No Ragam
Cakupan Kemampuan
5. Kerangka
logika a.
Membuat atau menggunakan kriteria untuk suatu fenomena.
b. Mengelompokkan berdasarkan kriteria.
c. Membuat atau menggunakan kunci determinasi.
d. Membuat atau menggunakan peta konsep.
6. Sebab
akibat a.
Menjelaskan, menghubungkan atau menentukan perlakuan dan hasil perlakuan.
b. Menentukan variabel bebas, terikat, kendali,
rambang. c.
Menghubungkan dua atau lebih variabel rumusan masalah.
d. Merumuskan kesetimbangan kimia.
7. Pemodelan
a. Membuat objek, aktifitas, atau tiruan yang dapat
digunakan sebagai contoh. b.
Melakukan peragaan atau aktifitas tertentu untuk dicontoh.
c. Membuat tabel dari data yang belum ditabelkan.
d. Mengubah tabel data ke dalam bentuk uraian atau
sebaliknya. e.
Mengubah data ke dalam grafik atau sebaliknya. f.
Mengubah uraian kata ke dalam bentuk grafikgambarbagan atau sebaliknya.
8. Inferensi
a. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil observasi.
b. Merumuskan kesimpulan untuk persoalan baru
berdasarkan akibat logis dari kesimpulan-kesimpulan atau teori-teori yang ada, tanpa melihat bagaimana
makna konkret sesungguhnya.
c. Membuat penjelasan atau argument berdasarkan
rujukan. d.
Memecahkan masalah berdasarkan rujukan. e.
Menarik kesimpulan berdasarkan rujukan. 9.
Abstraksi a.
Mewujudkan objek abstrak biologi misal proses fisiologi menjadi objek yang bisa dilihat dan
dipahami misal dalam bentuk gambar, model, atau animasi.
Berdasarkan indikator keterampilan generik yang telah dikembangkan oleh Taufik Rahman di atas, maka peneliti menyesuaikan indikator-indikator tersebut
ke dalam praktikum yang akan diujikan praktikum fotosintesis sebagai berikut:
Tabel 2.2 Kemampuan Generik Biologi pada Praktikum Fotosintesis No
Ragam Cakupan Kemampuan
1. Pengamatan
langsung a.
Mengamati objek yang karakteristiknya dapat diobservasi langsung oleh indera baik menggunakan
alat ataupun tidak. b.
Mengungkapkan karakteristik objek berdasarkan hasil penginderaan langsung lisantulisan.
2. Pengamatan
tidak langsung
a. Mengamati objek yang karakteristiknya tidak dapat
diobservasi langsung oleh indera tetapi efeknya yang terobservasi dengan alat atau melalui proses.
b. Mengungkapkan karakteristik objek lisantulisan
melalui penginderaan tak langsung. c.
Menentukan amilum hasil fotosintesis dengan lugol. 3.
Sebab akibat
a. Menjelaskan dan menghubungkan perlakuan
penyebab dan hasil perlakuan akibat. b.
Menentukan variabel bebas, terikat, kendali. c.
Menghubungkan dua atau lebih variabel rumusan masalah.
d. Merumuskan kesetimbangan kimia.
4. Pemodelan
a. Membuat objekaktifitastiruan yang dapat digunakan
sebagai contoh. b.
Melakukan peragaan atau aktifitas tertentu untuk dicontoh.
c. Membuat tabel dari data yang belum ditabelkan.
d. Mengubah tabel data ke dalam bentuk uraian atau
sebaliknya. e.
Mengubah data ke dalam grafik atau sebaliknya. f.
Mengubah uraian kata ke dalam bentuk grafikgambarbagan atau sebaliknya.
5. Inferensi
a. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil observasi.
b. Membuat penjelasan atau argumen berdasarkan
rujukan. c.
Memecahkan masalah berdasarkan rujukan. d.
Menarik kesimpulan berdasarkan rujukan. Dalam penelitian ini kemampuan generik yang dapat dilihat melalui
pembelajaran praktikum pada konsep fotosistesis adalah pengamatan langsung, pengamatan tidak langsung, sebab akibat, pemodelan dan inferensi. Pemilihan
ragam tersebut dikarenakan sampel penelitian yang akan digunakan adalah siswa SMP yang perkembangan usia dan pola pemikirannya masih tergolong rendah dan
cocok dengan konsep pembelajaran yang akan diteliti yaitu fotosintesis, di mana
siswa akan melakukan suatu eksperimen dan dalam eksperimen tersebut diharapkan dapat memunculkan kemampuan generik yang dimilikinya.
