Hasil uji coba soal dengan menggunakan program Anates. Hasil perhitungan memperoleh reliabilitas tes sebesar 0,83 untuk soal praktikum Ingen Houz dengan
kriteria tinggi, dan 0,73 untuk soal praktikum Uji Sach dengan kriteria tinggi.
4. Tingkat Kesukaran
Hasil perhitungan dari tingkat kesukaran merupakan perbandingan dari siswa yang menjawab soal benar dengan keseluruhan siswa yang melaksanakan tes.
21
Untuk menghitung taraf kesukaran digunakan rumus:
22
Keterangan: P = Proporsi Indeks kesukaran
B = Jumlah siswa yang menjawab benar N = Jumlah peserta tes
Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kesukaran Indeks
Kesukaran Makna
0,00 - 0,25 0,26 - 0,75
0,76 - 1,00 Sukar
Sedang Mudah
Taraf kesukaran tes essay dihitung dengan menggunakan program anates. Hasil perolehan taraf kesukaran untuk soal-soal praktikum Ingen Houz adalah:
Kriteria sukar 0 soaltidak ada soal sukar, kriteria sedang berjumlah 8 soal 1, 2, 3, 4, 8, 10, 11, 13, kriteria mudah berjumlah 5 soal 5, 6, 7, 9, 12. Sedangkan untuk
perolehan soal taraf kesukaran untuk soal-soal praktikum Uji Sach adalah: Kriteria sukar berjumlah 3 soal 2,6,14, kriteria sedang berjumlah 10 soal 1, 4, 5,
7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, dan kriteria mudah berjumlah 1 soal 3.
21
Ahmad Sofyan, dkk., op. cit.,h. 103.
22
Ibid.
5. Daya Beda
Daya beda berfungsi menganalisis kemampuan butir soal dalam membedakan kelompok siswa yang memiliki kemampuan pandai dengan kelompok siswa yang
kurang pandai.
23
Daya beda dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
24
D = Ba – Bb 0,5 N
Keterangan: Ba = Jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas
Bb = Jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah N = Jumlah pesrta tes
Daya beda yang baik adalah D 0,30
G. Teknik Analisis Data
Setelah data hasil observasi, hasil kegiatan praktikum, dan tes tertulis, serta angket terkumpul, maka dilakukanlah penganalisaan pada data tersebut. Analisis
data yang dilakukan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Beberapa data yang didapatkan secara kualitatif akan dikonversikan ke dalam penskoran kuantitatif.
Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif, berupa tabel, grafik, profil, bagan, atau menggunakan statistik
inferensial.
25
Setelah itu menginterpretasikan secara deskriptif data jumlah
frekuensi dan presentasi tersebut, yaitu aspek-aspek keterampilan generik siswa yang muncul pada kegiatan praktikum berlangsung sebagai tolak ukur akhir
dari pengukuran.
1. Tes Uraian
Penelitian ini menggunakan tes uraian yang berisikan gambaran mengenai konsep pembelajaran dan keterampilan generik. Tes uraian ini berfungsi sebagai
pengukur pengetahuan siswa mengenai konsep pembelajaran dan keterampilan generik yang dimiliki siswa. Jawaban siswa akan dinilai sesuai dengan rubrik
23
Ibid., h. 104.
24
Ibid.
25
Sudaryono, op. cit., h. 4.
penilaian yang telah dibuat yang kemudian akan dibuat persentasenya dengan rumus dari Purwanto sebagai berikut:
26
NP = Keterangan:
NP = Nilai persen kemampuan generik yang dicari R = Skor mentah yang diperoleh siswa
SM = Skor maksimum ideal dari soal tiap seri 100 = Bilangan tetap
Nilai hasil konversi akan ditafsirkan dengan menggunakan Tabel 3.3 sebagai berikut:
27
Tabel 3.8 Skala Kategori Kemampuan Generik Presentase
Penguasaan Nilai
Huruf Bobot
Predikat
86-100 76-85
60-75 55-59
≤ 54 A
B C
D
TL 4
3 2
1 Sangat baik
Baik Cukup
Kurang Kurang
sekali
2. Lembar Observasi
Lembar observasi dibuat berdasarkan aspek yang ingin diketahui dalam kemampuan generik yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil observasi
kemudian akan dijumlah untuk setiap kategori. Hasil observasi akan dihitung persentasenya dengan menggunakan rumus:
28
NP = Keterangan:
NP = Nilai persen kemampuan generik yang dicari R = Skor mentah yang diperoleh siswa
26
M. Ngalim Purwanto, op. cit., h. 102.
27
Ibid, h. 103.
28
Ibid, h. 102.