30
informasi yang terus berlangsung berdasarkan asumsi informasi berubah dalam ketepatannya.
2.1.6.1.3 Evaluasi Alternatif
Konsumen mempelajari merek-merek yang tersedia dan ciri-cirinya. Informasi ini digunakan untuk mengevaluasi semua alternatif yang ada dalam
menentukan keputusan pembeliannya. Setidaknya ada dua kriteria evaluasi alternatif. Pertama, manfaat yang diperoleh dengan membeli produk. Kedua,
kepuasan yang diharapkan. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, ketika berbagai alteratif telah
diperoleh, konsumen melakukan evaluasi alternatif. Evaluasi alternatif tersebut, dalam keberadaannya ditentukan oleh keterlibatan konsumen dengan produk yang
akan dibelinya. Keterlibatan emosional dan keterlibatan tahan lama dikategorikan sebagai konsumen yang mempunyai keterlibatan tinggi. Keterlibatan konsumen
yang tinggi menyebabkan konsumen lebih banyak mencari informasi dan menyeleksi informasi serta lebih hati-hati dalam keputusan pembeliannya.
2.1.6.1.4 Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian didasarkan pada penilaian yang dibentuk mengenai nilai pemasaran yang dilakukan pemasar. Proses pengambilan keputusan
pembelian pada setiap orang pada dasarnya adalah sama, hanya saja semua proses tersebut tidak semua dilaksanakan oleh para konsumen. Berdasarkan tujuan
pembelian, konsumen dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu konsumen akhir atau individual dan konsumen organisasional atau konsumen
industrial. Konsumen akhir terdiri atas individu dan rumah tangga yang
31
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi. Sedangkan konsumen organisasional terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang dan
lembaga non-profit, tujuan pembeliannya adalah untuk keperluan bisnis atau meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
2.1.6.1.5 Perilaku Pasca Pembelian
Konsumen akan mempengaruhi perilaku konsumen berikutnya. Jika konsumen merasa puas maka ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih
tinggi untuk membeli produk itu lagi. Konsumen yang merasa puas cenderung akan mengatakan hal-hal yang baik mengenai suatu produk terhadap orang lain.
Sebaliknya apabila konsumen merasa tidak puas, maka konsumen akan memungkinkan melakukan salah satu dari dua tindakan ini yaitu membuang
produk atau mengembalikan produk tersebut atau mereka mungkin berusaha untuk rnengurangi ketidakpuasan dengan mencari informasi yang mungkin
memperkuat nilai produk tersebut.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Daftar Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Judul Variabel
Hasil
1. Wiranata
2013 Analisis Pengaruh Motivasi
Konsumen, Persepsi Kualitas, dan Sikap Konsumen terhadap
Pembelian Produk Ponsel Nokia Studi pada Pengguna
Nokia di Semarang Motivasi Konsumen,
Persepsi Kualitas, dan Sikap Konsumen
Independen, Keputusan Pembelian
Dependen Variabel motivasi
dan persepsi berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian.
32
2. Sasongko
2012 Analisis Pengaruh Motivasi
Konsumen, Persepsi Kualitas, dan Sikap Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian PC Tablet iPad Studi pada
Konsumen iPad di Semarang Motivasi Konsumen,
Persepsi Kualitas, dan Sikap Konsumen
Independen Keputusan Pembelian
Dependen Variabel sikap
berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian
3. Winahyu
2012 Pengaruh Kualitas Layanan
terhadap Kepuasan Konsumen pada Depot Air Minum Isi
Ulang di Tirta Mulya. Tangibles, Reliability,
Responsiveness, Assurance, dan
Emphaty Independen Kepuasan Konsumen
dependen. Kualitas Layanan
berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan konsumen.
4. Hanifa
2011 Analisis Pengaruh Faktor-
faktor Psikologis Terhadap Keputusan Konsumen untuk
Melakukan Pembelian Air Mineral Aqua Studi Kasus
Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi
USU Medan Motivasi, Persepsi,
Pembelajaran, Keyakinan dan Sikap
Independen
Keputusan Pembelian Dependen
Motivasi, Persepsi, Pembelajaran,
Keyakinan dan Sikap berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian.
