIT MARGIN DAN LEVERAGE TERHADAP PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2006 – 2010

1 59 8

Pengaruh FDR, BOPO Dan NPF Terhadap Profitabilitas (ROE) Perbankan Syariah Di Indonesia

4 58 103

Analisis inflasi, gross domestic product, net performing financing, biaya operasional dan pendapatan operasional, net margin terhadap return on asset perbankan syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 4 111

ANALISIS PENGARUH CAR, NPL DAN BOPO TERHADAP FDR PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

0 30 66

Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap Volume Pembiayaan Perbankan Syariah Di Indonesia

2 9 129

PENGARUH KONDISI EKONOMI, NPF, FDR DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh kondisi Ekonomi, NPR, FDR Dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2012-2015.

0 3 13

PENGARUHKONDISI EKONOMI, NPF, FDR DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh kondisi Ekonomi, NPR, FDR Dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2012-2015.

0 4 16

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh kondisi Ekonomi, NPR, FDR Dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2012-2015.

0 3 4

analisis pengaruh car,fdr,npf dan bopo terhadap kinerja keuangan pada perbankan syariah di indonesia.

0 0 18

FINANCING (NPF), OPERATIONAL EFFICIENCY RATIO (OER), PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF (PPAP) DAN NET OPERATING MARGIN (NOM) TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2015.

0 2 150