No. Pernyataan
Respon Ya
Kategori Tidak
Kategori
9. Saya membaca
bukusumber belajar terlebih dahulu sebelum
melaksanakan praktikum. 10
30 Hampir
separuhnya 23
70 Sebagian
besar
10. Saya mencoba
memahami langkah kerja yang terdapat di LKS
sebelum melaksanakan praktikum.
13 40
Hampir separuhnya
20 60
Sebagian besar
Rerata 55,6
- 44,4
- Berdasarkan Tabel 4.5, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
menyukai pembelajaran biologi yang dilaksanakan di sekolah, hal tersebut juga berdampak pada semangat siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran
praktikum. Pembelajaran praktikum yang dilaksanakan di laboratorium memberikan respon positif, hampir seluruh siswa merasa senang mengalami
pembelajaran praktikum. Respon tersebut dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran sehingga materi yang didapatkan menjadi lebih
mudah dipahami. Pembelajaran praktikum yang dilaksanakan di laboratorium menuntun siswa
untuk dapat menggunakan serta memanfaatkan alat-alat praktikum yang ada, pada hasil angket ini didapatkan hampir seluruh siswa yang merasakan kesulitan dalam
menggunakan alat-alat praktikum, kesulitan siswa dalam menggunakan alat-alat praktikum dikarenakan selama ini siswa kurang mendapatkan metode
pembelajaran praktikum di sekolah, siswa juga kurang memiliki kebiasaan membaca buku atau sumber belajar lainnya dalam menyiapkan pengetahuan
sebelum praktikum sebagai ilmu awal siswa, di samping itu siswa juga kurang termotivasi untuk dapat membaca lembar kerja siswa LKS yang telah diberikan.
B. Pembahasan
1. Lembar Observasi Kemampuan Generik
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka analisis kemampuan generik dijaring melalui lembar observasi adalah: Ragam
pengamatan langsung sebesar 59,15, ragam pengamatan tidak langsung sebesar 65,14, dan ragam pemodelan sebesar 63,85. Berdasarkan data tersebut dapat
diambil rerata kemampuan generik siswa melalui lembar observasi dalam penelitian ini adalah sebesar 63 dengan kategori cukup. Ragam kemampuan
generik pengamatan tidak langsung memiliki rerata tertinggi dibandingkan ragam lainnya. Ragam kemampuan generik pemodelan berada dalam urutan kedua dan
ragam kemampuan generik pengamatan langsung berada pada posisi yang terendah.
a. Pengamatan Langsung
Indikator ragam pengamatan langsung dalam penelitian kali ini adalah: “Mengamati objek yang karakteristiknya dapat diobservasi langsung oleh indera
baik menggunakan alat ataupun tidak ”. Pada indikator ini, siswa melakukan
pengamatan secara langsung terhadap objek dengan menggunakan indera semaksimal mungkin. Pada percobaan fotosintesis, siswa akan mengamati
tanaman Hydrilla, daun, dan perubahan yang terjadi pada perangkat percobaan setelah diberikan perlakuan. Indikator ini membimbing siswa untuk dapat
menggunakan alat indera semaksimal mungkin untuk melihat langsung, merasakan, dan menyentuh bahan serta hasil percobaan. Persentase ragam
pengamatan langsung yang dapat dijaring melalui lembar observasi adalah sebesar 59,15 dengan kategori kurang. Hal tersebut terjadi karena hampir sebagian
siswa hanya menggunakan satu indera untuk mengamati objek yaitu hanya melihatnya saja, dan terdapat beberapa siswa yang mengamati diluar objek
percobaan.
b. Pengamatan tidak langsung
Indikator pengamatan tidak langsung dalam penelitian kali ini adalah: “Mengamati objek yang karakteristiknya tidak dapat diobservasi langsung oleh
indera tetapi efeknya yang terobservasi dengan alat atau melalui proses ”. Pada
indikator ini, siswa melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek dengan menggunakan indera namun hasil pengamatan tersebutlah yang efeknya
telah terobservasi terlebih dahulu oleh alat atau melalui sebuah proses. Pada percobaan fotosntesis, siswa akan mengamati hasil uji lugol pada uji Sach,
di mana siswa dituntun untuk dapat mengobservasi lansung perubahan yang terjadi ketika objek telah mendapatkan perlakuan dengan alat uji lugol.
Kemampuan ini dapat dijaring dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi. Persentase ragam pengamatan langsung yang dapat dijaring melalui
lembar observasi adalah sebesar 65,14 dengan kategori cukup. Hal tersebut dikarenakan beberapa siswa mendapatkan skala penilaian kurang dari 4, karena
lambat dalam menentukan hasil percobaan dan meminta bantuan pembimbing praktikum.
c. Pemodelan
Pada indikator pertama adalah: “Membuat objek, aktifitas, atau tiruan yang
dapat digunakan sebagai contoh ”, penilaiannya dapat dijaring melalui lembar
observasi. Persentase sebesar 60,15 dengan kategori cukup, hal tersebut dikarenakan hampir sebagian siswa lambat dalam menyusun alat praktikum
bahkan meminta bantuan pembimbing. Hasil analisis di atas sesuai dengan hasil angket pada pernyataan kesembilan yang dikembangkan dari kriteria
“Kesiapanbekal siswa sebelum praktikum” adalah: “Saya membaca bukusumber belajar terlebih dahulu sebelum melaksanakan praktikum
”. Terdapat 10 siswa 30 dengan kategori hampir separuhnya dari 33 siswa yang memilih “ya” dan
23 siswa 70 dengan kategori sebagian besar yang memilih “tidak”.
Berdasarkan data tersebut dapat terlihat bahwa persiapan siswa sebelum praktikum kurang. Hal tersebut berpengaruh terhadap proses pembelajaran
praktikum yang akan dilaksanakan, siswa yang tidak memiliki pengetahuan awal mengenai tujuan dari proses pembelajaran, akan bingung dan tidak percaya diri
dalam melakukan proses pembelajaran. Indikator kedua pemodelan dalam penelitian kali ini adalah: Melakukan
peragaan atau aktifitas tertentu untuk dicontoh ”. Pada indikator ini, siswa dituntun
untuk dapat melakukan aktifitas dalam kegiatan praktikum yang penilaiannya
dapat dijaring melalui lembar observasi. Persentase ragam pemodelan adalah sebesar 67,56 dengan kategori cukup. Hal ini disebabkan karena hampir separuh
siswa keliru memilih alat praktikum, lambat, dan minta bantuan pembimbing praktikum.
Hal tersebut sesuai dengan hasil angket pada pernyataan keempat yang dikembangkan dari kriteria “Praktikum meningkatkan kemampuan siswa” adalah:
“Saya sulit menggunakan alat-alat praktikum”. Terdapat 25 siswa 76 dengan kategori hampir seluruhnya dari 33 siswa yang memilih “ya” dan 8 siswa 24
de ngan kategori sebagian kecil yang memilih “tidak”. Berdasarkan data tersebut
dapat terlihat bahwa terdapat hampir seluruh siswa merasa sulit mengunakan alat praktikum. Hal tersebut juga sesuai dengan hasil angket pada pernyataan
kedelapan yang dikembangkan dari kriteria “Keaktifan kegiatan praktikum di sekolah
” adalah: “Saya sering melaksanakan praktikum di sekolah”. Terdapat 10 siswa 30 dengan kategori hampir separuhnya dari 33 siswa yang memilih
“ya” dan 23 siswa 70 dengan kategori sebagian besar yang memilih “tidak”. Berdasarkan data tersebut dapat terlihat bahwa keaktifan pembelajaran praktikum
di sekolah kurang sekali. Hal inilah yang menyebabkan siswa kurang mengenal alat-alat praktikum, kurang terbiasa dalam menggunakan alat-alat praktikum, dan
tidak tahu proses pembelajaran praktikum dengan baik. Berikut pula hasil angket p
ada pernyataan kesepuluh yang dikembangkan dari kriteria “Kesiapanbekal siswa sebelum praktikum
” adalah: “Saya mencoba memahami langkah kerja yang terdapat di LKS sebelum melaksanakan praktikum
”. Terdapat 13 siswa 40 dengan kategori hampir separuhnya dari 33 siswa yang memilih “ya” dan 20
siswa 60 dengan kategori sebagian besar ya ng memilih “tidak”. Berdasarkan
data tersebut dapat terlihat bahwa persiapan siswa sebelum praktikum kurang.
5
2. Tes Essay Kemampuan Generik
Hasil analisis kemampuan generik dijaring melalui tes essay adalah: Ragam pengamatan langsung 65,56 dengan kategori cukup, ragam pemodelan 62,07
dengan kategori cukup, ragam pengamatan tidak langsung 53,18 dengan
5
Ibid.