Menurut Rahman, kemampuan generik yang meliputi pengamatan langsung, pemodelan, inferensi, sebab akibat, dan bahasa simbolik dapat dijaring melalui
pelaksanaan praktikum tertulis secara keseluruhan perencanaan, pelaksanaan tertulis, dan praktik serta pelaporan.
39
Dalam Ikhsanuddin dikatakan bahwa soal tes dapat digunakan dalam penilaian siswa mengenai peningkatan dalam
memahami konsep pembelajaran serta peningkatan keterampilan generik sains siswa.
40
Sedangkan dalam Utami, kemampuan generik berupa pengamatan langsung, kerangka logika, pemodelan, inferensi, dan kerjasama dapat diukur dengan
instrumen lembar observasi, LKS, tes tertulis dan angket siswa.
41
Tes tertulis berfungsi untuk mengukur pengetahuan siswa mengenai ada atau tidaknya serta
besar kecilnya kemampuan generik setelah siswa melaksanakan kegiatan praktikum.
42
Sejalan mengenai pembahasan di atas mengenai instrumen yang dapat digunakan dalam mengukur keterampilan generik siswa, maka menurut Rahman,
tes essay mampu menjaring kemampuan generik dalam perencanaan dan pelaporan praktikum yang meliputi ragam kemampuan generik pengamatan
langsung, pemodelan, inferensi, sebab akibat, dan bahasa simbolik. Sedangkan lembar observasi dapat digunakan sebagai format untuk menilai kerja siswa saat
pelaksanaan praktikum. Angket berfungsi untuk menjaring respon siswa mengenai pelaksanaan praktikum.
43
39
Taufik Rahman, dkk., “Program Pembelajaran Praktikum Berbasis Kemampuan Generik
P3BKG dan Profil Pencapaiannya ”, Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, vol. II, no. 2, 2008,
h. 197.
40
Ikhsanuddin, “Pembelajaran Inkuiri Berbasis Teknologi Informasi untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep dan Keterampilan Generik Sains Siswa SMA pada Topik Hidrolisis Garam ”,
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, vol. I, no. 2, 2007, h. 193.
41
Tuti Utami, op. cit., h. 30.
42
Ibid., h. 32.
43
Taufik Rahman, op. cit., h. 75.
4. Fotosintesis
Di benua Eropa fotosintesis lebih dikenal dengan istilah asimilasi zat, sedangkan pada benua Amerika, fotosintesis lebih dikenal ketimbang istilah
asimilasi zat.
44
Fotosintesis adalah proses pembentukan makanan yang dilakukan oleh tumbuhan dengan bantuan cahaya matahari. Fotosintesis akan menghasilkan
gula yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Fotosintesis menghasilkan karbohidrat dari bantuan karbon dioksida, air, dan
cahaya matahari. Makhluk hidup yang dapat melakukan proses fotosintesis adalah makhluk hidup yang memiliki krolofil.
45
Di dalam sejarah perkembangan fotosintesis, banyak ahli yang melakukan percobaan untuk membuktikan
kebenaran peristiwa fotosintesis, beberapa di antaranya adalah: Ingen houz, dan Sach.
46
Ingen Houz membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen O
2 .
Percobaannya adalah dengan menggunakan Hydrilla venticillata tanaman air yang diletakan di bawah corong terbalik. Jika tanaman tersebut diletakkan
di tempat yang terkena sinar matahari, maka akan muncul gelembung-gelembung gas yang akhirnya akan mengumpul pada dasar tabung reaksi.
47
Sach membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan amilum. Adanya amilum diuji dengan yodium, reaksi amilum dan yodium akan menghasilkan
warna hitam. Percobaan ini dikenal dengan nama “uji yodium”.
48
a. Tempat Berlangsungnya Fotosintesis
Organisme yang mampu melakukan proses fotosintesis adalah organisme yang di dalam sel-selnya mengandung klorofil atau zat hijau daun yang terletak
pada kloroplas. Klorofil adalah bagian yang harus ada untuk melakukan proses fotosintesis, klorofil pada umumnya terdapat di daun dan ada pada batang muda
44
Tim Dosen Biologi, Biologi Dasar, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, h. 55.
