Manajemen Aset dan Liabilitas

hal itu akan menentukan kemampuan bank untuk meningkatkan daya tariknya bagi nasabah untuk menginvestasikan dananya melalui bank tersebut. 19

E. Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO I. Pengertian BOPO

Menurut Sidabalok dan Viverita, BOPO yang bagus dicerminkan dari kemampuan untuk mengelola profitabilitas aktivanya dengan biaya lebih rendah. Variabel ini diharapkan memiliki hubungan positif dengan margin bank. Ini berarti semakin tinggi BOPO bank semakin tinggi bank menetapkan marginnya. Rendahnya BOPO mencerminkan kualitas manajemen yang tinggi pada bank. Semakin rendah rasio ini semakin bagus karena bank menghasilkan banyak pendapatan operasional dari pengelolaan aktivanya dengan biaya operasional yang rendah.Variabel ini dihitung dengan rasio antara biaya operasional dibagi pendapatan operasional. 20 Rasio biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. 21 Semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank 19 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: GEMA INSANI,2009, h. 177. 20 Mufti Nur Cahyo, “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Margin Bank Umum Syariah ”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro Semarang, 2013, h.33 21 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, Jakarta: Ghalia Indonesia, cetakan Kedua, 2009, h. 119-120. tersebut, karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan. 22

II. Rumus Perhitungan BOPO

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut. BOPO = Sumber: sesuai SE No.623DPNP2004 Biaya operasional yang digunakan dalam rumus di atas adalah beban operasional termasuk kekurangan PPAP. Dan pendapatan operasional yang digunakan adalah pendapatan operasional setelah bagi hasil. 23 Tabel 2.3 Kriteria penilaian BOPO Kriteria Keterangan Peringkat 1: BOPO ≤ 83 Rendah Peringkat 2: 83 BOPO ≤ 85 Cukup Rendah Peringkat 3: 85 BOPO ≤ 87 Rendah Peringkat 4: 87 BOPO ≤ 89 Cukup Tinggi Peringkat 5: BOPO 90 Tinggi Sumber: Kodifikasi Penilaian Tingkat Kesehatan BI,2012 22 Muhammad Fazlur Rachmad, “Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas UUS PT. Bank X Menggunakan Rasio Keuangan,” Tesis S2 Program Pasca Sarjana, Universitas Indonesia, Jakarta, 2009, h.45. 23 Bank Indonesia, “Kodifikasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank”.

F. Financing to Deposit Ratio FDR

I. Pengertian FDR

Dalam kamus Bank Indonesia, FDR merupakan rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga DPK yang diterima oleh bank. FDR sering dianalogkan dengan LDR, rasio yang digunakan Bank Konvensional. Loan to Deposit Ratio LDR merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. 24 Begitu juga FDR sebagai rasio Likuiditas Bank Syariah dapat mengukur komposisi jumlah pembiayan yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana pihak ketiga dan modal sendiri yang digunakan. Maksimal FDR yang diperkenankan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 110. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. 25

II. Rumus Perhitungan FDR

FDR dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: 26 FDR = 24 Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: Rajawali Pers,2012-Ed.Rev, h. 319. 25 Rr. Tini Anggraeni, “Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Syariah”. 26 Suryani, “Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia,” Walisongo, Volume 19, Nomor 1 Mei 2011: h. 60.

Dokumen yang terkait

PENGARUH SIZE, OPERATING PROFIT MARGIN DAN LEVERAGE TERHADAP PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2006 – 2010

1 59 8

Pengaruh FDR, BOPO Dan NPF Terhadap Profitabilitas (ROE) Perbankan Syariah Di Indonesia

4 58 103

Analisis inflasi, gross domestic product, net performing financing, biaya operasional dan pendapatan operasional, net margin terhadap return on asset perbankan syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 4 111

ANALISIS PENGARUH CAR, NPL DAN BOPO TERHADAP FDR PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

0 30 66

Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap Volume Pembiayaan Perbankan Syariah Di Indonesia

2 9 129

PENGARUH KONDISI EKONOMI, NPF, FDR DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh kondisi Ekonomi, NPR, FDR Dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2012-2015.

0 3 13

PENGARUHKONDISI EKONOMI, NPF, FDR DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh kondisi Ekonomi, NPR, FDR Dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2012-2015.

0 4 16

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh kondisi Ekonomi, NPR, FDR Dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2012-2015.

0 3 4

analisis pengaruh car,fdr,npf dan bopo terhadap kinerja keuangan pada perbankan syariah di indonesia.

0 0 18

FINANCING (NPF), OPERATIONAL EFFICIENCY RATIO (OER), PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF (PPAP) DAN NET OPERATING MARGIN (NOM) TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2015.

0 2 150