5. Jarwoko
2011 Analisis Pengaruh Faktor
Psikologis Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Air
Minum Isi Ulang Motivasi, Persepsi,
Pengetahuan, Keyakinan dan Sikap
Konsumen Independen
Keputusan Pembelian Dependen
Faktor Psikologis berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan
pembelian air minum isi ulang
Sumber: Wiranata 2013, Sasongko 2012, Winahyu 2012, Hanifa 2011, Jarwoko 2011
2.3 Kerangka Konseptual
Mulyadi 2013:4 menyebutkan bahwa tiga faktor utama yang mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan, yaitu:
33
1. Faktor Psikologis Faktor psikologis mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap dan
kepercayaan merupakan faktor psikologis yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
2. Pengaruh faktor situasional Faktor situasional mencakup keadaan sarana dan prasarana tempat belanja,
waktu berbelanja, penggunaan produk, dan kondisi saat pembelian. 3. Pengaruh faktor sosial
Faktor sosial mencakup undang-undang atau peraturan, keluarga, kelompok, referensi, kelas sosial dan budaya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen akan mendasari variasi hasil proses keputusan konsumen. Namun untuk tiap produk atau jasa memiliki
faktor-faktor yang berbeda pula tergantung dari perilaku konsumennya. Dengan kata lain, ada faktor yang dominan pada pembelian suatu produk sementara faktor
lain kurang berpengaruh. Pada penelitian ini penulis memilih beberapa faktor psikologis sebagai faktor
yang dominan mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian air minum isi ulang Anugrah Water. Maka sebuah model untuk penelitian ini
yang nampak pada Gambar 2.4. Model tersebut terdiri dari dua variabel independen diantaranya motivasi dan persepsi; satu variabel dependen yaitu
keputusan pembelian serta satu variabel intervening yaitu sikap konsumen.
34
Sumber: kumpulan berbagai jurnal dan skripsi yang diolah
Gambar 2.4 Kerangka Konseptual 2.4
Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan atau jawaban sementara tentang hubungan antar variabel dalam penelitian, dan merupakan pernyataan paling spesifik.
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual maka peneliti menetapkan hipotesis di dalam penelitian ini yaitu:
1. Motivasi dan Persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sikap Konsumen air minum isi ulang Anugrah Water pada mahasiswa Universitas
Sumatera Utara. 2. Motivasi dan Persepsi serta Sikap Konsumen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan Pembelian air minum isi ulang Anugrah Water pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
3. Motivasi dan Persepsi melalui Sikap Konsumen sebagai variabel intervening berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian air minum
isi ulang Anugrah Water pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Motivasi
Persepsi Keputusan
Pembelian Sikap
Konsumen
35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menghubungkan dua
variabel atau lebih untuk melihat pengaruh Sugiyono, 2008: 11. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih berdasarkan
pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan suatu penaksiran Situmorang, 2010: 86. Oleh karena itu penelitian ini akan menganalisis pengaruh motivasi
dan persepsi terhadap sikap konsumen serta dampaknya pada keputusan pembelian air minum isi ulang Anugrah Water pada Mahasiswa Universitas
Sumatera Utara.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada mahasiswa pemakai air minum isi ulang Anugrah Water yang bertempat tinggal di Pintu satu sampai dengan Pasar satu
Padang bulan Medan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan selesai.
3.3 Batasan Operasional
Batasan Operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas X
: Motivasi : Persepsi
36
2. Variabel intervening : Sikap konsumen
3. Variabel terikat : Keputusan pembelian
Penelitian ini hanya dibatasi pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang bertempat tinggal di Pintu satu sampai dengan Pasar satu Padang bulan
Medan yang mengonsumsi air minum isi ulang Anugrah Water.
3.4 Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan pada suatu variabel dengan memberikan arti dan membenarkan kegiatan atau suatu operasional yang
diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Penguraian defenisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti merupakan suatu cara untuk mempermudah
pengukuran pengukuran variabel penelitian, juga memberikan batasan-batasan pada obyek yang diteliti.
1. Variabel independen yang dilambangkan dengan X adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik secara positif atau negatif Ferdinand,
2006:26. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel bebas adalah: a. Motivasi
, yaitu dorongan kebutuhan dan keinginan dari dalam diri untuk tujuan memperoleh suatu kepuasan dari mengkonsumsi air minum.
b. Persepsi , yaitu berkaitan dengan tanggapan konsumen terhadap
keberadaan air minum isi ulang yang menjadi pilihannya.