45
Budi Purwanto dan Arinto Nugroho, Eksplorasi Ilmu Alam 2: untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Solo: Platinum, 2012, h. 133.
46
Tim Dosen Biologi, op. cit., h. 56.
47
Ibid.
48
Ibid., h. 57.
sedangkan bagian daun yang mengandung klorofil adalah pada jaringan parenkim palisade jaringan tiangjaringan pagar.
49
Gambar 2.1 Jaringan pada Daun b.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis
Proses fotosintesis dapat berlangsung dengan adanya bantuan cahaya, sehingga karbondioksida dan air akan menghasilkan bahan organik. Hal tersebut
sesuai persamaan kimiawi berikut ini :
50
6CO
2
+ 6H
2
O + Energi Cahaya C
6
H
12
O
6
+ 6O
2
Menurut Purwanto dan Arinto, faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis dibagi menjadi lima yaitu: karbon dioksida CO
2
, air H
2
O, klorofil, dan cahaya matahari, serta suhu.
51
1 Karbon dioksida
Tumbuhan mengambil karbon dioksida melalui stomata mulut daun dari udara.
2 Air
Akar tanaman mengambil air dari dalam tanah dengan menggunakan pembuluh angkut xilem. Namun jika tanah pada daerah tumbuhnya tanaman
kekurangan air akan menyebabkan stomata pada daun tertutup dan mengakibatkan tanaman tidak dapat memperoleh karbon dioksida.
49
Budi Purwanto dan Arinto Nugroho, op. cit., h. 134.
50
Neil A. Campbell, Jane B. Reece, dan Lawrence G. Mitchell, Biologi, Terj. dari Biology oleh Rahayu Lestari, Lemeda Simarmata, dan Hiralius W. Hardani ed., Jakarta: Erlangga, 2002, ed.
1, jilid. 1, h. 184.
51
Budi Purwanto dan Arinto Nugroho, op. cit., h. 135.
3 Klorofil
Klorofil adalah zat hijau daun yang banyak terdapat pada bagian tumbuhan daun. Klorofil memiliki sifat fluoresen yaitu dapat menerima atau menyerap
cahaya dan mengembalikannya dengan gelombang yang berlainan. Klorofil memiliki fungsi sebagai penyerap energi matahari. Energi cahaya matahari
yang ditangkap oleh klorofil akan diubah menjadi energi kimia dan berfungsi sebagai pemecah air menjadi oksigen dan hidrogen. Oksigen akan keluar
melewati stomata dan berfungsi untuk makhluk hidup lainnya untuk bernafas, sedangkan hidrogen akan bergabung dengan karbon dioksida dan akan
mengahasilkan glukosa. 4
Cahaya matahari Cahaya matahari berfungsi untuk tumbuhan melaksanakan proses
fotosintesis, dengan adanya cahaya matahari tumbuhan akan dapat menguraikan air.
5 Suhu
Suhu pada tanaman berkaitan dengan kerja enzim yang bekerja pada tubuh tanaman tersebut, seperti yang dikatakan oleh Kemal bahwa enzim adalah
suatu katalis untuk reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh makhluk hidup.
52
Enzim berkerja dengan baik pada suhu optimum, suhu yang terlalu tinggi dapat merusak kerja enzim.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian Reva Rimatusodik yang dilakukan pada tahun 2010 yang berjudul “Profil Keterampilan Generik Siswa SMP dalam Praktikum
Kerusakan Lingkungan Menggunakan Kotak Erosi ”, menghasilkan bahwa kelima
ragam keterampilan generik pengamatan langsung, kesadaran skala, sebab akibat, pemodelan, dan inferensi siswa SMP muncul pada saat praktikum kerusakan
lingkungan. Variasi keterampilan yang muncul adalah: Pengamatan langsung 74,76, kesadaran skala 27,14, pemodelan 87,14, dan inferensi
52
Kemal Adyana Kurnadi, Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia, Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, 2001, h. 24.
66,63. Secara umum penguasaan keterampilan generik siswa SMP termasuk kategori cukup 64.81.
53
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tuti Utami pada tahun 2012, yang berjudul “
Profil Kemampuan Generik Siswa SMP RSBI yang Muncul Melalui Kegiatan Praktikum Uji Makanan
”, penelitian tersebut bertujuan mengukur kemampuan generik siswa SMP RSBI melalui kegiatan praktikum uji makanan
dengan hasil rata-rata adalah 69,70, dengan kemampuan kerjasama 94,44 kategori sangat tinggi, kemampuan pengamatan langsung 83,95 kategori
sangat tinggi, kemampuan inferensi 67,36 kategori tinggi, kemampuan kerangka logika 66,20 kategori tinggi, dan kemampuan pemodelan 36,575
kategori rendah.
54
Penelitian yang dilakukan oleh Taufik Rahman, pada tahun 2008 yang berjudul “Program Pembelajaran Praktikum Berbasis Kemampuan Generik
P3BKG dan Profil Pencapaiannya”, memiliki hasil pencapaian bahwa P3BKG
berdampak positif terhadap kemampuan pelaksanaan praktikum maupun performance praktik. Pencapaian kemampuan generik tersebut meliputi
pengamatan langsung kategori sangat tinggi, pemodelan, inferensi, dan sebab akibat kategori tinggi, bahasa simbolik kategori sedang mendekati rendah.
55
Penelitian yang dilakukan oleh Ni Made Pujani, Liliasari, dan Dhani Herdiwijaya
pada tahun 2011 yang berjudul “Pembekalan Keterampilan Laboratorium untuk Meningkatkan Kemampuan Generik Sains Calon Guru pada
Bidang Astronomi”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran keterampilan
laboratorium berbasis
keterampilan generik
sains dapat
mengembangkan keterampilan generik sains astronomi secara signifikan. Kemampuan generik yang dapat dikembangkan dengan baik adalah pengamatan
langsung, kesadaran tentang skala, bahasa simbolik, dan inferensi logika.
53
Reva Rimatusodik, op. cit., h. 90.
54
Tuti Utami, op. cit., h. 42.
55
Taufik Rahman dkk, op. cit., h. 198.
Sedangkan kemampuan generik pengamatan tak langsung, hukum sebab akibat, dan pemodelan hasilnya tidak signifikan.
56
C. Kerangka Berpikir
Biologi adalah salah satu pembelajaran dalam IPA, di mana biologi membahas dan mempelajari makhluk hidup. Proses kegiatan dalam kehidupan
makhluk hidup tidak semuanya dapat dipelajari dengan kongkrit tetapi ada beberapa hal yang bersifat abstrak, misalnya dalam pembahasan yang akan
peneliti lakukan yaitu mengenai fotosintesis. Pemilihan materi tersebut dikarenakan materinya bersifat proses sehingga dapat dipilih untuk mengukur
kemampuan generik siswa. Kegiatan praktikum diharapkan dapat merealisasikan pembelajaran yang
bersifat abstrak dengan melakukan penemuan-penemuan fakta yang terjadi selama proses praktikum. Dalam penelitian yang melakukan proses pembelajaran
praktikum ini diharapakn siswa mampu memunculkan kemampuan generiknya, karena kemampuan ini adalah kemampuan yang paling dasar dalam proses
pembelajaran sains, di mana siswa akan terstimulus untuk mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam kegiatan yang akan dilakukan dalam praktikum.
Dengan adanya pembelajaran praktikum guru dapat mencapai tujuan pembelajaran IPA, di mana guru dapat membimbing siswa untuk mengeksplor
konsep yang telah didapatkan di ruang kelas ke dalam alam sekitar yang akan dijadikan percobaan untuk membuktikan konsep tersebut.
Pembelajaran praktikum juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan generik siswa. Dengan adanya pembelajaran praktikum pada materi fotosintesis
diharapkan dapat muncul kemampuan generik yang siswa miliki, kemampuan tersebutlah yang dikatakan sebagai aplikasi dari pengetahuan siswa dengan
keterampilan.
56
Ni Made Pujani, Liliasari, dan Dhani Herdiwijaya , “ Pembekalan Keterampilan Laboratorium
untuk Meningkatkan Kemampuan Generik Sains Calon Guru pada Bidang Astronomi”, Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas
Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011, h. 182, tersedia on line di http:file.upi.eduDirektoriFPMIPA JUR._PEND._FISIKAAHMAD_SAMSUDINPublikasi22Pfis_NiMade.pdf.