dipergunakan setiap saat untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bank, seperti: kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, dan warkat dalam
proses penagihan dan aktiva tetap serta inventaris berbentuk tanah, gedung kantor, peralatan kantor, peralatan promosi, dan lain-lain.
B. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah
Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi keuangan bank secara keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi bank yang
sesungguhnya, termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Laporan ini juga menunjukkan kinerja manajemen bank selama satu periode. Keuntungan dengan
membaca laporan ini pihak manajemen dapat memperbaiki kelemahan yang ada serta mempertahankan kekuatan yang dimilikinya. Laporan keuangan di samping
menggambarkan kondisi keuangan suatu bank juga menilai kinerja manajemen bank yang bersangkutan. Penilaian kinerja manajemen akan menjadi patokan
apakah manajemen berhasil atau tidak dalam menjalankan kebijakan yang telah digariskan oleh perusahaan.
5
Dalam praktiknya, jenis-jenis laporan keuangan bank yang dimaksud adalah sebagai berikut:
6
1. Neraca, merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan bank pada tanggal tertentu. Posisi keuangan yang dimaksudkan adalah posisi aktiva
5
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: Rajawali Pers,2012-Ed.Rev, h. 280-281.
6
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: Rajawali Pers,2012-Ed.Rev, h. 284.
harta, pasiva kewajiban dan ekuitas suatu bank. Penyusunan komponen di dalam neraca didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh tempo.
2. Laporan Komitmen dan Kontinjensi, Laporan komitmen merupakan suatu ikatan atau kontrak yang berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara
sepihak dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi. Sedangkan laporan kontinjensi merupakan tagihan atau kewajiban
bank yang kemungkinan timbulnya tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang.
3. Laporan laba rugi, merupakan laporan keuangan bank yang menggambarkan hasil usaha bank dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan ini tergambar
jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan serta jumlah biaya dan jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.
4. Laporan arus kas, merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan bank, baik yang berpengaruh langsung maupun
tidak langsung terhadap kas. 5. Catatan atas Laporan Keuangan, merupakan laporan yang berisi catatan
tersendiri mengenai Posisi Devisa Neto, menurut jenis mata uang dan aktivitas lainnya.
6. Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi, Laporan Gabungan merupakan laporan dari seluruh cabang-cabang bank yang bersangkutan,
baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri, sedangkan laporan konsolidasi merupakan laporan bank yang bersangkutan dengan anak
perusahaannya. Sedangkan dalam perbankan syariah, komponen-komponen Laporan Keuangan
yang dipaparkan dalam PAPSI 2013, yaitu: 1. Laporan Posisi Keuangan
2. Laporan Laba Rugi Komprehensif 3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas 5. Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil
6. Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat 7. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan, dan
8. Catatan Atas Laporan Keuangan. Analisis laporan keuangan adalah untuk mendapatkan gambaran kondisi
keuangan perusahaan sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan perusahaan di masa yang akan datang. Menurut Harahap 2006; 190, menyatakan
bahwa: “Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna