Validitas Lembar Observasi Reliabilitas

SM = Skor maksimum ideal dari soal tiap seri Data yang diperoleh adalah data berupa kualitatif yang akan dikonversikan ke dalam data kuantitatif yang dibagi ke dalam kategori Tabel 3.8.

3. Angket

Data yang dihasilkan melalui angket akan dianalisi melalui perhitungan sederhana dari Trianto: 29 Keterangan: A = Proporsi siswa yang memilih B = Jumlah siswa responden Data hasil pengolahan di atas akan diinterpretasikan ke dalam Tabel aturan Koentjaraningrat dalam Suhartini yang dikutip oleh Reva sebagi berikut: 30 Tabel 3.9 Kategori Berdasarkan Aturan Koentjaraningrat Presentase Kategori Tidak ada 1 - 25 Sebagian kecil 26 - 49 Hampir separuhnya 50 Separuhnya 51 - 75 Sebagian besar 76 - 99 Hampir seluruhnya 100 Seluruhnya 29 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, edisi. 1, cet. 4, h. 243. 30 Reva Rimatusodik, “Profil Keterampilan Generik Siswa SMP dalam Praktikum Kerusakan Lingkungan Menggunakan Kotak Erosi”, Skripsi pada Sarjana S1 Pendidikan UPI Bandung, Bandung, 2010, h. 49-50, tidak dipublikasikan, tersedia on line di http:repository.upi.eduskripsi View.php?export=htmlno_skripsi=5573. 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Lembar Observasi Kemampuan Generik

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengamati kegiatan siswa selama praktikum berlangsung. Lembar observasi disusun dalam bentuk format khusus dengan aspek-aspek penilaian yang dikembangkan dari indikator keterampilan generik. Ragam kemampuan generik dalam penelitian ini dijaring melalui lembar observasi yaitu pengamatan langsung, pengamatan tidak langsung dan pemodelan. Di mana ragam pengamatan langsung dan pemodelan dapat dijaring melalui praktikum Ingen Houz dan Uji Sach, sedangkan ragam pengamatan tidak langsung hanya dapat dijaring melalui praktikum Uji Sach. Hasil analisis kemampuan generik yang didapatkan dari ragam pengamatan langsung sebesar 59,15, ragam pengamatan tidak langsung sebesar 65,14, dan ragam pemodelan sebesar 63,85. 1 Ragam kemampuan generik pengamatan tidak langsung memiliki rerata tertinggi dibandingkan ragam lainnya. Ragam kemampuan generik pemodelan berada dalam urutan kedua dan ragam kemampuan generik pengamatan langsung berada pada posisi yang terendah. Perbandingan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1. 1 Lampiran 18, h. 161.