37
2. Variabel Intervening adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen sehingga menjadi
hubungan tidak langsung Sugiyono, 2008:63. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah:
a. Sikap konsumen yaitu: perasaan suka atau tidak suka seseorang terhadap air minum isi ulang Anugrah water
3. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen Sugiyono, 2008:61. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah: a. Keputusan pembelian yaitu: sebuah proses penilaian dan pemilihan
dari berbagai alternatif yang dianggap paling menguntungkan. Berdasarkan defenisi operasional yang dikemukakan diatas, maka peneliti
merumuskan mekanisme penganalisaan variabel pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Defenisi Operasional
Indikator Skala
Pengukuran
Motivasi Dorongan kebutuhan dan
keinginan dari dalam diri untuk tujuan memperoleh
kepuasan terhadap air minum.
• Kebutuhan air minum yang bersih
• Kebutuhan akan manfaat air minum yang dikonsumsi
• Kebutuhan akan pelayanan yang memuaskan
Likert
Persepsi Tanggapan konsumen
terhadap air minum isi ulang yang menjadi
pilihannya. • Kebersihan air minum isi ulang
• Kesesuaian harga yang diberikan
• Kemudahan dalam memperoleh barang
Likert
38
Sikap Konsumen
Perasaan suka atau tidak suka seseorang terhadap
air minum isi ulang Anugrah Water.
• Kepercayaan tentang informasi yang didapatkan
• Berminat mengonsumsi produk • Lebih suka air isi ulang merek
Anugrah Water dibandingkan isi ulang merek lainnya
Likert
Keputusan Pembelian
Sebuah proses penilaian dan pemilihan dari
berbagai alternatif yang dianggap paling
menguntungkan. • Mencari informasi tentang air
minum • Membandingkan produk
• Pemilihan produk Likert
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert, yaitu sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2014:152. Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia,
kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam skala Likert. Kriteria pengukurannya
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Skala Likert pada Pertanyaan Tertutup
Pilihan Jawaban Skor
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Kurang Setuju KS 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber: Sugiyono 2014:152
39
3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
Menurut Sugiyono 2014:148, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan kualitas dan ciri tersebut, populasi dapat dipahami
sebagai sekelompok individu atau objek pengamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa USU
yang masih terdaftar aktif perkuliahaan yang mengonsumsi Air Minum Isi Ulang Anugrah Water dan bertempat tinggal di Pintu satu sampai dengan Pasar satu
Padang bulan Medan.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2014:149. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan accidental sampling, yaitu “teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulaninsidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data”
Sugiyono, 2014: 149. Responden yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah mahasiswa USU yang mengonsumsi Air Minum Isi Ulang Anugrah
Water dan tinggal di Pintu satu sampai dengan Pasar satu Padang bulan Medan. Menurut Supramono dan Haryanto 2005:119, untuk menentukan jumlah sampel
yang tidak diketahui secara pasti populasinya maka digunakan rumus:
40
Keterangan: n
= Jumlah sampel Zα = Nilai tabel Z berdasarkan α
Bila α = 0,05 maka Z = 1,67 Bila α = 0,01 maka Z = 1,96
p = Ekstimator proporsi populasi q
= 1 - p d
= Penyimpangan yang di tolerir = 10 n =
n = 80,67 n = 81 orang
Pada pra survey yang peneliti lakukan terhadap 30 mahasiswa Universitas Sumatera Utara, ada 21 orang yang mengonsumsi air minum isi ulang Anugrah
Water. Maka nilai p adalah x 100 = 70 dan nilai q adalah 30.
Dengan demikian jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah 81 orang.
41
3.7 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tanpa perantara. Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan hasil
penyebaran kuesioner pada sampel yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini, menggunakan data primer dari konsumen yang merupakan pembeli
buyer dan pemakai user Air Minum Isi Ulang Anugrah Water yang tinggal di Pintu satu sampai dengan Pasar satu Padang bulan Medan.
2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung ada
perantara. Baik berupa keterangan maupun literatur yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
berasal dari majalah, internet, dan surat kabar.
3.8 Metode Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan langsung dari pengisian kuesioner angket yang ditujukan kepada responden tentang tanggapan atau
pandanganya terhadap program motivasi, persepsi, sikap konsumen, dan keputusan pembelian produk Air Minum Isi Ulang Anugrah Water.
42
2. Wawancara Interview Merupakan suatu jenis pengumpulan data dimana peneliti mengajukan
pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi apakah responden yang ditemui adalah pemakai Air Minum Isi Ulang Anugrah Water.
3. Studi Dokumentasi Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang
diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal, majalah, internet yang menjadi bahan referensi pendukung bagi peneliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data Isgiyanto, 2009:7. Uji
validitas dilakukan untuk mendapatkan data yang valid. Valid diartikan bahwa instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur
Sugiyono, 2014:156. Uji kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
Jika maka pertanyaan tersebut valid
Jika maka pertanyaan tersebut tidak valid
Uji validitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS.
