signifikan mempunyai perbedaan peranan yang jelas antara peranan ketiga kelompok sarana institusi pendidikan kelompok baik, cukup baik, dan kurang baik terhadap
mutu lulusan. Sesuai dengan Kepmenkes nomor 1192MenkesPerX2004, semua sarana harus sesuai stándar untuk menunjang proses belajar mengajar. Peningkatan
fasilitas sarana pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memperoleh ilmu yang seluas-luasnya. Bagaimanapun bagusnya kurikulum dan visi, misi, dan strategi
tanpa fasilitas tidak mungkin dapat terlaksana dengan baik. Sesuai dengan pendapat Sirozi, 2005 bahwa sarana sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena
dalam proses belajar mengajar penyampaian pesan menggunakan alat, media, umumnya lebih ditopang dengan teknologi yang makin canggih.
Mean Rank sarana pada instituís pendidikan yang terendah adalah berada pada kelompok instituís pendidikan yang kurang baik 19.63, berarti tingkat
kekuatan sarana pada institusí pendidikan akademi keperawatan tersebut secara signifikan lebih rendah dalam mempengaruhi mutu lulusan dari pada kelompok Mean
Rank yang lebih tinggi. Artinya sarana yang lebih baik akan dapat menghasilkan mutu lulusan yang lebih baik.
5.1.3. Peranan prasarana institusi pendidikan terhadap mutu lulusan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prasarana institusi pendidikan akademi keperawatan swasta di kota Medan mayoritas dalam kelompok nilai baik, hanya 1
institusi pendidikan yang termasuk pada kelompok cukup baik Tabel.4.12. Karena kelompok ini hanya ada 2 kelompok yaitu kelompok prasarana baik dan kelompok
Erika : Peranan Sumberdaya Institusi Pendidikan Terhadap Mutu Lulusan Akademi Keperawatan Swasta Di Kota Medan Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
prasarana cukup baik maka dilakukan uji Mann-Whitney U.
D
ari hasil Man-Whitney U diatas menunjukkan bahwa keseluruhan prasarana institusi pendidikan akademi
keperawatan swata di kota Medan menunjukkan secara signifikan mempunyai peranan yang berbeda terhadap mutu lulusan akademi keperawatan tahun 2008 pada
taraf signifikan 0.05. nilai P yang diperoleh adalah P 0.053. Hal ini berarti bahwa sebenarnya ada perbedaan antara peranan prasarana kelompok baik dan cukup baik
dalam mempengaruhimutu lulusan. Peningkatan prasarana dapat memungkinkan sumberdaya manusia tetap institusi pendidikan lebih efektif dalam mempergunakan
waktu demi tercapainya keefisienan dan keefektifan setiap kegiatan. Mean Rank prasarana pada institusi pendidikan yang terendah adalah berada
pada kelompok institusi yang cukup baik 9.25, berarti tingkat kekuatan sarana pada institusi pendidikan akademi keperawatan pada kelompok cukup baik secara
signifikan adalah lebih rendah dalam mempengaruhi mutu lulusan dari pada kelompok institusi pendidikan yang mempunyai Mean Rank lebih tinggi.
5.1.4. Peranan kurikulum institusi pendidikan terhadap mutu lulusan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Tabel. 4.14, masih banyak institusi pendidikan akademi keperawatan swasta di kota Medan yang belum mempunyai
kurikulum yang baik dan perlu ditingkatkan. Sebagai pendidikan profesional, pendidikan keperawatan dimasa mendatang akan menumbuh kembangkan mahasiswa
melalui kelompok keilmuan body of knowledge dan keterampilan, bila kurikulum
Erika : Peranan Sumberdaya Institusi Pendidikan Terhadap Mutu Lulusan Akademi Keperawatan Swasta Di Kota Medan Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
tidak mendukung tercapainya keilmuan dan keterampilan peserta didik, maka dapat dibayangkan bahwa mutu sumberdaya manusia lulusan akan menurun.
Bila ingin meningkatkan mutu atau kualitas sumberdaya manusia, maka terlebih dahulu meningkatkan mutu pendidikan. Sementara untuk meningkatkan mutu
pendidikan membutuhkan arah dan pedoman belajar yang jelas. Sedangkan arah dan pedoman belajar yang jelas itu ada dalam kurikulum.
