Teori Motivasi Kebutuhan Abraham Maslow

15 diferensiasi dan positioning yang dilakukan kepada mereka yang melakukan pembelian dan melakukan pembelian. Motivasi negatif insentif negatif: Didalam motivasi negative produsen memotivasi konsumen dengan standar pembelian, maka mereka akan mendapatkan ganjaran. Dengan motivasi negatif ini semangat konsumen dalam jangka waktu pendek akan meningkat untuk melaksanakan pembelian karena mereka mempunyai kepentingan terhadap kebutuhan tersebut.

2.1.3.1 Teori Motivasi Kebutuhan Abraham Maslow

Abraham Maslow menyatakan bahwa manusia dimotivasi untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang melekat pada diri setiap manusia yang cenderung bersifat bawaan. Teori Motivasi Abraham Maslow dikenal juga sebagai Teori Hirarki disebutkan darimana kebutuhan manusia dapat disusun secara hirarki. Kebutuhan paling atas menjadi motivator utama jika kebutuhan tingkat bawah semua sudah terbenuhi. Dari teori hirarki kebutuhan oleh Maslow dikembangkan atas dasar tiga asumsi pokok, yaitu: 1. Manusia merupakan mahluk yang serba berkeinginan 2. Sebuah kebutuhan yang terpenuhi bukanlah sebuah motivator perilaku 3. Kebutuhan manusia tersusun secara berjenjang Kebutuhan manusia oleh Maslow diklasifikasikan atas lima jenjang yang secara mutlak harus dipenuhi menurut tingkat jenjangnya Mulyadi, 2013:79. Masing-masing tingkat dijelaskan sebagai berikut: 16 1. Kebutuhan Jasmani Physiological Needs Kebutuhan ini merupakan kebutuhan mempertahankan hidup dan bukti yang nyata akan tampak dalam pemenuhanya atas sandang, pangan, dan papan. 2. Kebutuhan Rasa Aman Safety Needs Manifestasinya dapat terlihat pada kebutuhan akan keamanan jiwa, keamanan harta, perlakuan yang adil, pensiun, dan jaminan hari tua. 3. Kebutuhan sosial Social Needs Kebutuhan sosial ini merupakan kebutuhan yang paling penting untuk diperhatikan segera setelah kebutuhan rasa aman dan kebutuhan psikologis sudah terpenuhi. 4. Kebutuhan Pengakuan Esteem Needs Kebutuhan ini lebih bersifat egoistik dan berkaitan erat dengan status seseorang. Semakin tinggi status seseorang maka akan semakin tinggi pula kebutuhannya akan pengakuan, penghormatan, prestis, dan lain-lain. 5. Kebutuhan Perwujudan Diri Self-Actualization Needs Kebutuhan jenis ini merupakan kebutuhan yang paling tinggi, yaitu untuk menunjukkan prestasinya yang maksimal tanpa terlalu menuntut imbalan dari organisasi. Motivasi yang ada pada diri konsumen akan mewujudkan suatu tingkah laku yang diarahkan pada tujuan yang mencapai sasaran kepuasan. 17 Sumber: Mulyadi “Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Kewirausahaan” 2013 Gambar: 2.1 Tingkat Kebutuhan Manusia 2.1.3.2 Hubungan Motivasi Konsumen dengan Keputusan Pembelian Motivasi yang ada pada seseorang konsumen akan mewujudkan suatu tingkah laku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Jadi motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan. Tiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang kita sebut motivasi. Ferrinadewi 2008:13 mengatakan bahwa motivasi adalah proses dimana individu mengenal kebutuhannya dan mengambil tindakan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak. Physiological needs Safety and security needs Belongingness and love Esteem needs Self-actualization needs 18 Dalam motivasi terdapat hubungan saling berkaitan dengan faktor-faktor kebudayaan, sosial, dan pribadi. Faktor-faktor tersebut membangun atau mempengaruhi motivasi pembeli untuk melakukan suatu tindakan. Motivasi seseorang sangat berhubungan erat dengan perilakunya yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial, dan pribadi Kotler, 2007. Selanjutnya, faktor- faktor tersebut berperan sangat besar pula dalam melatarbelakangi dan menentukan motivasinya untuk melakukan keputusan pembelian.

2.1.4 Persepsi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Green Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ADES Pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

22 233 109

Pengaruh Pemasaran Online terhadap Keputusan Pembelian pada Siswa/I SMA Yayasan Pendidikan Harapan 3 Medan

37 166 106

Pengaruh Iklan Pokkits Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Kentucky Fried Chicken Cabang Sun Plaza Medan

5 91 119

Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas, dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda pada Konsumen Sepeda Motor Honda di Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara.

1 75 88

Pengaruh Kepuasan Dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Pada Depot Air Minum Tris Water Reverse Osmosis System (Ro)

2 57 92

Pengaruh Persepsi Nilai Konsumen Terhadap Perilaku Pembelian Private Label Carrefour Plaza Medan Fair

10 48 189

I. IDENTITAS RESPONDEN - Pengaruh Motivasi dan Persepsi terhadap Sikap Konsumen serta Dampaknya terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Isi Ulang Anugrah Water pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 2 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pemasaran - Pengaruh Motivasi dan Persepsi terhadap Sikap Konsumen serta Dampaknya terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Isi Ulang Anugrah Water pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 1 28

Pengaruh Motivasi dan Persepsi terhadap Sikap Konsumen serta Dampaknya terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Isi Ulang Anugrah Water pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 0 12

Pengaruh motivasi, pembelajaran, dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian ulang - USD Repository

0 2 108