43
Tabel 3.3 Uji Validitas
Item – Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted Scale
Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation Cronbachs
Alpha if Item Deleted
VAR00001 44,90
17,679 ,621
,838 VAR00002
44,73 17,789
,556 ,842
VAR00003 44,47
18,395 ,448
,848 VAR00004
45,07 18,547
,524 ,845
VAR00005 44,93
18,064 ,477
,846 VAR00006
44,77 17,978
,405 ,852
VAR00007 45,27
16,202 ,607
,838 VAR00008
45,33 16,368
,720 ,829
VAR00009 45,03
16,999 ,542
,842 VAR00010
44,77 18,392
,430 ,849
VAR00011 44,80
17,614 ,491
,846 VAR00012
45,30 16,286
,581 ,840
Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, 2015 Interpretsi item total statistic yaitu:
1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata jika variabel tersebut dihapus, misalnya jika butir item satu dihapus maka rata-rata variabel
sebesar 44,90, jika butir item dua dihapus maka rata-rata totalnya bernilai 44,73 dan seterusnya.
2. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika butir item satu dihapus maka besarnya variance sebesar 17,679, sedangkan jika
butir item dua dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 17,789, dan begitu seterusnya.
3. Corrected item total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument.
Nilai pada kolom corrected item total correlation merupakan nilai
44
yang akan dibandingkan dengan pada = 0,05 dengan derajat bebas df
= n-2 = 28 pada uji dua arah adalah 0,361.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas
No Butir Instrumen
Nilai r tabel
Corrected Item–Total
Correlation Keterangan
1 P1
0,361 0,621
Valid 2
P2 0,361
0,556 Valid
3 P3
0,361 0,448
Valid 4
P4 0,361
0,524 Valid
5 P5
0,361 0,477
Valid 6
P6 0,361
0,405 Valid
7 P7
0,361 0,607
Valid 8
P8 0,361
0,720 Valid
9 P9
0,361 0,542
Valid 10
P10 0,361
0,430 Valid
11 P11
0,361 0,491
Valid 12
P12 0,361
0,581 Valid
Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, 2015
3.9.2 Uji Reliabilitas
Menurut Isgiyanto 2009:8, reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan
pengukur dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat pengukur yang sama pula. Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang
digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha
45
0,80. Uji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS. Setelah pernyataan dinyatakan valid dalam uji validitas,
maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: Jika
maka pernyataan tersebut reliabel Jika
maka pernyataan tersebut tidak reliable
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas
No Butir Instrumen
Nilai Cronbach’s
Alpha Cronbach’s
Alpha if Item Deleted
Keterangan
1 P1
0,8 0,838
Reliabel 2
P2 0,8
0,842 Reliabel
3 P3
0,8 0,848
Reliabel 4
P4 0,8
0,845 Reliabel
5 P5
0,8 0,846
Reliabel 6
P6 0,8
0,852 Reliabel
7 P7
0,8 0,838
Reliabel 8
P8 0,8
0,829 Reliabel
9 P9
0,8 0,842
Reliabel 10
P10 0,8
0,849 Reliabel
11 P11
0,8 0,846
Reliabel 12
P12 0,8
0,840 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian Data Diolah, 2015 Tabel 3.5 meneunjukkan bahwa nilai Cronbach’s alpha if item deleted setiap
butir instrumen lebih besar dari 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan reliabel. Reliabilitas instrumen juga dapat dilihat pada tabel.
46
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items
,854 12
Sumber: Hasil penelitian data diolah, 2015
3.10 Uji Asumsi Klasik
Agar mendapatkan perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
3.10.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas pada penelitian ini
digunakan Kolmogrov-smirnov. Jika Kolmogrov-smirnov hitung 0,05, maka sebaran data dikatakan mendekati distribusi normal atau normal. Sebaliknya, jika
kolmogrov-smirnov 0,05 maka sebaran data dikatakan tidak mendekati distribusi normal Ghozali, 2005.
3.10.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
47
3.10.3 Uji Multikolinearitas
Variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna.
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui aplikasi
SPSS. Nilai umum yang dapat di pakai adalah nilai Tolerance 1, atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas.
3.11 Teknik Analisis Data
3.11.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
3.11.2 Analisis Jalur Path analysis
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis jalur Path Analysis. Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier
berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel model causal yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan teori Ghozali, 2005:35. Untuk menguji pengaruh motivasi dan persepsi terhadap keputusan
pembelian dengan sikap konsumen sebagai variabel intervening maka akan dilakukan dengan perhitungan berikut:
48
Dimana: = motivasi
= persepsi = keputusan pembelian
= sikap konsumen
Gambar: 3.1 Pengaruh Motivasi dan Persepsi Terhadap Keputusan Pembelian dengan Sikap Konsumen sebagai Variabel
Intervening
Pengaruh langsung motivasi dan persepsi ke keputusan pembelian = Pengaruh tak langsung motivasi dan persepsi ke keputusan pembelian =
x
3.11.3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah besarnya pengaruh bersama-sama variabel
eksogen terhadap variabel endogen yang dapat dijelaskan oleh model persamaan jalur. Nilai
persamaan jalur yang makin mendekati 100 menunjukkan bahwa makin banyak keragaman variabel eksogen terhadap variabel endogen yang dapat
dijelaskan dari persamaan jalur tersebut.
Y = +
+
Motivasi
Persepsi Sikap
Konsumen Keputusan
Pembelian
49
= ….
Dimana: = koefisien determiinasi
= koefisien jalur terhadap y
= koefisien korelasi antara variabel endogen y dan variabel eksogen
3.11.4 Uji Signifikan Simultan Uji – F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: :
= 0 motivasi dan persepsi secara simultan tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian air minum isi ulang Anugrah Water pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
: =
= 0 motivasi dan persepsi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian air minum isi ulang Anugrah Water pada
mahasiswa Universitas Sumatera Utara. :
= 0 motivasi dan persepsi secara simultan tidak berpengaruh
signifikan terhadap sikap konsumen air minum isi ulang Anugrah Water pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
50
: =
= 0 motivasi dan persepsi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen air minum isi ulang Anugrah Water pada
mahasiswa Universitas Sumatera Utara. :
0 motivasi, persepsi dan sikap konsumen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian air minum
isi ulang Anugrah Water pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara. :
= 0 motivasi, persepsi dan sikap konsumen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian air minum isi
ulang Anugrah Water pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
diterima jika pada = 5
ditolak jika pada = 5
3.11.5 Uji signifikan Parsial Uji – t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial individual terhadap variasi variabel terikat.
Rumusan hipotesis dalam pegujian ini adalah sebagai berikut: a. Motivasi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian
: 0 motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian. :
= 0 motivasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
51
b. Persepsi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian :
0 persepsi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
: = 0 persepsi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
c. Motivasi mempunyai pengaruh terhadap sikap konsumen :
0 motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen
: = 0 motivasi berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen
d. Persepsi mempunyai pengaruh terhadap sikap konsumen :
0 persepsi tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen
: = 0 persepsi berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen
e. Sikap konsumen mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian :
0 sikap konsumen tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
: = 0 sikap konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
ditolak jika pada = 5
diterima jika pada = 5
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Depot Air minum isi ulang Anugrah Water adalah salah satu depot yang melakukan proses pengolahan air bersih menjadi air minum tanpa merek dan
menjual secara langsung kepada konsumen dilokasi pengolahan. Depot tersebut berada di kota Medan yang didirikan pada Mei 2009 oleh Bapak Suhardi
Sembiring. Air yang dihasilkan berasal dari mata air pegunungan di daerah Berastagi yang telah dinyatakan kebersihannya oleh Kepmenkes tahun 2009
sehingga air tersebut layak untuk dikonsumsi. Awal berdirinya Anugrah Water hanya sebagai penyalur air minum dalam
kemasan merek Aqua yang dapat menjual hampir 60 galon per hari. Seiring perkembangan zaman, pemilik mulai melihat besarnya peluang jika menghasilkan
air minum sendiri. Hal itu didukung oleh lokasi tempat yang sangat strategis yaitu berada tidak jauh dari Universitas dan beberapa Amik di daerah tersebut, Depot
Anugrah Water juga berada disekitar Mahasiswa yang tinggal sebagai anak kos. Dilihat dari segi permodalan, Depot air minum ini termasuk bentuk usaha
perorangan dimana bangunan, peralatan dan perlengkapan maupun gaji karyawan merupakan modal pribadi private financial. Pada September 2009, Anugrah
Water memproduksi produk air minum isi ulang pertamanya dibantu oleh 2 orang karyawannya yaitu dalam bentuk isi ulang galon Aqua dan dapat menjual 35
galon. Selanjutnya, mereka memasarkan produk mereka yaitu dimulai dari pintu
53
satu Padang bulan USU sampai ke Pasar satu Padang bulan yang termasuk diantaranya Gang Sarman, Gang sarmin, Gang sahabat, gang keluarga, gang
paten, dll. Setelah lebih dari 5 tahun beroperasi, Depot Anugrah Water kini memiliki 7 karyawan yang mampu menjual lebih dari 130 galon perhari.
a. Visi Depot Anugrah Water Depot Anugrah Water memiliki tujuan dalam menjalankan usahanya, yaitu
berusaha untuk selalu yang terdepan dalam bidang usaha yang dijalaninya. Menjadi yang terdepan dalam segi kualitas air yang dihasilkan, maupun kualitas
pelayanan yang diberikan. Depot Anugrah Water berharap bisa menjadi nomor satu dihati para konsumennya.
b. Misi Depot Anugrah Water Untuk mencapai visinya, Depot Anugrah Water memiliki misi-msi yaitu
diantaranya: memberikan air dari mata air terbaik untuk diproses menjadi air yang siap minum, bersikap ramah kepada pelanggan yang ingin memesan langsung
ataupun melalui telepon, serta berusaha secepat mungkin mengantarkan pesanan kepada pelanggan-pelanggannya.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Metode Analisis Deskriptif
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah dua belas 12 butir pernyataan, yakni tiga
butir pernyataan untuk variabel motivasi , tiga butir pernyataan untuk variabel
persepsi , tiga butir pernyataan untuk variabel sikap konsumen , dan tiga
butir pernyataan untuk variabel keputusan pembelian . Populasi dalam
54
penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang tinggal di Pintu satu sampai dengan Pasar satu Padang bulan medan.
Berdasarkan data pada kuesioner yang telah disebar oleh peneliti kepada 81 responden, telah diperoleh data mengenai gambaran umum responden
berdasarkan beberapa hal, diantaranya jenis kelamin, usia, fakultas, dan frekuensi pembelian.
a. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
JENIS_KELAMIN
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid PEREMPUAN
60 74,1
74,1 74,1
LAKI-LAKI 21
25,9 25,9
100,0 Total
81 100,0
100,0
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 81 responden, jumlah responden
terbanyak adalah wanita yaitu sebanyak 60 konsumen 74,1, pria sebanyak 21 konsumen 25,9. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa
karakteristik berdasarkan jenis kelamin, perempuan adalah responden yang paling banyak dalam penelitian ini yaitu 74,1. Hal ini dikarenakan secara umum
perempuan lebih peduli terhadap kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi. Perempuan yang lebih banyak tinggal di sekitar penelitian lebih menyukai sesuatu
yang mudah dan gampang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
55
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2 Karakteristik Rsponden Berdasarkan Usia
USIA
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid
18 – 20 tahun 30
37,0 37,0
37,0 21 – 23 tahun
47 58,0
58,0 95,1
24 – 26 tahun 4
4,9 4,9
100,0 Total
81 100,0
100,0
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah responden usia 18-20 tahun
sebanyak 30 orang atau sebesar 37, responden berusia 21-23 tahun sebanyak 47 orang atau sebanyak 58, dan responden yang berusia 24-26 tahun sebanyak 4
orang atau sebesar 4,9. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan yang menjadi pelanggan Air minum isi ulang Anugrah Water Padang bulan Medan adalah
konsumen yang berusia 21-23 tahun yaitu sebanyak 47 orang. Dapat disimpulkan
pada umumnya usia anak kuliahan berusia 21-23 tahun. c.
Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas FAKULTAS
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid
KEDOKTERAN 1
1,2 1,2
1,2 HUKUM
3 3,7
3,7 4,9
PERTANIAN 5
6,2 6,2
11,1 TEHNIK
5 6,2
6,2 17,3
EKONOMI 16
19,8 19,8
37,0 KEDOKTERAN GIGI
5 6,2
6,2 43,2
SASTRA 4
4,9 4,9
48,1 FISIP
16 19,8
19,8 91,4
MIPA 2
2,5 2,5
65,4 KESEHATAN MASYARAKAT
3 3,7
3,7 69,1
FARMASI 1
1,2 1,2
70,4
56
PSIKOLOGI 1
1,2 1,2
71,6 KEPERAWATAN
12 14,8
14,8 63,0
ILMU KOMPUTER 7
8,6 8,6
100,0 Total
81 100,0
100,0
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah responden Fakultas Kedokteran
sebanyak 1 orang atau sebesar 1,2, Fakultas Hukum sebanyak 3 orang atau sebesar 3,7, Fakultas Pertanian sebanyak 5 orang atau sebesar 6,2, Fakultas
Tehnik sebanyak 5 orang atau sebesar 6,2, Fakultas Ekonomi sebanyak 16 orang atau sebesar 19,8, Fakultas Kedokteran Gigi sebanyak 5 orang atau sebesar
6,2, Fakultas Sastra sebanyak 4 orang atau sebesar 4,9, FISIP sebanyak 12 orang atau sebesar 14,8, Fakultas MIPA sebanyak 2 orang atau sebesar 2,5,
Fakultas Kesehatan Masyarakat sebanyak 3 orang atau sebesar 3,7, Fakultas Farmasi sebanyak 1 orang atau sebesar 1,2, Fakultas Psikologi sebanyak 1
orang atau sebesar 1,2, Fakultas Keperawatan sebanyak 16 orang atau sebesar 19,8, dan Fakultas Ilmu Komputer sebanyak 7 orang atau sebesar 8,6. Hal ini
menunjukkan bahwa kebanyakan yang menjadi pelanggan Air minum isi ulang Anugrah Water Padang bulan Medan mahasiswa yang kuliah di Fakultas Ekonomi
dan Fakultas FISIP yaitu sebanyak 16 orang atau 19,8. Hal ini disebabkan karena letak Fakultas Ekonomi dan Fisip sangat dekat dengan tempat tinggal
konsumen dan bisa dilalui hanya dengan berjalan kaki. Oleh sebab itu, kebanyakan mahasiswa yang tinggal di sekitar pintu satu sampai pasar satu adalah
mahasiswa yang berkuliah di Fakultas Ekonomi dan Fisip.
57
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi
Pembelian
FREKUENSI_PEMBELIAN
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid
3 kali 8
9,9 9,9
9,9 4 – 6 kali
28 34,6
34,6 44,4
7 – 9 kali 36
44,4 44,4
88,9 10 kali
9 11,1
11,1 100,0
Total 81
100,0 100,0
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah responden dengan frekuensi
pembelian dalam 3 bulan terakhir 3 kali sebanyak 8 orang atau sebesar 9,9, 4-6 kali sebanyak 28 orang atau sebesar 34,6, 7-9 kali sebanyak 36 orang atau
sebesar 44,4, dan 10 kali sebanyak 9 orang atau sebesar 11,1. Hal ini menunjukkan bahwa frekuensi pembelian terbanyak dalam 3 bulan terakhir Air
minum isi ulang Anugrah Water Padang bulan Medan adalah 7-9 kali yaitu sebanyak 36 orang atau sebesar 44,4. Hal ini disebabkan karena air minum
adalah kebutuhan yang harus terus menerus dipenuhi setiap harinya, maka konsumen lagi dan lagi membeli air minum apabila air minum habis dan pada 3
bulan terakhir, total pembelian konsumen terhadap Anugrah Water adalah sebanyak 7-9 kali.
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel
Setelah mengetahui karakteristik dari responden, maka selanjutnya akan menampilkan hasil olahan data primer yang merupakan gambaran dari hasil
penelitian berdasarkan jawaban responden mengenai Air minum isi ulang
58
Anugrah Water dengan variabel motivasi, persepsi, sikap konsumen, dan keputusan pembelian. Untuk dapat menginterpretasikan nilai rata-rata, maka
dipetakan ke rentang skala yang mempertimbangkan informasi interval. Rentang skala pada variabel motivasi, persepsi, keputusan pembelian, dan sikap konsumen.
Interval = =
= 0,80 1,00 – 1,80
= sangat tidak setuju sangat tidak mempengaruhi 1,81 – 2,60
= tidak setuju tidak mempengaruhi 2,61 – 3,40
= kurang setuju kurang mempengaruhi 3,41 – 4,20
= setuju mempengaruhi 4,21 – 5,00
= sangat setuju sangat mempengaruhi Berikut distribusi jawaban responden atas variabel X dan Y:
a. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Motivasi
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Motivasi
No Item
STS TS
KS S
SS Total
F F
F F
F F
1 21
25,9 52
64,2 8
9,9 81
100 2
2 2,5
21 25,9
44 54,3
14 17,3
81 100
3 8
9,9 44
54,3 29
35,8 81
100 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015
1. Pada pernyataan pertama dari 81 responden, sebanyak 9,9 responden menyatakan sangat setuju bahwa Air minum isi ulang Anugrah Water
merupakan air yang bersih sesuai dengan kebutuhan, 64,2 menyatakan setuju, 25,9 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju, dan
0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
59
2. Pada pernyataan kedua dari 81 responden, sebanyak 17,3 responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka mendapatkan manfaat dari
mengkonsumsi Anugrah Water, 54,3 menyatakan setuju, 25,9 menyatakan kurang setuju, 2,5 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut 3. Pada pernyataan ketiga dari 81 responden, sebanyak 35,8 responden
menyatakan sangat setuju bahwa pelayanan mengantar air minum ketempat sangat membantu responden dalam memenuhi kebutuhan, 54,3 menyatakan
setuju, 9,9 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
b. Distribusi Jawaban responden terhadap Variabel Persepsi
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Persepsi
No Item
STS TS
KS S
SS Total
F F
F F
F F
4 1
1,2 23
28,4 51
63,0 6
7,4 81
100 5
15 18,5
58 71,6
8 9,9
81 100
6 1
1,2 17
21,0 51
63,0 12
14,8 81
100 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015
1. Pada pernyataan keempat dari 81 responden, sebanyak 7,4 responden menyatakan sangat setuju bahwa kebersihan air minumnya terpercaya, 63
menyatakan setuju, 28,4 menyatakan kurang setuju, 1,2 menyatakan tidak setuju, dan 1,2 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut. 2. Pada pernyataan kelima dari 81 responden, sebanyak 9,9 responden
menyatakan sangat setuju bahwa harga yang ditawarkan murah dan
60
terjangkau, 71,6 menyatakan setuju, 18,5 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut. 3. Pada pernyataan keenam dari 81 responden, sebanyak 14,8 responden
menyatakan sangat setuju bahwa Air minum isi ulang Anugrah Water sangat mudah didapatkan kapan pun dibutuhkan, 63,0 menyatakan setuju, 21,0
menyatakan kurang setuju, 1,2 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut
c. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Sikap Konsumen
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Sikap Konsumen
No Item
STS TS
KS S
SS Total
F F
F F
F F
7 3
3,7 21
25,9 52
64,2 5
6,2 81
100 8
1 1,2
19 23,5
51 63,0
10 12,3
81 100
9 1
1,2 24
29,6 44
54,3 12
14,8 81
100 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015
1. Pada pernyataan ketujuh dari 81 responden, sebanyak 6,2 responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka percaya dengan informasi yang telah
didapatkan, 64,2 menyatakan setuju, 25,9 menyatakan kurang setuju, 3,7 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut 2. Pada pernyataan kedelapan dari 81 responden, sebanyak 12,3 responden
menyatakan sangat setuju bahwa mereka berminat mengonsumsi air minum isi ulang Anugrah Water, 63,0 menyatakan setuju, 23,5 menyatakan
61
kurang setuju, 1,2 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan kesembilan dari 81 responden, sebanyak 14,8 responden menyatakan sangat setuju bahwa responden lebih suka mengonsumsi
Anugrah Water dibandingkan Air minum isi ulang Merek lainnya, 54,3 menyatakan setuju, 29,6 menyatakan kurang setuju, 1,2 menyatakan tidak
setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
d. Distribusi Pernyataan Terhadap Variabel Keputusan Pembelian
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keputusan Pembelian
No Item
STS TS
KS S
SS Total
F F
F F
F F
10 22
27,2 50
61,7 9
11,1 81
100 11
2 2,5
24 29,6
52 64,2
3 3,7
81 100
12 21
25,9 51
63,0 9
11,1 81
100 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015
1. Pada pernyataan kesepuluh dari 81 responden, sebanyak 11,1 responden menyatakan sangat setuju bahwa sebelum melakukan pembelian responden
mencari informasi tentang air minum yang akan dikonsumsi, 61,7 menyatakan setuju, 27,2 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak
setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kesebelas dari 81 responden, sebanyak 3,7 responden menyatakan sangat setuju bahwa responden membandingkan informasi air
minum yang didapatkan dari setiap merek, 64,2 menyatakan setuju, 29,6
62
menyatakan kurang setuju, 2,5 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut
3. Pada pernyataan kedua belas dari 81 responden, sebanyak 11,1 responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka yakin dalam memilih produk
Anugrah Water, 63,0 menyatakan setuju, 25,9 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut
4.2.3 Pengujian Substruktur I
Substruktur I ini adalah menganalisis mengenai pengaruh motivasi dan persepsi terhadap sikap konsumen air minum isi ulang pada Depot Anugrah Water
Padang bulan Medan. Adapun yang diteliti pada substruktur I ini adalah motivasi , persepsi
dan sikap konsumen .
4.2.3.1 Uji Asumsi Klasik a.