III. Likuiditas Bank Syariah
27
Likuiditas secara luas dapat didefenisikan sebagai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana cash flow dengan segera dan dengan biaya yang
sesuai. Likuiditas penting bagi bank untuk menjalankan transaksi bisnis sehari-hari, mengatasi kebutuhan dana yang mendesak, memuaskan
permintaan nasabah terhadap pinjaman, dan memberikan fleksibilitas dalam meraih kesempatan investasi yang menarik dan menguntungkan. Likuiditas
yang tersedia harus cukup, tidak boleh terlalu kecil sehingga mengganggu kebutuhan operasional sehari-hari, tetapi juga tidak boleh terlalu besar karena
akan menurunkan efisiensi dan berdampak pada rendahnya tingkat profitabilitas atau rentabilitas.
Kemudahan yang diberikan pihak bank dalam memberikan pinjaman atau melakukan investasi karena terlalu dituntut untuk memanfaatkan
kelebihan likuiditas merupakan penyebab utama terjadinya risiko kredit. Risiko kredit muncul jika bank tidak memperoleh kembali cicilan pokok dari
pinjaman dan bagi hasil dari investasi yang sedang dilakukannya. Peningkatan resiko ini akan berdampak pada pengurangan pendapatan,
sehingga bank mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban membayar utang-utangnya. Hal ini semakin berat ketika bank akan mengeksekusi kredit
27
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: GEMA INSANI,2009, h. 178.
macetnya, bank tidak akan memperoleh hasil yang memadai karena jaminan yang ada tidak sebanding dengan besarnya kredit yang diberikan.
H. Tinjauan Studi Terdahulu
Dilatar belakangi oleh jarangnya penelitian terdahulu terkait Net operating Margin NOM pada perbankan syariah, Maka peneliti memaparkan beberapa
penelitian terdahulu yang mendukung hasil penelitian dan penelitian terkait Net Interest Margin pada perbankan konvensional, diantaranya adalah:
Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu
No. Identitas Peneliti Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Alat Analisis Hasil
1. Mufti Nur Cahyo,
Mahasiswa FEB Universitas
Diponegoro 2009.
Analisis Faktor- Faktor Yang
Mempengaruhi Margin Bank
Umum Syariah Studi pada Bank
Umum Syariah di Indonesia periode
Variabel Dependen
adalah Margin Bank.
Variabel Independen
adalah Risiko Pembiayaan,
Regresi Linier Berganda
Risiko Pembiayaan,
BOPO, primary ratio, dan
opportunity cost berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap