38
Sikap Konsumen
Perasaan suka atau tidak suka seseorang terhadap
air minum isi ulang Anugrah Water.
• Kepercayaan tentang informasi yang didapatkan
• Berminat mengonsumsi produk • Lebih suka air isi ulang merek
Anugrah Water dibandingkan isi ulang merek lainnya
Likert
Keputusan Pembelian
Sebuah proses penilaian dan pemilihan dari
berbagai alternatif yang dianggap paling
menguntungkan. • Mencari informasi tentang air
minum • Membandingkan produk
• Pemilihan produk Likert
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert, yaitu sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2014:152. Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia,
kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam skala Likert. Kriteria pengukurannya
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Skala Likert pada Pertanyaan Tertutup
Pilihan Jawaban Skor
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Kurang Setuju KS 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber: Sugiyono 2014:152
39
3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
Menurut Sugiyono 2014:148, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan kualitas dan ciri tersebut, populasi dapat dipahami
sebagai sekelompok individu atau objek pengamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa USU
yang masih terdaftar aktif perkuliahaan yang mengonsumsi Air Minum Isi Ulang Anugrah Water dan bertempat tinggal di Pintu satu sampai dengan Pasar satu
Padang bulan Medan.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2014:149. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan accidental sampling, yaitu “teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulaninsidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data”
Sugiyono, 2014: 149. Responden yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah mahasiswa USU yang mengonsumsi Air Minum Isi Ulang Anugrah
Water dan tinggal di Pintu satu sampai dengan Pasar satu Padang bulan Medan. Menurut Supramono dan Haryanto 2005:119, untuk menentukan jumlah sampel
yang tidak diketahui secara pasti populasinya maka digunakan rumus:
40
Keterangan: n
= Jumlah sampel Zα = Nilai tabel Z berdasarkan α
Bila α = 0,05 maka Z = 1,67 Bila α = 0,01 maka Z = 1,96
p = Ekstimator proporsi populasi q
= 1 - p d
= Penyimpangan yang di tolerir = 10 n =
n = 80,67 n = 81 orang
Pada pra survey yang peneliti lakukan terhadap 30 mahasiswa Universitas Sumatera Utara, ada 21 orang yang mengonsumsi air minum isi ulang Anugrah
Water. Maka nilai p adalah x 100 = 70 dan nilai q adalah 30.
Dengan demikian jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah 81 orang.
41
3.7 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tanpa perantara. Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan hasil
penyebaran kuesioner pada sampel yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini, menggunakan data primer dari konsumen yang merupakan pembeli
buyer dan pemakai user Air Minum Isi Ulang Anugrah Water yang tinggal di Pintu satu sampai dengan Pasar satu Padang bulan Medan.
2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung ada
perantara. Baik berupa keterangan maupun literatur yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
berasal dari majalah, internet, dan surat kabar.
3.8 Metode Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan langsung dari pengisian kuesioner angket yang ditujukan kepada responden tentang tanggapan atau
pandanganya terhadap program motivasi, persepsi, sikap konsumen, dan keputusan pembelian produk Air Minum Isi Ulang Anugrah Water.
42
2. Wawancara Interview Merupakan suatu jenis pengumpulan data dimana peneliti mengajukan
pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi apakah responden yang ditemui adalah pemakai Air Minum Isi Ulang Anugrah Water.
3. Studi Dokumentasi Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang
diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal, majalah, internet yang menjadi bahan referensi pendukung bagi peneliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data Isgiyanto, 2009:7. Uji
validitas dilakukan untuk mendapatkan data yang valid. Valid diartikan bahwa instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur
Sugiyono, 2014:156. Uji kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
Jika maka pertanyaan tersebut valid
Jika maka pertanyaan tersebut tidak valid
Uji validitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS.
43
Tabel 3.3 Uji Validitas
Item – Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted Scale
Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation Cronbachs
Alpha if Item Deleted
VAR00001 44,90
17,679 ,621
,838 VAR00002
44,73 17,789
,556 ,842
VAR00003 44,47
18,395 ,448
,848 VAR00004
45,07 18,547
,524 ,845
VAR00005 44,93
18,064 ,477
,846 VAR00006
44,77 17,978
,405 ,852
VAR00007 45,27
16,202 ,607
,838 VAR00008
45,33 16,368
,720 ,829
VAR00009 45,03
16,999 ,542
,842 VAR00010
44,77 18,392
,430 ,849
VAR00011 44,80
17,614 ,491
,846 VAR00012
45,30 16,286
,581 ,840
Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, 2015 Interpretsi item total statistic yaitu:
1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata jika variabel tersebut dihapus, misalnya jika butir item satu dihapus maka rata-rata variabel
sebesar 44,90, jika butir item dua dihapus maka rata-rata totalnya bernilai 44,73 dan seterusnya.
2. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika butir item satu dihapus maka besarnya variance sebesar 17,679, sedangkan jika
butir item dua dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 17,789, dan begitu seterusnya.
3. Corrected item total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument.
Nilai pada kolom corrected item total correlation merupakan nilai
44
yang akan dibandingkan dengan pada = 0,05 dengan derajat bebas df
= n-2 = 28 pada uji dua arah adalah 0,361.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas
No Butir Instrumen
Nilai r tabel
Corrected Item–Total
Correlation Keterangan
1 P1
0,361 0,621
Valid 2
P2 0,361
0,556 Valid
3 P3
0,361 0,448
Valid 4
P4 0,361
0,524 Valid
5 P5
0,361 0,477
Valid 6
P6 0,361
0,405 Valid
7 P7
0,361 0,607
Valid 8
P8 0,361
0,720 Valid
9 P9
0,361 0,542
Valid 10
P10 0,361
0,430 Valid
11 P11
0,361 0,491
Valid 12
P12 0,361
0,581 Valid
Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, 2015
3.9.2 Uji Reliabilitas
Menurut Isgiyanto 2009:8, reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan
pengukur dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat pengukur yang sama pula. Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang
digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha
45
0,80. Uji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS. Setelah pernyataan dinyatakan valid dalam uji validitas,
maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: Jika
maka pernyataan tersebut reliabel Jika
maka pernyataan tersebut tidak reliable
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas
No Butir Instrumen
Nilai Cronbach’s
Alpha Cronbach’s
Alpha if Item Deleted
Keterangan
1 P1
0,8 0,838
Reliabel 2
P2 0,8
0,842 Reliabel
3 P3
0,8 0,848
Reliabel 4
P4 0,8
0,845 Reliabel
5 P5
0,8 0,846
Reliabel 6
P6 0,8
0,852 Reliabel
7 P7
0,8 0,838
Reliabel 8
P8 0,8
0,829 Reliabel
9 P9
0,8 0,842
Reliabel 10
P10 0,8
0,849 Reliabel
11 P11
0,8 0,846
Reliabel 12
P12 0,8
0,840 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian Data Diolah, 2015 Tabel 3.5 meneunjukkan bahwa nilai Cronbach’s alpha if item deleted setiap
butir instrumen lebih besar dari 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan reliabel. Reliabilitas instrumen juga dapat dilihat pada tabel.
46
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items
,854 12
Sumber: Hasil penelitian data diolah, 2015
3.10 Uji Asumsi Klasik
Agar mendapatkan perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
3.10.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas pada penelitian ini
digunakan Kolmogrov-smirnov. Jika Kolmogrov-smirnov hitung 0,05, maka sebaran data dikatakan mendekati distribusi normal atau normal. Sebaliknya, jika
kolmogrov-smirnov 0,05 maka sebaran data dikatakan tidak mendekati distribusi normal Ghozali, 2005.
3.10.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
47
3.10.3 Uji Multikolinearitas
Variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna.
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui aplikasi
SPSS. Nilai umum yang dapat di pakai adalah nilai Tolerance 1, atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas.
3.11 Teknik Analisis Data
3.11.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
3.11.2 Analisis Jalur Path analysis
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis jalur Path Analysis. Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier
berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel model causal yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan teori Ghozali, 2005:35. Untuk menguji pengaruh motivasi dan persepsi terhadap keputusan
pembelian dengan sikap konsumen sebagai variabel intervening maka akan dilakukan dengan perhitungan berikut:
48
Dimana: = motivasi
= persepsi = keputusan pembelian
= sikap konsumen
Gambar: 3.1 Pengaruh Motivasi dan Persepsi Terhadap Keputusan Pembelian dengan Sikap Konsumen sebagai Variabel
Intervening
Pengaruh langsung motivasi dan persepsi ke keputusan pembelian = Pengaruh tak langsung motivasi dan persepsi ke keputusan pembelian =
x
3.11.3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah besarnya pengaruh bersama-sama variabel
eksogen terhadap variabel endogen yang dapat dijelaskan oleh model persamaan jalur. Nilai
persamaan jalur yang makin mendekati 100 menunjukkan bahwa makin banyak keragaman variabel eksogen terhadap variabel endogen yang dapat
dijelaskan dari persamaan jalur tersebut.
Y = +
+
Motivasi
Persepsi Sikap
Konsumen Keputusan
Pembelian
49
= ….
Dimana: = koefisien determiinasi
= koefisien jalur terhadap y
= koefisien korelasi antara variabel endogen y dan variabel eksogen
3.11.4 Uji Signifikan Simultan Uji – F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: :
= 0 motivasi dan persepsi secara simultan tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian air minum isi ulang Anugrah Water pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
: =
= 0 motivasi dan persepsi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian air minum isi ulang Anugrah Water pada
mahasiswa Universitas Sumatera Utara. :
= 0 motivasi dan persepsi secara simultan tidak berpengaruh
signifikan terhadap sikap konsumen air minum isi ulang Anugrah Water pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
50
: =
= 0 motivasi dan persepsi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen air minum isi ulang Anugrah Water pada
mahasiswa Universitas Sumatera Utara. :
0 motivasi, persepsi dan sikap konsumen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian air minum
isi ulang Anugrah Water pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara. :
= 0 motivasi, persepsi dan sikap konsumen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian air minum isi
ulang Anugrah Water pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
diterima jika pada = 5
ditolak jika pada = 5
3.11.5 Uji signifikan Parsial Uji – t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial individual terhadap variasi variabel terikat.
