terhadap seluruh mahasiswa tingkat I, II, dan III, yang berjumlah 2990 orang pada tahun ajaran 20072008 1 : 46.7 tidak sesui standar pendidikan nasional, standar
pendidikan nasional adalah 1 : 21. Berarti masih banyak kekurangan tenaga penunjang untuk mendukung terlaksananya proses pendidikan.
Mean Rank sumberdaya manusia tetap pada instituií pendidikan akademi keperawatan yang terendah adalah berada pada kelompok institusi pendidikan yang
kurang baik 22.50, berarti tingkat kekuatan sumberdaya manusia tetap pada institusi akademi keperawatan pada kelompok kurang baik secara signifikans adalah lebih
rendah dalam mempengaruhi mutu lulusan dari pada kelompok institusi pendidikan yang lain. Dan institusi yang mempunyai Mean Rank sumberdaya manusia tetap
tertinggi berarti tingkat signifikasinya lebih tinggi dalam mempengaruhi mutu lulusan akademi keperawatan swasta di kota Medan.
5.1.2. Peranan sarana institusi pendidikan akademi keperawatan terhadap
mutu lulusan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana pendidikan akademi keperawatan di kota Medan mayoritas dalam kategori baik, 2 institusi pendidikan yang termasuk
kelompok cukup baik, dan masih ada 2 institusi yang termasuk kelompok kurang baik Tabel.4.11. Dari hasil analisis kruskal-wallis Tabel 4.17 menunjukkan bahwa
keseluruhan sarana institusi pendidikan akademi keperawatan swasta di kota Medan menunjukkan adanya perbedaan peranan terhadap mutu lulusan akademi keperawatan
tahun 2008 pada taraf significan 0.05 dengan nilai P 0.001, maka sarana secara
Erika : Peranan Sumberdaya Institusi Pendidikan Terhadap Mutu Lulusan Akademi Keperawatan Swasta Di Kota Medan Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
signifikan mempunyai perbedaan peranan yang jelas antara peranan ketiga kelompok sarana institusi pendidikan kelompok baik, cukup baik, dan kurang baik terhadap
mutu lulusan. Sesuai dengan Kepmenkes nomor 1192MenkesPerX2004, semua sarana harus sesuai stándar untuk menunjang proses belajar mengajar. Peningkatan
fasilitas sarana pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memperoleh ilmu yang seluas-luasnya. Bagaimanapun bagusnya kurikulum dan visi, misi, dan strategi
tanpa fasilitas tidak mungkin dapat terlaksana dengan baik. Sesuai dengan pendapat Sirozi, 2005 bahwa sarana sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena
dalam proses belajar mengajar penyampaian pesan menggunakan alat, media, umumnya lebih ditopang dengan teknologi yang makin canggih.
Mean Rank sarana pada instituís pendidikan yang terendah adalah berada pada kelompok instituís pendidikan yang kurang baik 19.63, berarti tingkat
kekuatan sarana pada institusí pendidikan akademi keperawatan tersebut secara signifikan lebih rendah dalam mempengaruhi mutu lulusan dari pada kelompok Mean
Rank yang lebih tinggi. Artinya sarana yang lebih baik akan dapat menghasilkan mutu lulusan yang lebih baik.
5.1.3. Peranan prasarana institusi pendidikan terhadap mutu lulusan