Dari hasil analisis kruskal-wallis menunjukkan bahwa keseluruhan kurikulum institusi pendidikan akademi keperawatan swasta di kota Medan menunjukkan
adanya perbedaan yang jelas terhadap mutu lulusan akademi keperawatan tahun 2008 pada taraf signifikan 0.05. Nilai P yang diperoleh adalah 0.023, berarti secara
signifikan ada perbedaan antara ketiga kelompok kurikulum terhadap mutu lulusan. Keterkaitan antara materi ajar dengan kebutuhan dilapangan diharapkan dapat
melahirkan para lulusan yang memiliki jenis keterampilan yang benar-benar dibutuhkan dunia kerja, sehingga peserta didik setelah lulus sudah siap untuk bekerja.
Kurikulum diarahkan pada upaya pemberian keterampilan kerja, namun non keterampilan kerja juga sangat dibutuhkan peserta didik seperti kepribadian dan etika,
agar mereka selain trampil perlu dedikasi dalam bekerja, dan memiliki moralitas kerja yang baik.
Non keterampilan ini dimasukkan dalam muatan lokal, yaitu untuk mengimbangi kelemahan-kelemahan pengembangan kurikulum yang sentralistik dan
bertujuan agar peserta didik mencintai dan mengenal lingkungannya, sehingga peserta didik tidak terlepas dari akar sosialnya. Dari hasil penelitian didapati bahwa
Erika : Peranan Sumberdaya Institusi Pendidikan Terhadap Mutu Lulusan Akademi Keperawatan Swasta Di Kota Medan Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
institusi pendidikan akademi keperawatan yang mempberikan kurikulum muatan lokal, ada pada kelompok kurikulum yang baik dan cukup baik, sedangkan institusi
yang tidak memberikan kurikulum muatan lokal ada pada kelompok kurikulum kurang baik.
Mean Rank kurikulum pada institusi pendidikan yang terendah adalah berada pada kelompok institusi yang kurang baik 30.23, berarti tingkat kekuatan kurikulum
pada institusi pendidikan akademi keperawatan pada kelompok kurang baik secara signifikan adalah lebih rendah dalam mempengaruhi mutu lulusan dari pada
kelompok institusi pendidikan yang lain.
5.1.5. Peranan pembiayaan institusi pendidikan terhadap mutu lulusan Hasil penelitian yang dilakukan Tabel. 4.15, masih banyak institusi
pendidikan akademi keperawatan swasta di kota Medan yang belum memberikan kesejahteraan dan memperhatikan masatua sumberdaya tetapnya. Hal ini perlu
kebijakan dari pimpinan untuk mengeksekusi visi, misi, dan mengaitkannya dengan insentif, perlindungan, kesehatan tenaga institusi pendidikan.
Sesuai dengan pendapat Freddy Rangkuti 2006 bahwa strategi itu merupakan perencanaan komprehensif yang menetapkan bagaimana akan mencapai misi,
strategi, dan tujuannya. Berarti disini ada taktik suatu perencanaan operasional yang secara spesifik menetapkan bagaimana suatu strategi dapat diimplementasikan secara
konkret dengan menyatakan kapan dan dimana serta tindakan apa yang dilaksanakan, serta bagaimana mengarahkan atau memotivasi sumberdaya manusia tersebut untuk
Erika : Peranan Sumberdaya Institusi Pendidikan Terhadap Mutu Lulusan Akademi Keperawatan Swasta Di Kota Medan Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
melaksanakan strategi agar tujuan dapat tercapai. Dalam pelaksanaan ini perlu biaya yang mendukung agar tujuan dapat tercapai. Maka biaya sangat mempengaruhi
tercapainya tujuan pembelajaran. Dari hasil analisis kruskal-wallis dapat menunjukkan bahwa keseluruhan
pembiayaan institusi pendidikan akademi keperawatan swasta di kota Medan menunjukkan adanya perbedaan peranan yang jelas atara ketiga kelompok
pembiayaan kelompok baik, cukup baik, dan kurang baik terhadap mutu lulusan akademi keperawatan tahun 2008 pada taraf signifikan 0.05. Nilai P yang diperoleh
adalah 0.000, hal ini berarti bahwa sebenarnya ada perbedaan peranan yang jelas antara pembiayaan institusi pendidikan terhadap mutu lulusan.
Nilai Mean Rank menunjukkan bahwa ada perbedaan kekuatan peranan yang jelas antara ketiga kelompok pembiayaan dalam mempengaruhi mutu lulusan.
5.1.6. Peranan manajemen institusi pendidikan terhadap mutu lulusan Hasil penelitian yang dilakukan Tabel. 4.16, bahwa institusi yang termasuk
pada kelompok manajemen yang baik ada 4 institusi, yang cukup baik ada 7 institusi, dan yang kurang baik ada 4 institusi. Berarti masih banyak institusi pendidikan
akademi keperawatan swasta di kota Medan yang belum melaksanakan manajemen dengan baik. Hal ini perlu kebijakan dari pimpinan untuk menjabarkan visi, misi,
menjadi suatu kegiatan setiap sumberdaya manusia tetap institusi pendidikan tersebut. Agar setiap sumberdaya manusia di institusi pendidikan tersebut mengetahui dan
Erika : Peranan Sumberdaya Institusi Pendidikan Terhadap Mutu Lulusan Akademi Keperawatan Swasta Di Kota Medan Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
mengerti bagaimana cara bekerja yang baik. Karena manusia pegawai bagaimana dapat bekerja dengan baik apabila tidak tahu apa yang harus dikerjakan.
Pengangkatan pimpinan akademi keperawatan swasta di Kota Medan belum sesuai dengan PP No. 60 tahun 1999 dan UU No. 284U1999 tanggal 14 Oktober
1999 tentang pengangkatan sebagai pimpinan, yaitu minimal berijazah S1 atau setara, mendapat penilaian layak melalui pertimbangan senat perguruan tinggi, lektor kepala
untuk RektorPR, lektor untuk KetuaPuket Dekan Pudek DirekturPudir, berdomisili di kota PTS yang dipimpin.
Dari hasil analisis kruskal-wallis test dapat menunjukkan bahwa keseluruhan manajemen yang dilaksanakan oleh institusi pendidikan akademi keperawatan swasta
di kota Medan menunjukkan adanya perbedaan peranan yang jelas pada ketiga kelompok manajemen terhadap mutu lulusan akademi keperawatan tahun 2008 pada
taraf signifikan 0.05. Nilai P yang diperoleh adalah 0.000, hal ini berarti bahwa sebenarnya ada perbedaan yang jelas antara ketiga kelompok manajemen institusi
pendidikan terhadap mutu lulusan. Hasil Mean Rank manajemen menunjukkan bahwa kekuatan perbedaan peranan ketiga kelompok manajemen institusi pendidikan
adalah berbeda dalam mempengaruhi mutu lulusan. Manajemen yang lebih baik menunjukkan kekuatan yang lebih tinggi mempengaruhi mutu lulusan dibandingkan
dengan kelompok manajemen yang kurang baik. Oleh karena hal ini, perlu ditingkatkan manajemen institusi pendidikan akademi keperawatan demi
meningkatkan mutu institusi pendidikan tersebut dan diharapkan dapat meningkatkan mutu lulusan.
Erika : Peranan Sumberdaya Institusi Pendidikan Terhadap Mutu Lulusan Akademi Keperawatan Swasta Di Kota Medan Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
Kendala yang sering muncul pada institusi pendidikan akademi keperawatan adalah para pimpinan terlalu banyak menghabiskan waktunya pada kegiatan
operasional, tetapi sangat disayangkan bila mereka tak punya waktu sedikitpun untuk membahas strategi institusi pendidikan tersebut. Dari hasil penelitian bahwa para
pelaku visi dan misi institusi penddikan akademi keperawatan swasta sangat sedikit yang membahas strategi. Pembahasan itupun hanya berfokus pada hal-hal seperti
keuangan pembuatan proposal kegiatan dan pelaksanaan kegiatan semata. Seringkali hal-hal yang intangible luput dari perhatian dan pembicaraan mereka. Pada
akhirnya pembahasan tersebut hanya berfokus pada hasil atau capaian mereka result oriented dan tidak memberi perhatian cukup terhadap proses dan mutu.
Kalau hanya menginginkan laporan saja yang harus selesai ini hanya memotret kinerja masa lampau tetapi seharusnya masa kini dan masa yang akan
datang, serta menjaga keseimbangan yang satu dengan yang lainnya. Bila laporan keuangan diibaratkan kaca spion yang menunjukkan kita untuk melihat kejadian yang
ada dibelakang. Kalau kita melihat masa kini dan masa yang akan datang berarti kita melihat kinerja pendidikan kita dimasa lalu dan masa sekarang, serta mendorong kita
untuk meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang, ini sesuai dengan pendapat Rangkuti, 2006..
Erika : Peranan Sumberdaya Institusi Pendidikan Terhadap Mutu Lulusan Akademi Keperawatan Swasta Di Kota Medan Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
5.2. Peranan Sumberdaya Institusi Pendidikan Akademi Keperawatan