Rumusan hipotesis dalam pegujian ini adalah sebagai berikut: a. Motivasi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian
: 0 motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian. :
= 0 motivasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
51
b. Persepsi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian :
0 persepsi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
: = 0 persepsi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
c. Motivasi mempunyai pengaruh terhadap sikap konsumen :
0 motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen
: = 0 motivasi berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen
d. Persepsi mempunyai pengaruh terhadap sikap konsumen :
0 persepsi tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen
: = 0 persepsi berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen
e. Sikap konsumen mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian :
0 sikap konsumen tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
: = 0 sikap konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
ditolak jika pada = 5
diterima jika pada = 5
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Depot Air minum isi ulang Anugrah Water adalah salah satu depot yang melakukan proses pengolahan air bersih menjadi air minum tanpa merek dan
menjual secara langsung kepada konsumen dilokasi pengolahan. Depot tersebut berada di kota Medan yang didirikan pada Mei 2009 oleh Bapak Suhardi
Sembiring. Air yang dihasilkan berasal dari mata air pegunungan di daerah Berastagi yang telah dinyatakan kebersihannya oleh Kepmenkes tahun 2009
sehingga air tersebut layak untuk dikonsumsi. Awal berdirinya Anugrah Water hanya sebagai penyalur air minum dalam
kemasan merek Aqua yang dapat menjual hampir 60 galon per hari. Seiring perkembangan zaman, pemilik mulai melihat besarnya peluang jika menghasilkan
air minum sendiri. Hal itu didukung oleh lokasi tempat yang sangat strategis yaitu berada tidak jauh dari Universitas dan beberapa Amik di daerah tersebut, Depot
Anugrah Water juga berada disekitar Mahasiswa yang tinggal sebagai anak kos. Dilihat dari segi permodalan, Depot air minum ini termasuk bentuk usaha
perorangan dimana bangunan, peralatan dan perlengkapan maupun gaji karyawan merupakan modal pribadi private financial. Pada September 2009, Anugrah
Water memproduksi produk air minum isi ulang pertamanya dibantu oleh 2 orang karyawannya yaitu dalam bentuk isi ulang galon Aqua dan dapat menjual 35
galon. Selanjutnya, mereka memasarkan produk mereka yaitu dimulai dari pintu
53
satu Padang bulan USU sampai ke Pasar satu Padang bulan yang termasuk diantaranya Gang Sarman, Gang sarmin, Gang sahabat, gang keluarga, gang
paten, dll. Setelah lebih dari 5 tahun beroperasi, Depot Anugrah Water kini memiliki 7 karyawan yang mampu menjual lebih dari 130 galon perhari.
a. Visi Depot Anugrah Water Depot Anugrah Water memiliki tujuan dalam menjalankan usahanya, yaitu
berusaha untuk selalu yang terdepan dalam bidang usaha yang dijalaninya. Menjadi yang terdepan dalam segi kualitas air yang dihasilkan, maupun kualitas
pelayanan yang diberikan. Depot Anugrah Water berharap bisa menjadi nomor satu dihati para konsumennya.
b. Misi Depot Anugrah Water Untuk mencapai visinya, Depot Anugrah Water memiliki misi-msi yaitu
diantaranya: memberikan air dari mata air terbaik untuk diproses menjadi air yang siap minum, bersikap ramah kepada pelanggan yang ingin memesan langsung
ataupun melalui telepon, serta berusaha secepat mungkin mengantarkan pesanan kepada pelanggan-pelanggannya.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Metode Analisis Deskriptif
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah dua belas 12 butir pernyataan, yakni tiga
butir pernyataan untuk variabel motivasi , tiga butir pernyataan untuk variabel
persepsi , tiga butir pernyataan untuk variabel sikap konsumen , dan tiga
butir pernyataan untuk variabel keputusan pembelian . Populasi dalam
54
penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang tinggal di Pintu satu sampai dengan Pasar satu Padang bulan medan.
Berdasarkan data pada kuesioner yang telah disebar oleh peneliti kepada 81 responden, telah diperoleh data mengenai gambaran umum responden
berdasarkan beberapa hal, diantaranya jenis kelamin, usia, fakultas, dan frekuensi pembelian.
a. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
JENIS_KELAMIN
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid PEREMPUAN
60 74,1
74,1 74,1
LAKI-LAKI 21
25,9 25,9
100,0 Total
81 100,0
100,0
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 81 responden, jumlah responden
terbanyak adalah wanita yaitu sebanyak 60 konsumen 74,1, pria sebanyak 21 konsumen 25,9. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa
karakteristik berdasarkan jenis kelamin, perempuan adalah responden yang paling banyak dalam penelitian ini yaitu 74,1. Hal ini dikarenakan secara umum
perempuan lebih peduli terhadap kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi. Perempuan yang lebih banyak tinggal di sekitar penelitian lebih menyukai sesuatu
yang mudah dan gampang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
55
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia