Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah

baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri, sedangkan laporan konsolidasi merupakan laporan bank yang bersangkutan dengan anak perusahaannya. Sedangkan dalam perbankan syariah, komponen-komponen Laporan Keuangan yang dipaparkan dalam PAPSI 2013, yaitu: 1. Laporan Posisi Keuangan 2. Laporan Laba Rugi Komprehensif 3. Laporan Perubahan Ekuitas 4. Laporan Arus Kas 5. Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil 6. Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat 7. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan, dan 8. Catatan Atas Laporan Keuangan. Analisis laporan keuangan adalah untuk mendapatkan gambaran kondisi keuangan perusahaan sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan perusahaan di masa yang akan datang. Menurut Harahap 2006; 190, menyatakan bahwa: “Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non- kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.” Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada para pemakai laporan keuangan dengan berbagai teknik dan metode yang berguna untuk menilai kinerja, keputusan investasi dan memprediksi keadaan perusahaan di masa yang akan datang. 7 Menurut Harahap terdapat beberapa teknik laporan keuangan sebagai berikut: 8 1. Perbandingan Laporan Keuangan 2. Seri Trend atau Angka Indeks 3. Laporan Keuangan Common Size Bentuk Awam 4. Analisis Rasio 5. Analisis Khusus; berupa Ramalan Kas, Analisis Perubahan Posisi Keuangan, Laporan Variasi Gross Margin, Analisis Break Even, Analisis Dupont. Pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan satu teknik analisis laporan keuangan yaitu dengan Analisis Rasio. Rasio laporan keuangan adalah 7 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah,Banten: UIN Jakarta Press, 2013, h.56 8 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah,Banten: UIN Jakarta Press, 2013, h.63 perbandingan antara pos-pos tertentu dengan pos lain yang memiliki hubungan signifikan berarti. Analisis rasio pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua cara: 9 a. Membandingkan rasio sekarang dengan rasio-rasio dari waktu yang telah lalu. b. Membandingkan rasio-rasio ini dengan perusahaan yang sejenis. Dari dasar inilah, variabel-variabel Dependen dan Independen dalam penelitian ini menggunakan beberapa rasio yang ada di dalam laporan keuangan bank syariah sebagai proxy dari beberapa faktor kinerja bank untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisis, yaitu diantaranya:

C. Net Operating Margin NOM

I. Rentabilitas Bank Syariah

Rentabilitas merupakan kemampuan suatu bank untuk menghasilkan laba. Terdapat beberapa Rasio sebagai penilaian kuantitatif faktor rentabilitas, diantaranya sebagai berikut: 10  Satu Rasio Utama: Net Operating Margin NOM  Lima Rasio Penunjang: Return on Assets ROA, Rasio Efisiensi kegiatan Operasional REO, rasio aktiva yang dapat menghasilkan 9 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah,Banten: UIN Jakarta Press, 2013, h.65. 10 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 924DPbs tahun 2007 Pendapatan, Diversifikasi pendapatan, Proyeksi Pendapatan Bersih Operasional Utama PPBO.  Rasio Pengamatan: Net structural operating margin, Return on equity ROE, Komposisi penempatan dana pada surat berhargapasar keuangan, Disparitas imbal jasa tertinggi dengan terendah, Pelaksanaan fungsi edukasi, Pelaksaan Fungsi Sosial, Korelasi antara tingkat bunga di pasar dengan returnbagi hasil yang diberikan oleh bank syariah, Rasio Bagi hasil dana investasi, dan Penyaluran dana yang diwrite-off dibandingkan biaya operasional.

II. Pengertian Net Operating Margin NOM

Net Operating Margin merupakan rasio utama Rentabilitas pada bank syariah untuk mengetahui kemampuan aktiva produktif dalam menghasilkan laba. 11 Net Operating Margin juga dapat diartikan rasio rentabilitas untuk mengetahui kemampuan aktiva produktif dalam menghasilkan laba melalui perbandingan pendapatan operasional dan beban operasional dengan rata-rata aktiva produktif. 12 11 Bank Indonesia, Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan BankJakarta: Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral, 2012, h. 183. 12 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah,Banten: UIN Jakarta Press, 2013, h.101 Net Operating Margin dapat dilihat dari dua perspektif. Jika dilihat dari perspektif pertama yaitu dari sisi sifat kompetitif bank dan sisi rentabilitas, margin yang kecil mengindikasikan sistem perbankan yang kompetitif dengan biaya intermediasi yang rendah, namun disisi rentabilitas margin yang tinggi menggambarkan stabilitas dari sistem perbankan ini dilatarbelakangi bank yang dapat menambahkan margin yang tinggi ke dalam rentabilitas dan modal sehingga dapat melindungi dari resiko. Namun jika dilihat dari perspektif kedua yaitu dari sifat efisiensi bank, margin yang lebih tinggi biasanya mengindikasikan rendahnya efisiensi sektor perbankan, ditandai dengan biaya yang tinggi karena ketidakefisienan perbankan dengan rendahnya investasi dan rendahnya aktivitas ekonomi. Tingginya margin juga dapat mengindikasikan tingginya risiko karena kebijakan yang tidak tepat dari sektor perbankan. 13

II. Rumus Perhitungan Net Operating Margin NOM

Dokumen yang terkait

PENGARUH SIZE, OPERATING PROFIT MARGIN DAN LEVERAGE TERHADAP PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2006 – 2010

1 59 8

Pengaruh FDR, BOPO Dan NPF Terhadap Profitabilitas (ROE) Perbankan Syariah Di Indonesia

4 58 103

Analisis inflasi, gross domestic product, net performing financing, biaya operasional dan pendapatan operasional, net margin terhadap return on asset perbankan syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 4 111

ANALISIS PENGARUH CAR, NPL DAN BOPO TERHADAP FDR PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

0 30 66

Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap Volume Pembiayaan Perbankan Syariah Di Indonesia

2 9 129

PENGARUH KONDISI EKONOMI, NPF, FDR DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh kondisi Ekonomi, NPR, FDR Dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2012-2015.

0 3 13

PENGARUHKONDISI EKONOMI, NPF, FDR DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh kondisi Ekonomi, NPR, FDR Dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2012-2015.

0 4 16

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh kondisi Ekonomi, NPR, FDR Dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2012-2015.

0 3 4

analisis pengaruh car,fdr,npf dan bopo terhadap kinerja keuangan pada perbankan syariah di indonesia.

0 0 18

FINANCING (NPF), OPERATIONAL EFFICIENCY RATIO (OER), PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF (PPAP) DAN NET OPERATING MARGIN (NOM) TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2015.

0 2 150